Mungkin banyak yang masih harus kupelajari. 1, 2, 3, dan hitungan setelahnya adalah angka-angka di jam tanganku yang tak hentinya meneriakan namamu. Jiwa pernah menggila namun tak pernah sekacau menggilai seseorang seperti ini. Aku dihajar rinduku sendiri.
Mungkin aku sendiri adalah pemuja dirimu. Aku mungkin satu dari beberapa ribu kemungkinan perjalanan cintamu. Mungkin aku hanya tempat singgah atau pemberi pelajaran yang berharga. Namun apakah kamu pernah berfikir bahwa aku tahu itu dan tak pernah benar-benar mempedulikannya?
Karena hanya aku yang menyukai caramu memberikan rindu. Lain-lainnya biar kita lepaskan pada sang waktu. Sekarang hanya kita yang tahu, seberapa keji itu rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA KATA HATI (Kumpulan Puisi Tentang Cinta)
PuisiDalam sekali hidup, mencintaimu adalah proses yang menyenangkan untuk dijalani atau untuk sekadar dikenang kembali. Dan butir-butir bait puisi yang terlahir ini adalah anak-anak kita. Anak cerita dari perjalanan cinta kita berdua.