29: Broken Hearted Girl

81 9 1
                                    

Langkah kakinya berhenti saat melihat Seseorang lebih dulu mendekapnya erat. Di depan Kafe waktu gadis itu sama terkejutnya saat Raja menyentak nya.

Sakit? Sangat.

Gadis itu sedang dipeluk oleh Seseorang yang sudah jelas Keane tahu baik baik. Seseorang yang dikatakan Zalfa, Bulan dan Alya bahwa ia adalah first-Love nya gadis itu. Terima tidak terima, toh Karenina bukan siapa siapa nya, Ia terdiam sebentar tapi merasa ada hal aneh yang menggerogoti hatinya.

Entah karena merasa bersalah, atau..... Soal, rasa? Bahkan ia bodoh sekali dalam hal itu. Pintar dalam mata pelajaran eksak, tapi sangat bodoh dalam hal seperti ini. Bahkan saking bodohnya, ia itu 'tega' dan 'pedas' tidak terkira saat berbicara.

Lalu, di sinilah dia, berdiri tidak jauh dari dua orang dihadapannya, menatap mereka dengan pandangan tidak terbaca, memutuskan untuk mundur, tapi.... Logikanya menolak mentah mentah. Seharusnya ia maju dan meminta maaf sebesar besarnya.

🍃🍃🍃

Karenina menghela nafas panjang sambil menyeruput Green tea latte yang dibelikan Renza barusan. Hatinya merasa lebih baik sekarang. Terlebih Renza yang duduk disebelah nya sambil ikut meminum Vanilla Latte yang juga ia beli di satu toko yang sama.

Renza tersenyum, menoleh ke arah Sore, "gimana? Feel Better?" tanya Renza, yang dijawab dengan anggukkan oleh Karenina.

"lumayan. Berkat bantuan Green Tea latte nya hehe " ucap Karenina dengan nada candaan yang membuat Renza terkekeh

" lahiya sama Minumannya doang, sama guenya engga? Miris banget ya" balasnya dengan wajah memelas, yang langsung di hadiahi cubitan gemas dari Karenina.

"iyaiya, lo nya nya juga sih "jawabnya.

Mereka disini, di Kafe dekat sekolah, yang sekarang sedang hujan di luar. Terlihat, tetes air hujan menghiasi jendela kaca di samping meja yang mereka tempati.

Karenina memandangi kendaraan yang berlalu lalang yang masih bisa terlihat dari kaca. Renza mengikuti pandangannya, lalu mencoba membuka suara

"Ren...? "

Karenina menoleh, "iya?"

Renza menghela nafas panjang, "Kalau Ken gak bisa nepatin janjinya ke lo buat jadi tameng lo, gue disini, Ren. Disini nungguin lo kalau lo butuh" ucap Renza sambil tersenyum lemas, Karenina melihatnya dengan tahapan yang tidak di mengerti, juga terkejut.

"Za... " panggil nya

" hmm? " tanya Renza masih memandangi Karenina sambil tersenyum

" hidung lo... " " B-berdarah "

🍃🍃🍃

" Gue tau, emang itu orang kan gue sih siluman dah. Heran gue, hobi amat gangguin hidup orang. Gondok juga lama lama " ucap Abiyyu kesal setengah mati, dan Danu yang dari tadi tidak habis habisnya mengucapkan sumpah serapah

'Gue sumpahin tu orang jadi dugong '

' Gue sumpahin tu orang jomblo seumur hidup '

' Gue sumpahin tu orang biar pindah aja ke Zimbabwe '

' Gue sumpahin ga bisa ketemu lo seumur hidup '

"Gue sumpahin itu orang bi-"

"LAMA LAMA GUE GAMPAR LO YA, SUMPAH SUMPAH MULU. LAMA LAMA LO YANG GUE SUMPAHIN" teriak Zalfa dengan tangannya yang sudah mengudara, siap menampar Danu

Danu yang melihat gebetannya terlihat beneran pingin menggamparnya, sekarang terlihat menciut. Sekarang, mereka ber-6 sudah berada di rumah Keane.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVANESCETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang