- ON RAINY DAYS -
Sekarang
Aku menghapus semua tentangmu
Mengosongkan semuanya
Tapi ketika hujan turun lagi
Semua kenangan tentangmu yang kusembunyikan dengan susah payah
Semuanya kembali teringat, sepertinya mencarimu~
Malam ini langit Seoul tidak bersahabat, ku rasakan langit seolah bersedih, mendung, layaknya diriku. Hujan pun turun seperti air mataku, diam-diam mengalir. Terus, menyesakkan dadaku.
Dengan keadaan ini pun, hari ini, di tempat ini, aku masih sulit untuk keluar dari pikiran ini. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.
Sekarang aku menyadari bahwa ini adalah akhir dari kita, Jooheon - a. Kebodohanku mengantarkan kita pada sebuah kata akhir. Aku tahu kau sangat mencintaiku, aku hanya kecewa pada diriku sendiri yang tidak bisa meraihmu karena keegoisan ini.
-flashback on-
"Aku minta maaf Changkyun-a," ucapmu lirih.
"Sudahlah, bukannya sudah biasa seperti ini," aku berusaha bersikap baik-baik saja.
"Jangan bicara seperti itu, jika memang kau merasa kecewa, katakan," desakmu.
"Tidak, aku baik-baik saja," aku masih mencoba tenang meski hatiku bergemuruh.
"Tidak mungkin, kau selalu saja merasa baik-baik saja, aku jadi merasa bersalah padamu," kau terlihat frustasi dengan sikapku.
"Sudahlah, ini bahkan sudah terlalu sering, aku baik-baik saja," aku berusaha mengalihkan pembicaraan ini.
Kau diam, begitu pula dengan keesokan harinya. Bahkan pesanku tak kau balas, ada apa denganmu? Aku selalu saja bertanya. Padahal aku bersikap begini agar kita baik-baik saja. Tapi ternyata tidak, aku malah marah padamu. Membalas sikap dinginmu. Bahkan pesanmu tak ku balas. Meski aku tahu alas an mengapa kau lama membalas pesanku. Iya, aku egois. Selalu merasa akulah yang sudah bersikap benar tanpa tau perasaanmu.
"Sudahlah, lebih baik aku yang pergi," kataku ketika kita bertemu.
"Apa maksudmu?" Kau tidak percaya apa yang aku katakana.
"Aku hanya ingin pergi darimu," aku egois, padahal hatiku tak ingin.
"Tidak, kau hanya sedang marah, tolong jangan berkata seperti itu," kau masih meyakinkan aku.
Tapi memang sifat kerasku terlalu besar akan keegoisan, aku tetap bertahan dengan itu.
"Kau tidak mengerti Jooheon-a, aku lelah seperti ini terus," aku bersikukuh ingin pergi.
Kau diam. Aku bahkan tidak mengerti air muka mu. Kau seakan berpikir tentang sesuatu.
"Jika kau ingin pergi, jangan harap kita bisa berhubungan lagi, kau tidak akan bisa menemukanku lagi, dimana pun," ucapmu tegas.
Aku diam. Aku takut jika itu benar terjadi, tapi lagi dan lagi, keegoisanku mengantarkanmu pergi dariku, sejauh ini.
"Silahkan menghilang dari hidupku," ucapku mencoba tegar.
"Baiklah, aku harap kau baik-baik saja, jaga kesehatanmu, semoga aktifitasmu tidak terganggu dengan apapun, selamat tinggal Changkyun-a," kau beranjak dari dudukmu, bahkan kau yang biasanya mencium dahiku, sekarang tidak.
Awalnya aku berpikir, aku pasti bisa menemukanmu. Ternyata tidak. Bahkan teman-temanmu tidak mengetahui kau dimana. Seketika penyesalanku menguap. Keegoisanku menghantarkanku ke lembah kegelapan yang begitu dalam. Penyesalanku mengalahkan air di samudera. Maafkan aku. Ku mohon kembali Jooheon-a.
-flashback off-
Setiap kali hujan turun, kau seolah datang mencariku. Menyiksaku sepanjang malam. Begitu pula jika hujan pergi. Kau pun seolah menghilang. Perlahan, sedikit demi sedikit, kemudian menghilang. Kau pun pergi.
Sepertinya aku sedang mabuk, haruskah aku berhenti minum? Sejak hujan turun, aku sepertinya juga akan terjatuh. Ini bukan arti bahwa aku merindukanmu, tidak bukan seperti itu. Hanya saja waktu yang kita habiskan bersama begitu berharga. Saat hari ini menjadi hari yang kau sukai. Aku terus mengingat kenangan tentang dirimu. Aku selalu membuat alasan bahwa itu semua hanyalah kenangan, aku berusaha melangkah maju ke depan. Aku bahkan tidak berusaha melarikan diri.
Aku berusaha menghapus tentangmu. Mengosongkan semua memori tentangmu. Tapi, ketika hujan turun lagi, semua kenangan tentangmu yang ku sembunyikan dengan susah payah, kembali terkuak. Semuanya kembali teringat, sepertinya mencarimu.
Untukmu. Sekarang aku rasa tidak ada jalan untukku kembali. Ketika melihat wajah bahagiamu, aku mencoba untuk tertawa. Karena aku orang yang tanpa kekuatan tak bisa menghentikanmu.
Apa yang harus aku lakukan jika kita sudah berakhir seperti ini? Aku hanya menyesali setelah menjadi orang bodoh. Hujan akan terus turun, dan keadaan ini akan terus berulang. Ketika hujan berhenti pun, saat itulah aku juga berhenti.
-End-
Kasian ya Changkyun, iya kasian, soalnya yang sebelumnya Jooheon mulu yang ditinggalin, gantian dong wkwkwkwk~
Ah iya, sekali lagi, kumpulan FF di Work ini, semua dari lagu ya, jadi ya emang genrenya SongFanFic~
And I say, keep Vote and Comment gengs, maaciw :*
See U in next work~
KAMU SEDANG MEMBACA
-FF One Shoot Monsta X- [Complete]
AcakKumpulan FF one shoot Monsta X, bisa jadi JooKyun, Hyungwonho, Showki, Showhyuk atau Triangle Love~ Beberapa story berdasarkan lagu yang sesuai pengalaman, ya sesuai judul lah, sisanya, hasil pikiran gila kak changkyun &_& Happy reading!!! ©kak_chan...