-Depressed- [JooKyun]

1.2K 71 27
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Depressed-


Apa yang bisa ku lakukan dengan perpisahan ini? Ah tidak, kita bahkan tidak pernah bersama. Ku pikir dengan mengikuti permintaanmu untuk tidak menghubungimu lagi akan menjadi akhir dari perasaanku untukmu. Ternyata tidak, ini bahkan semakin sulit untukku.


Aku tau, kita sama-sama egois untuk mengakui bahwa kita masih saling mencintai. Bahkan rela memenjarakan hati kita untuk keegoisan ini. Tapi aku hanya menjalankan janjiku sesuai permintaanmu untuk tidak menghubungimu lagi. Apakah aku egois? Biar ku tebak, kau lah orang paling egois di dunia ini. Kau yang menyakitiku, kau yang menyakiti dirimu.


Sudah hampir dua bulan kita tak saling berhubungan. Ah bukan, memutuskan hubungan lebih tepatnya. Permintaan darimu. Apa kau sudah menyesalinya? Mungkin. Aku sudah menyesalinya, menyesal seharusnya dulu aku tidak masuk ke lembah yang sama untuk yang ketiga kalinya. Iya benar, ini kali ketiga aku mencoba lepas darimu. Dan yang terakhir ini harus mengorbankan segala harga diriku untukmu. Dan kau dengan mudah memintaku untuk tidak menghubungimu lagi. Aku sudah gila.


Paket serta surat terakhir kali ku kirimkan untukmu, benar-benar media yang terakhir yang bisa menghubungkan kita. Setelah itu, selesai. Tadinya ku pikir begitu. Ternyata tidak mengubah keadaan hatiku sama sekali.


Kau mengirimiku pesan.


'Mengapa kau membuatku merasa bersalah? Aku minta maaf. Aku mencintaimu bahkan tanpa kata. Maaf karena telah menyakitimu. Maaf karena mengecewakanmu. Maaf untuk semua salahku.'


Kalian lihat? Segampang itukah? Jika kau memang ingin memutuskan hubungan denganku, buat apa kau mengirimku pesan itu? Sudah ku bilangkan, aku tidak akan mengganggumu lagi. Dan apa kau bilang? Aku membuatmu merasa bersalah? Kau yang menciptakan keadaan ini dude.


Aku akui, memang tak mudah melepas sesuatu yang sudah berperan dalam setiap skenario hidupku. Bahkan aku diam-diam mengikutimu melalui akun media sosial palsuku. Kau bahkan mengetahui itu aku. Aku tidak takut, aku hanya ingin tau kabarmu.


Sebuah status dari salah satu media sosialmu.


'Aku ingin kau berhenti mencintaiku, tapi itu bukan berarti aku berhenti mencintaimu, untuk sebuah alasan aku harus pergi. Aku minta maaf. Maafkan aku. Aku harap kau bahagia tanpa aku.'


Apa kau bilang? Bahagia tanpamu? Sudah ku coba untuk melakukannya. Kenyataannya tidak. Aku sudah berusaha untuk melupakanmu Changkyun-a. Tapi mengapa sampai saat ini tak bisa? Aku bahkan sudah mengalihkan seluruh perhatianku untuk hal lain. Bekerja, menulis, mendengarkan lagu, membaca bahkan bersenang-senang dengan temanku sering ku lakukan. Tetap saja tak bisa melupakanmu. Bahkan setiap tidurku selalu memikirkanmu. Jangan tanyakan sudah berapa banyak mimpi yang kau datangi. Aku tidak tau.


Aku merindukanmu Changkyun-a. Tapi aku tak bisa mengatakan padamu secara langsung. Jika kau ingat, kau yang memintaku untuk tidak menghubungimu lagi. Kau juga kan? Kau pasti merindukanku.


Status di salah satu timeline media sosialmu.


'Baby, aku merindukanmu, aku tidak bisa mengatakannya J. Aku harap kau membaca ini. Maaf tentang salahku, aku masih mencintaimu, aku harap kau mendapatkan akhir yang bahagia setelah ini.'


Kau jahat Changkyun-a, kau membiarkanku membacanya, sama saja kau memenjarakanku dalam keegoisanmu. Oh tidak, lagi-lagi aku menyalahkanmu. Hahaha. Bahkan ini kebodohanku yang tidak memblokirmu di setiap media sosial. Bahkan dengan bodohnya aku membuat akun palsu. Aku memang bodoh karena mencintaimu dengan rasa sakit ini. Akhir bahagia seperti apa yang kau inginkan untukku Changkyun-a. Aku bahkan tak bahagia dengan keputusanmu.


Jika kau ingat beberapa judul lagu yang kau kirimkan padaku. Aku tak bisa mendengarkannya. Bahkan jika tanpa sengaja orang lain memutar lagu itu. Aku membeku mendengarnya. Iya. Aku mengingat dirimu. Suaramu yang menyanyikan lagu itu.


Kau ingat lirik salah satu lagu kesukaanmu?


'Together through the storm.'


Hahaha. Aku hanya tertawa. Bersama melewati badai. Bahkan kau memilih untuk berpisah.


'There's nothing like us. There's nothing like you and me."


Iya. Tidak ada yang seperti kita. Tidak ada yang seperti kau dan aku. Terjebak dengan segala kerumitan keegoisan kita.


Ah satu lagi, jika kau masih ingat dengan salah satu lagu yang kau nyanyikan dan kau kirimkan untukku.


Faded.


Entahlah. Lagu itu bahkan terlalu menyakitkan jika terdengar lagi. Hahaha. Sudahlah lupakan.


Aku takut jika aku terus berada di zona ini. Dimana selalu ada kau di setiap langkah hidupku. Berlebihan memang, tapi inilah yang aku rasakan. Terakhir, status yang kau tulis, itu bahkan untukku. Ada namaku. Lagi, kau menyiksaku, menyiksa hatimu.


'[Tuhan, aku harap]

Aku ingin kita kembali seperti waktu sebelumnya, dimana kita bersenang-senang bersama. Bersedih bersama. Melakukan sesuatu bersama. Juga tertawa bersama.
Aku akan jujur bahwa aku merindukanmu.
Teruntuk seseorang yang aku cintai #LJH maafkan semua kesalahanku, aku masih menginginkanmu. Aku hanya berakting bahwa aku tidak membutuhkanmu. Aku melakukannya karena aku tidak ingin kau peduli tentangku. Maaf. Mari kita ulangi semuanya jika itu bisa. #HOPE'


Sukses membuatku memikirkan segala yang tidak mungkin terjadi. Jika kau ingin kembali, mintalah padaku. Seperti dulu kau yang meminta aku untuk tidak menghubungimu, berhenti mencintaimu. Walau aku tidak yakin, apakah kita bisa kembali seperti semula. Jujur aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu. Namun untuk kembali, aku masih tidak tau jelas skenario yang harus aku jalani. Kembalikah, atau berhenti. Walau hasrat ingin kembali dalam diriku sangatlah besar. Hanya saja aku tidak ingin kembali merasa seperti keledai bodoh. Jatuh lagi pada lobang yang sama. Maafkan aku. Aku harus bertahan dengan cinta yang egois ini. Egois tidak ingin kembali. Egois mencintai dengan rasa sakit. Perbaikilah jalan hidupmu. Aku senang jika kau mempunyai harapan seperti itu. Namun tidak lagi harapanku. Karena aku begitu mencintaimu. Aku harus bisa berhenti. Hahaha padahal aku tadi yang memintamu untuk kembali padaku. Entahlah. Aku harap segala harapanmu yang dulu sekali terkabul. Harapan dimana kau memintaku untuk berbahagia meskipun tanpamu.


-End-

-FF One Shoot Monsta X- [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang