Steven membuang kantong darah ke tong sampah dekat rumahnya setelah tegukan terakhir. Dia masih melangkah malas menuju halte bis.
Selama ini dia hidup normal, sebagaimana menjadi Vampire. Tapi semenjak dia harus masuk ke sekolah sihir 1 tahun yang lalu, dia harus berpura-pura menjadi orang lain. Dan itu sangat melelahkan.
Bahkan dengan nilai paling jelek seangkatannya dia berhasil lolos ke kelas 2. Mungkin karena koneksi yang dimiliki nya? Entah lah. Dia sendiri tidak mengerti.
Ketika tiba di halte bis, dia memperhatikan pantulan dirinya di cermin.
15 tahun yang lalu...
Ia terbangun, dalam keadaan telanjang bulat, di sebuah ruangan. Seperti makhluk yang baru terlahir ke dunia ini, matanya berbinar-binar memperhatikan kondisi sekitar. Mendadak pintu terbuka dan seorang wanita berdiri di sana. Wanita itu pun memukul jidatnya sendiri.
"Sial. Kemana lagi dia?" omel wanita itu. "Steven, badan aslimu ada dimana?"
Steven..?
Wanita itu menggeleng. "Lupakan. Duplikat sepertimu mana mengerti. Siap-siap sana. Kamu akan menggantikannya mulai hari ini. Ngomong-ngomong saya Alexa, sekretaris mu," ucap wanita itu yang kemudian lenyap di balik pintu, tanpa memperdulikan Steven yang kebingungan.
Steven pun bangkit dari ranjangnya dan perlahan-lahan mulai mengingat hal-hal sederhana. Seperti, dia tahu bajunya dimana, letak kamar mandi, shampoo yang biasa ia gunakan dan sebagainya.
Ketika dia berdiri di depan cermin, pantulan dirinya tersenyum hingga ia tertegun.
"Masalah kerjaan, tinggalkan pada Alexa. Kamu, harus cari Risa dan buat dia jadi milik ku."
"HEI!!" seruan seseorang membuat Steven terenyak dari lamunannya dan langsung berlari masuk ke dalam bis.
"Dasar. Sudah tahu nga bisa naik sapu masih tidak menghargai kami," sindir supir Bis. Steven hanya bisa tersenyum tipis dan menunduk meminta maaf.
Untuk orang-orang yang berstatus penyihir namun menggunakan transportasi manusia rata-rata adalah penyihir yang lemah. Sapu saja mereka tindak sanggup, apa lagi mantra? Itulah pemikiran umat manusia.
Akhirnya Steven memilih untuk berdiri sambil memegang tiang yang dekat dengan pintu keluar.
Sejak kejadian bayangannya yang berbicara, mereka tidak pernah bertemu lagi.
Steven sendiri kurang nyaman jika harus mengaku dia ini duplikat. Toh dia masih punya perasaan, cara berpikir sendiri. Bahkan dia sudah menghabiskan sisa hidupnya selama 15 tahun. Namun, jika kenyataan seperti ini, apa boleh buat.
Yang paling mengganggu itu,
Steven yang asli ada dimana? Apa yang dia inginkan dari Risa?***
Risa melangkah ke arah kantin. Namun dia belum membeli makanan apapun walaupun dia sudah datang untuk yang ke-3 kalinya.
Bayangkan saja yang dijual itu ayam lahar, miso berapi, sate listrik, dan lain sebagainya.
Emangnya bisa dimakan?
"Mau pinjam duit ga?" tanya seseorang yang membuat Risa mendongak. Spontan saja ia mendengus ketika tatapannya berlaga dengan Steven.
"Ga," jawab Risa jutek yang langsung melangkah keluar dari kantin.
"Kenapa? Laper?" tanya Steven.
"Pengen ngunyah aja. Oh iya. Lo jangan dekat-dekat sama gue. Entar cowok cakep yang naksir pada kabur lagi," repet Risa yang membuat Steven tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who ar U?
VampireRank 115 #02.04.17 Klarisa Hanson, yang baru saja tiba di Ferla menemukan fakta bahwa dia adalah Klarisa Bridgent, Putri bungsu dari kerajaan sihir terkuat di seluruh dimensi. Ketakutan yang menghantui orang tuanya membuat mereka ingin menobatkan Kl...