"mama?"
Wanita paruh baya itu langsung mendekap Keane dengan cepat, Karenina yang masih berdiri mengernyit bingung, Dan Keane yang kini sudah menangis.
Pemandangan yang sangat jarang, yaitu melihatnya menangis. "ma, maafin Keane ya ma" ucapnya lirih, namun Karenina hanya tersenyum tipis, sambil kebingungan. Keane, apa ia sosok yang rapuh? Yang menyembunyikan rasa sakitnya dalam dalam? Ah, Misterius. Bahkan Karenina masih dongo plus kicep liat Keane nangis
"ma, pulang ma, pulang sama Keane"
"sayang, mama belum bisa"
"Keane ikut mama"
Mama Keane hanya tertawa kecil, "ih, anak mama gak gede gede" Keane malah mendengus kesal,
"ini siapa?" tanya Ia pada Keane sambil menunjuk kearah Karenina, Karenina hanya terbelalak, "saya-"
"pacar Keane ma"
Karenina membulatkan matanya, jantungnya serasa ingin melompat, mulutnya terkatup rapat, darahnya berdesir hebat, kakinya seperti jelly.
"ha? Eng-"
"oh, ini pacar kamu? Cantik banget, "
ANJIR RASANYA GUE PINGIN LARI AJA AH, JANTUNG GUE PENGEN LOMPAT WOY, batinnya.
"ma, gak enak ngobrol di pinggir jalan"
"iya, yaudah, kerumah mama aja, yuk?"
Keane tanpa ba bi bu, langsung menuntun mamanya masuk kedalam mobil, dan menutup pintunya , Karenina yang masih kesal atas perlakuan Keane, langsung menarik lengannya,
"Ken! Ih lo apa apaan banget"
"apa, hm?"
"itu yang tadi, ish"
"bercanda"
"lo mah irit banget ngomong"
"suka suka gue" ucapnya seraya masuk kedalam mobil
"KEANE MAHHHH GITUUUU"
🌹🌹🌹
Wanita paruh baya itu sibuk di dapurnya, membuat Teh hangat sesuai dengan keinginan Keane. Bagaimana bisa Keane yang dingin itu begitu manja? Karenina saja berusaha menahan tawa nya mati matian, Keane masih terlihat lucu, gemas. Eh?
Keane emang ganteng sih, Eh, banget malah, tapi Karenina yang awalanya tidak terpengaruh, sekarang mulai beranggapan bahwa, Keane emang ganteng, lucu, tapi nyebelinnya Ya Rabb, minta di gibeng astaga.
"ma? Balik ke rumah dong ma, Papa tambah kacau, ma. " Keane memecah keheningan, Karenina yang mendengarnya kebingungan, Dan meneguk salivanya sedari tadi. Iya bingung,
Keane apaan si bikin gue penasaran jir. Batinnya. Ia merasa tidak enak, mendengar permasalahan keluarganya yang seharusnya menjadi privasi, "eng-, Ken, gue pulang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCET
Teen FictionIni tentang dua sifat yang bertolak belakang. Dan juga bagaimana rasanya ketika 'rasa' tanpa izin datang menyelinap masuk di sela-sela dunia putih abu-abu yang banyak menceritakan tentang kenangan. Dan cerita ini dimulai, ketika, Keduanya tidak s...