Chapter 2 -

649 21 3
                                    

*Joy's POV*

Bel istirahat baru aja bunyi, tanda kalo pelajaran matematika udah selesai. Walaupun tadi baru perkenalan dan belum mulai pelajaran tapi aku dalam situasi not in a good mood.

Dan bad mood ku semakin menjadi ngeliat temen sebangku sendiri.

Soalnya tadi tuh ya Bu Ani, guru mtk sekaligus wali kelas itu ngasih waktu buat kita perkenalan sama temen sebangku. Pas pelajaran bu Ani tadi, tebak si Nicholas itu ngajak ngomong apa?

"Jocelyn, mau tuker tempat duduk nggak?" tanyanya dengan tampang memohon tapi senga banget-__-

Aku mikir sebentar tentang posisi tempat dudukku yang bisa nyender di tembok dan memandang jendela, buka tutup hordeng..ah...

"nggak" jawab aku mantap. Tanpa mandang dia.

"ayolah Jocelyn, gue tau lo pasti baik"

Aku menghiraukan omongannya dengan berpura-pura memejamkan mata dan menikmati bersender ditembok. hahaha

Mungkin dia sempet menggerutu. Aku nengok kearahnya, main hp lagi... yaudah sih hahaha

"kenapa? berubah pikiran?" si Nicholas nanya tanpa berpaling dari hpnya.

Kenapa dia peka banget sih?

Dan kenapa juga dia nyebelin?

Kenapa dia nggak mengerti sistem hutan rimba siapa yang cepat dia yang dapat?

Dan ngapain juga aku jadi ribet mikirin ini?

Aku cuma geleng ke dia.

Ah iya, Dave sama Olive kemana ya? Kok bisa-bisanya mereka cabut bareng-bareng tanpa aku?-___-

Mendadak aku keinget hp, bisa jadi mereka sms.

Nah bener kan..

1received message

Olive

Jooooykuu, sorry aku tadi kesiangan sama Dave huhu jadi nggak sekolah deh.

Idih, malesin kan. Berduaan mulu. Nanti lama-lama juga jadian itu berdua.

Karena merasa sendiri dan tak berdaya(?) dan lapar pula. Kuputuskan untuk membuka bekal yang disiapin bibi tadi.

Aku membuka bekalku dengan semangat. Dan teringat bahwa aku lagi nggak sendiri. Ada Nicholas disebelah.

Aku menoleh kearahnya dan..... terpana??? Dia sedang scrolling hpnya sambil pake headset dan bersenandung kecil.

"Nicholas" aku manggil dia. Tapi keliatannya dia nggak dengar. Atau lebih tepatnya nggak mau dengar?

"Nicholas!!" kali ini aku manggil dia lebih keras sambil tusuk pelan lengannya pake garpu.

"aw!" Nicholas kali ini berseru, mengusap kearah lengannya yang aku tusuk sambil melototin aku.

"mau nggak?" aku nawarin dengan tampang antara takut sama males.

Nicholas ngeliat kearah bekel yang aku bawa. Lalu dia ngelepas headsetnya. Dan dia langsung nyuap makanannya.

Aku ngeliat dia lahap banget makannya. Kayaknya dia belum sarapan pagi tadi. Yaudahlah biar dia aja yang makan bekelnya... Gue mah Ikhlas:')00

"lo nggak mau?" tanyanya.

"nggak, masih kenyang" aku mencoba senyum. Ternyata cowok ini nggak begitu buruk. Nggak kaya pertama tadi.

"panggil gue niko aja ya, nggak perlu lengkap" ucapnya di suapannya terakhir.

My Coolest ChairmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang