Part 1

62 8 17
                                    

18 Februari 2017
05:35
Kamar tidur

1. Vera menatap cermin. Merapikan rambut bob pendek dengan poni ala-ala orang Korea. Menurut nya potongan rambut seperti ini sangat cocok baginya. Wajah oriental, rambut pendek lengkap dengan poni, tinggi semampai, dan gigi gingsul yang menambah manis dirinya. Nikmat tuhan mana yang engkau dustakan.

"Astaga, ini udah jam setengah 6 dan belum mandi oh tuhan" gerutu vera yang sedari tadi malah bercermin tak memerhatikan waktu. Lalu cepat-cepat Vera pergi ke kamar mandi.

      Setelah selesai mandi Vera mencari Dasi yang entah kenapa tiba-tiba tak ada di tempat biasa ia menyimpan.

"Kamvret dasi mana coba" ucap Vera.

"Vera?" Panggil ibunya, "cepat, Nak! Ini sudah jam setengah 7 kamu mau terlambat di hari Senin yang cerah ini?" Sambung wanita empat puluh satu yang terlihat jauh lebih muda dibanding umur nya.

"Iya mah nyari dulu dasi, mama tau dasi aku dimana?" Tanya Vera kepada sang Mama.

"Kemarin mama cuci, coba liat di lemari kamu" sahut mama.

"Oh tuhan selamat lah dari hukuman hari Senin" kata Vera sambil keluar dari kamar nya dan segera mengambil tempat dimeja makan.

     Vera menatap sarapan di depannya. Menu nasi goreng lengkap dengan telor dadar.
Usai sarapan Vera menyalami mama nya dan segera berangkat kesekolah bersama Ayah nya.

"Vera berangkat ya mah" pamitnya. Lalu pergi meninggalkan mama nya.


2. Benar saja dugaan Vera ia hampir saja telat. Sebelum gerbang sekolahnya ditutup ia datang dengan perfect.

"Hampir telat ya mbak? Makanya bangun itu pagi-pagi dong" ucap seorang laki-laki yang entah sejak kapan ia berada di samping Vera.

"Riweuh ya si kamu" geram Vera dengan nada khas sunda nya.
Artinya : "Heboh ya kamu"

"Yang mengaku anak rajin tapi telat  haha"

"Ih dasar! Aku lagi gak mau bahas tentang telat ini ya, udah ayo upacara" ajak Vera.

"Dasar gak mau kalah" ucap Faris.

Faris dan Vera lalu melanjutkan langkah nya menuju lapangan yang akan segera melaksanakan upacara hari Senin.

"Ah aku malas upacara hari Senin, mengantuk" Vera mengeluh kepada Faris.

"Ini anak benar-benar pemalas duh"

“Memang kamu gak malas?" Tanya Vera.

"Maaf ya aku selalu semangat di hari Senin"

Vera tak menjawab ia hanya melihat mata Faris lalu memalingkan muka.

"Tanya dong kenapa aku semangat di hari Senin" ucap Faris.

"Kenapa memang?" Tanya Vera.

"Karna aku bisa ketemu kamu setelah hari minggu yang aku lewati begitu berat tanpa melihat dirimu rasanya rindu, pengen ketemu, pengen dengar suara kamu. benar kata si Dilan rindu itu berat" jelas Faris.

Kembali ~ [ Vera ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang