BAB 2

256 21 17
                                    

Untuk kedua kalinya Risa mendarat, tapi kali ini dia naik sapu terbang, dan yang pastinya dia hanya menumpang. Risa berlari cepat, meraih pegangan dan melihat ke bawah, memperhatikan beberapa orang yang sedang berusaha menjinakkan lelaki tadi.

“Cowok itu siapa?” tanya Risa pada Claire.

“Dia tahanan nomor 1 di sini.” Jawaban itu membuat Risa menoleh kaget kearah Claire.

“Tahanan? Kenapa dia jadi tahanan? Kelihatannya dia baik kok,” kata Risa yang masih memperhatikan lelaki itu. Risa baru sadar ternyata tubuh lelaki itu dililiti rantai berkarat yang lumayan tebal dan dilapisi cahaya hijau pekat yang jelas-jelas tadinya tidak ada.

“Ada apa Putri? Ada sesuatu yang meliliti makhluk itu ya?” tanya Claire. Risa mengangguk seperti anak kecil. Tapi hal itu tidak penting. Yang paling dia permasalahkan, kenapa lelaki itu tiba-tiba jadi agresif? Dan kenapa pula dia semakin marah ketika atap aula itu terbuka? Memang sih cahaya matahari begitu terik hari ini. Tapi pantaskah dia merespon seperti itu? Atau jangan-jangan...

“Claire. Dia ini Vampir ya?” tanya Risa penasaran. Belum sempat Claire menjawabnya, angin berhembus dan membelai rambutnya yang terurai. Mata Risa membesar begitu mendapati rambutnya sudah berubah warna menjadi merah. Dengan tangan gemetar dia meraih helaian rambut, lalu dengan panik memindahkan semua rambutnya ke depan dan memperhatikan warna merah yang menyakitkan mata.

“Rambut gue kenapa?!” jerit Risa histeris yang spontan menggunakan bahasa gaul.

“Tenang Putri! Tenang! Yuk kita balik dulu ke kamar!” seru Claire yang ikutan panik. Terlambat sudah. Padangan Risa sudah menggelap dan akhirnya ia jatuh pingsan.

***

Ada yang masuk ke ruangan itu. Auranya begitu lembut sehingga Risa yang masih berumur 1 bulan tersenyum untuk pertama kalinya. Sesuatu itu menyentuh pipi Risa, begitu lembut dan terasa hangat.

“Kamu!”

Seruan dari luar ruangan mengagetkan Risa dan hampir membuatnya menangis. Dia terdiam kembali karena makhluk itu bergerak mendekatinya.

“Kamu, milikku.”

Mata Risa terbuka besar dan ia menyadari dirinya mengigau. Tangannya masih menjulur ke langit-langit ruangan. Mimpi apa sih tadi? gerutunya. Risa pun bangkit dan menggaruk tengkuknya. Dia berjalan menuju meja rias dan melihat pantulan dirinya di pagi hari.

“No!!!!!!”

***

Tampaknya rambut merah akan menjadi bagian dari dirinya sekarang. Kini dia pun mengenakan gaun ala Eropa berwarna putih yang hanya selutut. Rambutnya pun diikat setengah dan diklintong oleh Claire. Setelah 2 jam dipermak, Risa bercermin dan memperhatikan dirinya dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Kini dia lebih mirip dengan Putri Anime. Risa pun menghela nafas sambil memperhatikan Claire.

“Kenapa Putri? Tidak suka dandanannya?” tanya Claire.

“Suka kok. Yang tidak ku suka ini,” kata Risa sambil menunjuk kepalanya.

“Kenapa? Kepalanya sakit lagi ya?” tanya Claire polos.

“Rambut merah ini loh. Kok kepala sih,” omel Risa sambil mengerlingkan mata. Claire tersenyum dan menjentikkan jari. Mendadak rambutnya berubah menjadi warna hitam pekat hingga Risa tertegun lalu mulutnya terbuka sambil bergerak mendekati cermin. “Kok bisa?” tanya Risa.

Who ar U?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang