Kita pernah sekali menarik seutas tali
Berdua kita saling genggam
Tak mau lepasHujan datang
Matahari dekat sejengkal
Sakit tidak berjarak;
karena musim memekik dalam riak
Kita masih genggam ujung tali itu
Tak mau lepasTapi kini waktu datang
bawa sebilah pedang
Diputuskannya nasib dan asmara
jadi sudah dan terpisahKita sadar pada akhirnya:
"Sudahlah, memang sudah waktunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA KATA HATI (Kumpulan Puisi Tentang Cinta)
PoetryDalam sekali hidup, mencintaimu adalah proses yang menyenangkan untuk dijalani atau untuk sekadar dikenang kembali. Dan butir-butir bait puisi yang terlahir ini adalah anak-anak kita. Anak cerita dari perjalanan cinta kita berdua.