"Kau yang bernama Miho?"
Miho dan yang lainnya menoleh. Didapatinya, seorang wanita berambut panjang bersama tiga orang di belakangnya, berjalan mengikutinya.
Miho berdiri dan berjalan menuju wanita itu.
"Ya. Aku Miho. Ada apa?"
"Seperti yang mereka katakan, kau terlihat menarik. Walaupun tak semenarik diriku."
"Hm.. oh.. terima kasih"
Dia memberikan secarik kertas.
"Datanglah ke pestaku. Aku mengundangmu" ucapnya.
"Tapi.. kau siapa?" Tanya Miho seraya menerima kertas undangan tersebut.
"oh.. Haha.. aku Yoorin. Ahn Yoorin"
"Apa kami juga diundang?" Tanya Shinwoo yang berdiri di belakang Miho.
"Tidak. Pesta ini, hanya untuk yang terbaik saja disini, bukan untuk orang sepertimu." Jelas Yoorin.
"Dasar pelit Shinwoo kembali ke tempat duduknya.
Mereka pun segera berlalu. Miho menyimpan undangan itu disaku bajunya, lalu kembali ke meja makan.
Kriiinnngggg
Bel masuk telah berbunyi, mereka pun segera menuju kelas.
Miho terdiam, sambil memikirkan undangan tersebut. Apa ia harus datang? Atau.. membuangnya saja? Tapi, jika ia tidak datang.. apa sesuatu akan terjadi?
"Ikuti apapun yang menurutmu itu benar"
Miho menoleh, ia melihat Raizel sedang berbicara padanya.
"Yang menurutku.. benar.."
Raizel mengangguk. Miho kembali menatap undangan tersebut.
★★★★★★★★★★★★★★★★★★
"Jadi.. disini?" Miho berdiri didepan sebuah gedung.
Ia kembali melihat kertas undangan tersebut.
"Benar.. disinilah tempatnya. Jadi.. aku harus masuk sekarang?"
Miho terdiam sejenak. Ia menarik napas, lalu menghembuskannya perlahan.
"Baiklah.."
Ia pun berjalan memasuki gedung.
★★★★★★★★★★★★★★★★★★
Frankenstein berjalan menuju sebuah ruangan. Ia mengetuk pintu ruangan tersebut.
"Miho, boleh aku masuk?"
Tak ada jawaban.
Knock knock
"Miho"
Cklek..
Frankenstein membuka pintu kamar Miho, namun Ia tak disana.
"Huh..? Kemana dia?"
Frankenstein pergi untuk menanyakan hal itu pada RK3."Miho..? Oh.. dia pergi keluar tadi" jawab Tao.
"Ya, dia bilang akan pergi ke pesta temannya" lanjut Takio.
"Jadi, kami biarkan dia pergi. Atas izin Tuan Raizel" sambung M-21.
Frankenstein menoleh pada Raizel. Dan Raizel mengangguk.
"Jika itu atas izinmu,Tuanku. Aku tak bisa berkata apapun lagi"
Raizel duduk, sambil meminum tehnya.
★★★★★★★★★★★★★★★★★★
Miho berjalan menyusuri setiap tempat di gedung itu. Gedung yang nampak tua. Dan.. tidak mungkin akan ada sebuah pesta digedung ini.
"Ada yang tidak benar di tempat ini. Seharusnya aku tidak kemari. Sebaiknya, aku kembali saja"
Miho mencoba memutar arah, namun ia dikejutkan oleh kemunculan dua orang wanita dibelakangnya.
"Kau mau kemana,Miho?" Tanya mereka.
"K-Kalian.. yang bersama Yoorin tadi bukan?"
"Oh hohoho.. kau mengingat kami. Perkenalkan, namaku Kim Mina. Dan ini adik kembarku, Kim Mine"
Perlahan Miho berjalan mundur.
Ia tak bisa melewati jalan ini, ia harus menghindar dari mereka."Oh.. kau sudah datang"
Miho berbalik, dan ia melihat Yoorin disana.
"Yoorin~ Miho mencoba untuk kabur dari pesta tadi"
"Apa? Benarkah..? Aku sedih mendengar hal itu"
"Yoorin.. ada apa ini sebenarnya. Aku yakin, tidak mungkin ada pesta ditempat seperti ini" ucap Miho.
Yoorin tertawa.
"Tentu ada.. disinilah tepatnya. Pesta itu akan dilakukan!" Serunya.
Miho terbelak ketika sebuah tendangan hampir mendarat diwajahnya.
BRAAKKK...
CSSSSS...Tendangan itu menghancurkan bangunan.
"Hoo.. hebat sekali kau dapat menghindar dari seranganku"
Miho terjatuh karena menghindari serangan.
"Yoorin~ jangan terlalu kasar, jika kau bisa.. hapuskan saja ia sekaligus, agar tak merasa sakit"
"Berisik sekali mereka" pikir Miho.
"Hah..?!"
BRAAAKKK..
Sebuah pukulan hampir mengenai wajah Miho.
"Wow.. dia masih bisa menghindari sersnganmu, Yoorin"
"Heh.. itu tak akan lama"
"T-Tunggu.. aku ingin menanyakan satu hal!"
"Sebelum kematianmu? Silahkan" jawab Yoorin.
Miho berdiri dan membersihkan pakaiannya.
"Apa alasanmu membunuhku..? Dan.. darimana kau mendapatkan kekuatanmu itu?"
Yoorin bertepuk tangan.
"Jackpot! Pertanyaan bagus"
"Pertama. Kenapa aku ingin membunuhmu? Karena kau! Semua pria mengalihkan pandangan mereka padamu. Aku Yoorin, wanita yang sangat cantik yang pernah ada, tidak akan kalah olehmu! Oleh karena itu.. aku harus melenyapkanmu!"
Miho sedikit terkejut. Hanya karena itu?
"Lalu.. bagaimana kau bisa mendapatkan kekuatanmu itu?"
"Ayahku yang memberikannya"
"A-Ayahmu?"
"Ya.. pada awalnya, aku meragukan hal tersebut. Ia mengatakan dengan kekuatan ini, aku bisa lebih hebat dan cantik jika dapat melenyapkan orang yang melebihi diriku." Jelas Yoorin.
"Apa yang harus kulakukan.." pikir Miho.
"Yoorin~ daripada kau membunuhnya, lebih baik kau jadikan ia bahan percobaan saja. Mungkin saja, Ayahmu akan senang mendapatkan bahan percobaan seperti dirinya" saran Mina.
"B-Bahan.. percobaan..?"
Yoorin tertawa.
"Ide bagus. Jika aku berhasil menangkapnya secara hidup hidup. Akan kuberikan pada Ayahku. Namun jika tidak..."
"Langit akan jadi kuburanmu"
Bersambung
Bagaimana kisah kelanjutannya? Apakah Miho akan mati ditempat itu?
Lihat kelanjutannya lain waktu!
Thanks for reading,vote,comment and follow!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Waiting For You
Fanfic[SEDANG DALAM PROSES REVISI] [Ditulis pada 2016-2017. Tulisan lama yang belum sempat di Revisi. Jadi mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan. Terima kasih] NOBLESSE FANFICTION Ketika Cadis Etrama Di Raizel kehilangan orang yang dicintainya...