Reason

915 133 6
                                    

Minho menyimak dengan seksama cerita pertemuan Jinki dengan Taemin beberapa saat yang lalu. Ia tak tau kenapa Taemin tiba-tiba pergi begitu saja ketika melihat dirinya. Jika boleh jujur Minho senang bertemu dengan Taemin kembali, ia fikir ia tak akan bertemu dengannya gara-gara kesibukannya.

"Mungkin dia mencari orang bernama Jinki itu" akhir penuturan Jinki membuat Minho menggigit bibirnya.

"Hyung kau ingat ketika aku dan Appa ke minimarket, hari dimana Appa memintamu untuk kemari"

"Hmmm... Ne, aku ingat" Jinki menyesap minumannya.

"Apa kau ingat saat itu aku memakai seragam kerja mu karena kemeja ku terkena tumpahan jus"

Jinki terdiam, kembali mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu.
"Ahh... Ya, atau jangan-jangan kau yang dicari Taemin-ssi" tebak Jinki

"Yahh.. Aku rasa, tapi jika dia mencari ku, kenapa dia langsung pergi saat bertemu denganku" tutur Minho membuat Jinki pun ikut terdiam.
"Hyung, bisakah kau mencari taukannya untukku?

"Euummm... Akan ku coba bertanya ke minimarket, mungkin saja ada petunjuk"

"Baiklah, trimakasih hyung"
.
.
.
Jinki memarkirkan mobilnya dan turun. Ia ingin menemui sahabat lamanya, Kim Jonghyun, penggantinya sebagai kepala toko di minimarket yang ia tempati dulu. Jinki masuk ke tempat kerjanya yang dulu dan mendapati beberapa karyawan tengah menata dan merapikan barang.

"Ayooo... Jinki hyung apa kabar?" Jonghyun tiba-tiba saja menepuk pundaknya.

"Aku baik, bagaimana dengan mu?" jawab Jinki.

"Seperti yang kau lihat... Ahh... Ya.... Apa kau sudah bertemu dengan penggemarmu?" tanya Jonghyun

"Eoh... Penggemarku? Nugu?" Jinki mengerutkan keningnya.

"Beberapa minggu yang lalu ada seorang lelaki cantik menanyakanmu, dia sering kemari, bahkan hampir setiap hari kemari, hanya untuk mencari mu, saat ku beritahu kau bekerja di mall, dia tak pernah kembali, jadi aku rasa Taemin sudah bertemu denganmu"

"Taemin? Kau juga mengenalnya?"

"Hmmm... "Jonghyun mengangguk,
"Karena dia sering kemari, aku menawarinya kartu member, dia bercerita jika kau menolongnya dari syndromnya, jadi ia ingin berterimakasih padamu dan membawakan Pie susu, karena saat itu kau tidak masuk, jadi dia memberikannya pada kami"

"Benarkah? Ahh... Apa kau tau dimana tempat tinggalnya?" tanya Jinki.

"Eohh... Kau kenal dengannya tapi kenapa malah bertanya pada ku? Kenapa tidak bertanya langsung padanya?"

"Ck, yang dia cari bukan aku, tapi presdir Choi"

"Ehhh... Tapi dia menyebutkan nama mu"

"Jadi begini.... " Jinki menceritakan semuanya pada Jonghyun.
"Lalu presdir menyuruhku untuk mencari tahu tentang dia"

"Eummmm... " Jonghyun mengangguk-angguk sambil memegang dagunya.
"Aku rasa, rumahnya sekitar 1 sampai 2 kilo dari sini, karena terkadang dia kemari membawa sepeda dan terlihat kelelahan setelah itu"

"Baiklah, aku akan menyampaikan informasi ini pada presdir, jika dia kembali kemari, tolong tanyakan alamatnya."

"Baiklah"
.
.
.
Minho tengah berkutat dengan berkas-berkas laporan kerja di mejanya, ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya agar memiliki waktu senggang untul mencari informasi tentang Taemin. Ya, Minho masih memikirkan Taemin, ia tidak menemukan Jinki dalam 3 hari ini, ia butuh info segera tentang Taemin, kenapa Taemin sampai mencarinya, dan kenapa tiba-tiba Taemin mengabaikannya, semua pertanyaan itu selalu terngiang di pikiran Minho, membuatnya sulit berkonsentrasi.

"Argghhh... Aku benci dengan keadaan ini" triak Minho tiba-tiba.

"Ada apa presdir? Anda tidak apa-apa?" tanya tuan park asisten Appa Minho yang bertugas mengawasi Minho saat bekerja.

"Aku sedang banyak pikiran" Minho meletakkan kepalanya diatas tumpukan berkas.

"Apa perlu saya seduhkan teh presdir, agar mengurangi stres anda?" tawar tuan park.

"Tak perlu tuan park, tolong panggilkan saja lee jinki dari departemen pemasaran"

"Baik presdir akan saya panggilkan" tuan Park berlalu meninggalkan ruang kerja Minho.

"Taemin... Taemin... Tae... " Minho bergumam sendiri pikirannya melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Entah apa yang membuat Minho tertarik pada lelaki berparas manis itu. Sejujurnya ia hanya ingin mencari tahu saja kenapa lelaki itu mencarinya.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu yang tengah diketuk pelan itu menggema membawa kembali pikiran Minho yang tengah menerawang jauh.

"Masuk!" perintah Minho.

"Presdir, apa anda mencari saya?" ucap orang yang baru masuk itu.

"Astagah hyung, kau tau 3 hari ini aku mencari mu" sentak Minho yang berdiri dari tempat nya duduk.

"A... Apa ada yang salah dengan laporanku presdir?" Jinki bertanya takut, pasalnya Minho jarang sekali mengeluarkan suara setinggi itu.

"Ini bukan tentang laporan hyung, ini tentang Taemin."
Jinki buru-buru menutup pintu ruangan Minho, dan menarik Minho ke kursinya.

"Kecilkan suaramu presdir" Jinki duduk di sofa ruangan itu.
"Dengar, 2 hari yang lalu aku dari minimarket, dan kau tau, Jonghyun bilang Taemin-ssi sering kesana mencarimu"

"Apa? Kau yakin dia mencari ku, bukan untuk berbelanja" tanya Minho, tak percaya.

"Jonghyun bilang dia selalu menyakan mu, yahh walaupun dengan nama Jinki tentunya" Jinki mengendikkan bahunya, sedangkan Minho menggaruk tengkuknya, merasa tidak enak sudah membohongi Taemin.

"Lalu apa lagi yang kau dapat hyung?"

"Jjong bilang dia kesana membawakanmu pie susu buatan ibunya, dan dia ingin mengucapkan terimakasih karena sudah menyelamatkan hidupnya, ck... Jujur saja aku tidak mengerti tentang menyelamatkan hidupnya itu, apa presdir pernah menolongnya dari kecelakaan atau apa?" jelas Jinki panjang lebar.

Minho menyandarkan punggungnya, dan mengingat kembali kejadian saat itu.

"Ahhh.. Jadi ini karena suplemen itu" Minho tersenyum simpul. "Lalu, apa kau tau dimana dia tinggal hyung?"

"Tepatnya di mana aku belum tau, tapi Jjong bilang mungkin sekitar 2 atau 3 kilo dari minimarket, mungkin disekitar Namdaemun, akan ku cari tahu lagi sepulang dari sini."

"Cukup! Biar aku sendiri yang mencarinya hyung"

.
.
.

Tbc

MinimarketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang