PN 4

2.9K 158 24
                                    

"Mama, kenapa ada disini?"seruku terkejut melihat mama Kushina membuka pintu rumah jeruk. Melihat mama membuat wajahku dan kelima sahabatku jadi pucat pasi ketakutan, karena mama terkenal sebagai iblis merah kalau sedang marah, papa saja takut dengannya, yah papa kan tipe suami-suami takut istri, semoga saja aku nggak seperti papa, yang takut sama istrinya. Amin

"Kenapa kau bertanya baka? Wajar saja mama disini, tempat ini rumah mama, terserah mama mau tinggal dimana? Sedangkan kamu baka buat apa kesini, jam dua pagi lagi? Tunggu, kamu kesini pasti buat cari istrimu. Siapa yang memberitahumu kalau mereka berada disini? Mama tidak memberitahu siapapun kalau mereka berada disini?" tanya mama menatapku tajam dengan hawa membunuh yang pekat, ihh... Menakutkan banget, rasanya aku ingin kabur dari sini dengan kecepatan penuh

"Kenapa diam? Tunggu....tunggu....mama ingat sekarang, kalau gak salah tadi siang, mama memberitahu Sakura dan Ino kalau menantu mama ada dirumah jeruk, jangan-jangan mereka memberitahumu"tebak mama yang masih memandangku tajam, aku hanya bisa meringis, yah mau bagaimana lagi, aku kan tergolong anak yang baik dan takut orang tua. Walaupun aku nakal dan semaunya sendiri tapi aku sayang dan menghormati orang tuanku dengan jalan aku tidak melawan perintah mereka

"Hiks.... Hiks.... Hiks.... Maaf tante hiks... Kami terpaksa hiks.... Naruto mengancam kami hiks....!!" seru Sakura tiba-tiba menangis bersama Ino dan mereka berdua langsung berlari memeluk mama dengan wajah sedih tersiksa dan teraniyaya olehku

Aku, Kiba, Shikamaru dan Sai terkejut melihat dua fujo gila yang mulai bertingkah kembali, agar mereka tidak kena hukuman dari mama. Memang dua fujo gila itu memiliki stok akal bulus licik yang tidak ada habisnya untuk menghadapi keadaan apapun yang tidak mengutungkan diri mereka.

"Apa benar anak baka itu mengancam kalian?"tanya mama tegas sambil melepaskan pelukan Ino dan Sakura. Dua fujo gila yang masih menangis bombay itu menganggukan kepala dengan wajah teraniyaya olehku. Sial sekali dua fujo gila itu mengumpankan diriku kekandang iblis merah yang sedang mengamuk dengan hawa membunuh yang pekat, hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Hah.... Susah juga punya teman seperti dua fujo gila yang egois dan semaunya sendiri

"NARUTO BAKA, AHO......!!! Mama tidak pernah mengajar kamu mengancam perempuan seperti itu"marah mama sambil menjewer telingaku keras, sakit sekali rasanya apalagi Kiba, Shikamaru dan Sai tidak menolongku sedangkan dua fujo gila itu tertawa melihatku tersiksa meski itu hanya sedetik karena mama memandang mereka kembali dengan wajah penyesalan karena aku, anaknya yang tampan ini mengancam mereka berdua yang sebenarnya tidak pernah kulakukan, yang ada malah sebaliknya dua fujo gila itu yang mengancam kami berempat untuk menuruti keinginan mereka berdua

"Sayang, maafkan anak tante yang bodoh ini ya, jangan diambil hati ancamannya"

"Iya tante"jawab Sakura dan Ino kompak setelah menghapus air mata palsu dan tersenyum manis pada mama

"Syukurlah ayo masuk"ajak mama kepada kelima sahabatku untuk masuk kerumah tanpa mama melepaskan menjewernya kepadaku

"Mam sakit, lepaskan dong jewerannya, aku juga mau masuk kedalam, aku janji nggak akan melakukannya lagi"mohonku dengan wajah memelas

"Janji nggak mengulangi lagi?"tanya mama, aku mengangguk sebagai jawaban, lalu mama melepaskan jewerannya, "makasih mamaku tersayang"seruku mencium pipi mama dan langsung berlari masuk kerumah

Diruang tamu aku melihat keempat istriku belum tidur, malah mereka duduk manis disofa sambil bercerita dengan kelima sahabatku, "Selamat pagi para istriku tersayang, kenapa sepagi ini sudah bangun?"sapaku sambil menghapiri tempat duduk mereka untuk menciumnya, sebelum aku sampai kemereka, kerah kaos bagian belakangku dipegang oleh mama dan menyeretku menjauh dari istriku dan didudukan aku disofa dekat Kiba, Shikamaru dan Sai duduk, yang tempatnya agak jauh dari para istriku.

PERNIKAHAN NAMIKAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang