Bosan.
Ya satu kata itu satunya di keluarganya, kedua orangtua nya sudah lama bercerai sejak Salman berumur 12 tahun.
Ketika orang tuanya bercerai Salman lebih memilih tinggal bersama Ibunya, karena hanya ibunya lah yang paling dekat dengannya.Tapi apa? Semenjak ibunya cerai, ibunya lebih senang menghabiskan waktu nya di luar rumah dari pada di rumah, jadi lah Salman selalu dilanda kesepian. Ibunya selalu keliling dunia mencari fashion terbaru disetiap penjuru dunia.
Setelah perceraian itu Ayahnya juga setahun kemudian menikah dengan seorang wanita yang sudah mempunyai satu anak. Berita itu terdengar hingga ke kuping Salman saat Ayahnya sudah menginjak satu tahun menikah dengan Ibu tiri nya. Salman kecewa.
Ya dia kecewa kepada ayahnya yang dengan mudahnya melupakan Ibunya.
Karna kejadian itu Salman menjadi anak yang pendiam dan irit bicara.
Dia juga jarang berada di rumah, ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan sahabat-sahabat baiknya di luar sana.Salman yang sedang melamun di kagetkan dengan bunyi handphonenya. Dengan cepat dia langsung mengambil hp nya itu yang berada diatas nakas.
Agil : Man main yuk,bosen gue di rumah paling juga gua dirumah disuruh suruh ama nyokap beberes rumah, mager bgt gue. Kalo ga nurut ntar gua diomelin, lu tau kan gimana emak emak kalo udah ngomel, ya kagak ada abis abisnya.
Salman : Oke siap.
Agil : Ashiqq akhirnya ak bisa main kluar sm km jg xixixi
Salman : Cringe anjir
Agil: Ntar kita ketemuan di tempat biasa yak, gue ajak Fadil sama Odi biar tambah rame.
Salman : okedeh brouu.
Salman memiliki 4 sahabat dekat yang sangat ajaib ajaib sekali tingkahnya seperti Agil ,Fadil, dan Odi. Walau sahabatnya memiliki sifat ajaib tetapi hanya dengan mereka Salman bisa terbuka.
***
"Man lama banget lu kesini nya, perasaan rumah lu deket dah dari sini." Agil melirik Salman sambil memakan chiki nya.
"Tau lu Man. Lu tadi boker dulu ya makanya lama?" Tanya Fadil dengan tampang tengilnya.
"Tadi beli bensin dulu." Jawab Salman dengan entengnya sambil mencomot chiki milik Agil.
"Eh lu tau ga?" Tanya Odi
"Enggak, kan lu belum kasih tau woy" jawab Fadil dengan nada jahilnya."Ya makanya dengerin dulu kalo gua mau ngomong jangan main asal serabat serobot aje, kalian pada kenal Sadine anak SMA Global Pariwara gak?" Tanya Odi kepada yang lainnya.
"Oh Sadine yang cantik itu ya, yang jadi inceran anak sekolah kita. Kalo itu mah lu tanya aje ke si Eman, dia kan sekarang udah menjadi murid sana. " Jawab Fadil dengan semangat jika sedang membahas cewek cantik.
Salman hanya diam memperhatikan sahabatnya yang berbicara dengan ogah-ogahan karena dia sedang dalam mood yang jelek, lagipula dia tidak begitu hafal dengan teman-teman sekelasnya, Karna ia murid baru.
"Yaampun man lu temen sendiri ga dikenalin. Emang parah lu ya. Cewek cantik tuh man, ga mau lu gebet apa?" Ledek Odi yang sudah mulai jengkel dengan sifat kawannya ini yang terlampau tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
"Gak ah. Baru juga gue masuk seminggu." Ucap Salman.
"Lu ga ada kelainan seksual kan? Pacaran aja lu belum pernah. sekali kali pacaran lah." Ujar Agil yang merasa heran dengan Salman, Agil bingung apa Salman tidak bosan terus yang menjomblo.
"Apaandah, udah dulu gue pengen pergi, bye." Salman langsung menyalakan motor ninja nya.
"Lah jangan ngambek bro." Agil merasa bersalah atas ucapannya. Salman langsung menjalankan motor nya tanpa menghiraukan ucapan sahabatnya itu.
***
Sadine sudah sedari tadi sedang melakukan kegiatan belajarnya dikamarnya. Dia sedang merasa tenggorokannya kering ia pun turun kebawah untuk mengambil air putih didapur.
"Ya ampum kenapa air pake abis segala sih." Ia menggerutu karena gagal memuntaskan dahaganya.
"Maa aku keluar ya mau ke supermarket beli minum sama cemilan, air galon abis ma." ucapnya sambil mengambil kunci motor bebeknya.
"Iya sayang, Mama lupa tadi belum pesen air galon ke mang udin. yaudah hati-hati ya udah malem soalnya." Ujar sang mama dari dalam kamarnya.
Sadine pun langsung segera bergegas pergi ke supermarket dengan motornya yang ada digarasi rumah.
Sadine yang sudah sampai disipermarket pun dengan cepat memakirkan motornya, sebenarnya rumah sadine dengan supermarket hanya berjarak 400m saja dari rumahnya.
Sadine langsung memasuki supermarket setelah memarkirkan motornya, lalu Ia mengambil beberapa snack dan air mineral.
"Jadi berapa mbak semuanya."
"45.000 mbak." jawab sang kasir.
saat merogoh kantong celananya untuk mengambil dompet, tetapi ia tidak mememukan dompet di saku nya, ia pun mulai panik.
"Mbak ga lupa bawa uang kan?" Sang kasir mulai curiga melihat Sadine yang dari tadi hanya merogoh rogoh sakunya.
"Gak ko mbak saya ga lupa. Ntar dulu ya." Sadine mulai keringat dingin.
"Nih mbak uangnya, sekalian sama punya saya ya." Ucap seorang pria yang sedang ikut mengantre dibelakangnya, pria tersebut kasihan padanya.
"Ini kembaliannya mas." Sang kasir menyodorkan uang kembaliaannya.
Sadine diam melongo melihat Pria tersebut. Dia pun langsung terburu-buru jalan untuk mengejar sosok pria itu untuk mengucapkan terima kasih.
"Makasih ya, ntar gue ganti uang lo, nama lo siapa?" Sadine ingin mengganti uang tersebut karna ia tidak enak.
"Lain kali kalo ga punya uang gausah gaya gayaan belanja ke Supermarket." Ucap pria tersebut sambil membalikkan badannya 180 derajat agar bisa berhadapan dengan Sadine.
Kedua duanya sama sama Kaget saat saling berhadapan. Tapi Sadine langsung buru buru menetralkan ekspresinya, ia kesal dengan jawaban pria tersebut, tetapi tidak dengan pria tersebut ia malah berkeringat dingin.
Salman tak menyangka ternyata khayalannya selama ini menjadi kenyataan. Dia akhirnya bisa bertemu lagi dengan sahabat lamanya itu. Ya, memang benar pria yang menolong Sadine tadi adalah Salman, dan akhirnya takdir pun mempertemukan mereka berdua kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About Sadine's
Novela JuvenilSeorang yang telah lama berpisah lalu di awali dengan pertemuan yang sangat mengejutkan bagi Salman. Ia tak menyangka akan bertemu dengan sahabat semasa kecilnya, Seorang anak Perempuan yang sangat Ia sayangi hingga saat ini. Akan kah Perempuan ters...