00 - Prolog

165 64 75
                                    

Zara Larsson ft MNEK - Never Forget You

"Jika kita mencintai seseorang, mau tidak mau kita harus siap akan kehilangannya." -Luna Sarasvati

from Forget You.

Kaki ku berjalan menyusuri taman yang menjadi tempat pertama aku bertemu dengan Zayn dan terakhir kali aku melihatnya. Kenangan ku bersamanya terngiang ngiang di pikiranku, aku tidak menyangka setelah semua yang kita jalani harus berakhir hanya dengan keputusan dari orang tua Zayn, yang memutuskan untuk kembali ke Turki untuk melanjutkan bisnis di sana.

"Maaf Luna aku harus pergi, mungkin hubungan kita hanya sampai di sini." itulah kata terakhir nya lalu ia pergi meninggalkanku.

Aku sempat mengajak menjalin hubungan jarak jauh atau LDR, tapi dia tidak mau,"Itu beda Lun, LDR an itu nggak enak, dan pasti ujung ujungnya kita juga bakal putus." ujar nya saat aku mengajaknya untuk melakukan hubungan LDR.

Sakit rasanya saat mengetahui harus berpisah dengan nya, namun aku tidak bisa berbuat apapun lagi, itu sudah menjadi keputusan dari orang tua Zayn, dan sekarang aku masih bisa merasakan hangatnya pelukan terakhir kita di taman ini.

Andai aku punya satu keinginan yang pasti akan dikabulkan, aku ingin Zayn selalu ada di sisiku, tidak pernah meninggalkanku dan menjalani hari bersamanya. Ini tidak adil bagiku, mengapa kita tidak di izinkan bersama?, Tuhan mungkin sudah mempersiapkan rencana lain, kita hanya tinggal menunggunya, tapi apa mungkin aku akan menemukan pengganti Zayn?. Mungkin tidak, Zayn tak akan bisa tergantikan dan tak akan pernah ku lupakan.

Aku duduk di bangku taman yang terdapat pohon besar di sebelahnya, dengan earpod terpasang di telingaku, alunan musik Zara Larsson ft MNEK - Never Forget You mengalir di telinga ku.

I'll never forget you

You'll always be by my side

From the day that I met you

I knew that I would love you 'til the day I die

And I will never want much more

And in my heart I will always be sure

I will never forget you

And you will always be by my side 'til the day I die

Seketika air mata ku menetes dan membasahi pipiku mengingat kenangan ku bersama Zayn, aku sangat merindukannya, aku tidak akan pernah melupakan kenangan indah itu, begitu juga dengan dirinya, aku tidak akan pernah melupakannya.

Di taman bersuasana indah ini sangat ramai, banyak sekali tawa dan canda yang aku lihat, banyak juga pasangan kekasih yang lewat di hadapanku atau duduk di bangku taman, mereka terlihat begitu romantis, melihat itu aku iri dengan mereka semua.

Tes, tes, tes.

Air hujan mulai turun perlahan, namun hanya sedikit air yang mengenaiku berkat pohon besar rindang di sebelahku, aku tidak beranjak dari bangku taman, aku menikmati suasana saat ini, saat orang orang mulai meninggalkan taman karena hujan gerimis berubah menjadi hujan deras.

Mulai banyak air yang menetes dari atas, namun dari dekat terlihat seekor kucing yang kebasahan, dia mulai berjalan ke arahku, lalu melompat ke bangku dan menempati pahaku.

Miauw.

Dia basah dan juga sedikit kotor, membuat celanaku basah dan kotor pula, namun tak apa, aku tetap mengusap usap tubuh mungilnya. Dia kucing yang berkalung indah dengan bandul berbentuk hati di tengahnya. Mungkin dia dulu ditinggal oleh pemiliknya.

Hujan sudah mulai berhenti perlahan lahan, aku tidak tahu berapa lama aku duduk di bangku itu, sepertinya cukup lama, aku menaruh kucing itu di bangku dan berjalan meninggalkan taman. Namun kucing itu juga mengikutiku, aku merasa tidak terganggu karena nya.

Tes, tes, tes, byur

Hujan mulai turun lagi, lebih deras dari sebelumnya, aku menyesal pergi meninggalkan taman, sekarang aku sudah berada di pinggir jalan dengan kucing yang entah kenapa masih mengikuti diriku, aku berniat berteduh ke halte di seberang jalan.

Mataku memerah karena menangis dan saat ini hujan, menjadikan penglihatanku kabur, aku berjalan lurus ke depan dengan perlahan namun terdengar suara klakson mobil dari arah kanan, kepalaku menengok ke kanan, namun aku tidak menghindari mobil itu, aku tetap berdiri di tengah jalan karena mungkin, ini yang terbaik untukku.

Tin---tin---tin---.

Brak.

«~♥~✖~♡~✖~♥~»

Mecin's Note :

Yuhuu, mecin here ヾ(≧▽≦*)o , ini cerita lanjutannya 'Dream', soalnya acu udah gak ngeh gitu sama 'Dream'╰(*'︶'*)╯.
Dan maaf kalo prolognya pendek dan kurang nyambung(๑•́ ₃ •̀๑).

Oia jangan lupa vote dan comment yaa kalo mau lanjut ceritanya dan kalo prolog ini begitu ngeh, ea, tambahin ke reading list kalian ehehe ฅ'ω'ฅ.

Big love, kakak mecin.

Tekan itu kak!
👇

Forget You [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang