Bagian Empat

8.5K 963 112
                                    

Taehyung Hyung

****

.

.

.


Taehyung perlahan membuka pintu ruang medis dengan sikunya. Dia menggendong Jungkook dengan gaya koala yang sama seperti seminggu yang lalu. Dia terkekeh saat Jungkoook tersentak saat dia meletakkan tubuh Jungkook di tempat tidur ruangan itu. 

Jungkook terlihat sedikit terkejut dan bagi Taehyung apa pun tetang Jungkook terasa begitu menarik.

Ruang medis itu kosong. Taehyung sudah mencoba memanggil perawat universitas tapi dia tidak bisa menemukannya.

Canggung.

"Ah, tidak ada siapa pun di sini. Sepertinya aku yang akan merawat kakimu." Taehyung tersenyum sementara Jungkook sibuk menutupi wajahnya dengan tangannya.

Mengapa dia harus selalu bertemu Taehyung dalam situasi yang memalukan?  Namun dia seharusnya bisa menyapa dan berbincang dengan Taehyung secara normal jika dia tidak lari. Kali ini Jungkook harus mengaku, ini adalah kesalahannya. Astaga! Mengapa dia lari?!

Itu keputusan terburuk yang dia pernah ambil dalam seumur hidupnya setelah menghadiri pesta Seokjin sunbaenim.

"Aku tahu sesuatu tentang masalah mengobati luka. Percayalah." Taehyung berkata sambil mengumpulkan beberapa botol obat yang dia temukan.

Jungkook bahkan tidak peduli tentang lukanya, meskipun itu menyakitkan, dia hanya peduli tentang Taehyung, yang mengenakan kemeja hitam dan celana hitam, yang menyeringai seksi padanya. Jungkook rasa dia akan meneteskan air liur sebentar lagi.

"Tidak buruk." Taehyung tersenyum pada Jungkook setelah memeriksa lukanya.

Dia perlahan-lahan menggulung celana Jungkook sampai dengan lututnya dan mulai mengobati lukanya. Sedikit berdarah dan memar di beberapa daerah tertentu tapi, tidak seburuk kelihatannya.

Jungkook mengagumi wajah Taehyung diam-diam saat pria itu merawat lukanya. Dia super tampan.

Jungkook suka sekali memerhatikan Taehyung. Hari ini Taehyung memiliki warna rambut yang berbeda. Dulu warnanya ash brown terakhir kali dia bertemuㅡatau ah, Jungkook tidak tahu pasti warna apa itu, tapi mungkin bisa dibilang begitu, dan sekarang, warnanya coklat gelap. Sangat gelap, hampir hitam. Jungkook sangat menyukainya. Terlihat sangat cocok untuknya.

Taehyung terlihat sangat serius dan Jungkook juga serius menatap Taehyung yang, menurut Jungkook, terlihat berpuluh-puluh kali lipat lebih seksi dengan kemeja hitam dan ekspresi wajah yang serius.

Alas! Jungkook perlu berhenti memikirkan kata seksi.

Tiba-tiba Jungkook melamun, kenapa tiba-tiba Taehyung muncul di perpustakaan? Pertama kali dia melihat Taehyung setelah itu pesta ulang tahun itu adalah di kantin jadi, itu bisa dibilang sebuah kebetulan. Yang kedua adalah Jungkook dengan bodohnya mengunjungi bangunan jurusan bisnis sehingga, itu adalah kesalahan Jungkook. Namun hari ini, mengapa Taehyung pergi ke perpustakaan hari ini? Jungkook terus berpikir tentang hal itu tapi, dia tidak menemukan alasan lain selain 'kebetulan'. Mungkin ini satu lagi dari kebetulan bodoh yang takdir siapkan untuknya.

"Hyung, kenapa kau ada di mana-mana?" Jungkook bergumam lirih ketika Taehyung berhenti mengobati lukanya. Dia tidak bermaksud untuk didengar tapi Taehyung mendengarnya.

"Kasar sekali. Aku baru saja membawamu ke sini dan mengobati lukamu." Taehyung terkekeh.

Taehyung suka sekali terkekeh. Walaupun, bukan berarti Jungkook membenci kekehannya. Jungkook malah sangat menyukainya.

Attached (TaeKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang