"Perkenalkan nama saya Miki. Saya berasal dari Berlin, Jerman. Mohon bantuannya selama saya di sini." Aku memperkenalkan diriku di depan 25 siswa di sekolah baruku. Sejujurnya, aku tidak terlalu gugup saat ini. Aku malah merasa senang, akhirnya bisa mempunyai teman baru lagi di sekolah baru.
"So, Mrs. Miki. Kau bisa duduk di bangku paling pojok di belakang," Suruhnya sambil menunjuk ke arah bangku di pojok kelas ini. Aku langsung berpamitan dengannya, lalu berjalan menuju bangku itu. Selama aku berjalan, aku menatap tempat duduk itu seperti sangat suram dan terkucil.
Aku pun menduduki bangku itu dengan tatapan seluruh siswa yang mengarah padaku. Aku menghiraukan mereka. Aku berharap mereka bisa menerimaku di sini, bukan memusuhiku.
***
Sudah terlewat beberapa hari Miki menjalani aktivitas sekolah di sekolah barunya. Semuanya berjalan lancar, dan tentram. Dia sudah mendapatkan banyak teman walaupun dia baru beberapa hari sekolah di sana. Hari ini dia memutuskan untuk bergabung dengan klub detektif di sekolahnya. Sudah sejak kecil, dia ingin mengikuti jejak detektif-detektif terkenal di dunia.
"Miki? Namamu hanya Miki?" Tanya salah satu anggota di klub detektif ketika Miki sudah resmi bergabung di klub itu.
"Iya. Singkat, bukan?" Jawab Miki dengan tawa kecilnya. Matanya terlihat lebih sipit dari sebelumnya ketika tertawa. Anggota yang lainnya pun juga ikut tertawa seketika.
"Oh, iya, Miki, kau duー." Belum selesai Zayn, salahsatu anggota di klub detektif tersebut, melanjutkan perkataannya, suara keras yang sepertinya bersumber agak jauh dari ruang klub tersebut menyeruak di dalam ruang klub. Semua mata saling menatap kebingungan dan penasaran.
Sebenarnya ada apa di luar sana?
Liam, ketua klub detektif tersebut memberanikan diri untuk menge-check apa yang terjadi di luar sana. Ketika Liam mulai berjalan, anggota yang lainnya mulai berdiri dan mengikuti arah Liam berjalan.
"Oh, god!" suara Liam yang ternyata sampai duluan di (sepertinya) tempat bersumbernya suara itu, mengkagetkan semua anggota klub yang dibawahinya. Langkah mereka langsung dipercepat. Hati mereka merasakan ada sesuatu hal yang tidak beres sedang terjadi.
Semua langkah mereka pun berhenti. Mata mereka membulat seketika.
Ternyata perasaan mereka tidak salah.
A/N: Vomment please ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Caught (One Direction)
Novela JuvenilMurid baru di sekolah barunya yang mengerikan.