Chapter 6: Red Flashback

10 1 1
                                    

Setelah Marry memasuki gua merah itu, mata Marry tertuju pada garpu dan pisau dapur berwarna kuning,

"wah.. Seperti warna bintang ya..." kata Marry lalu mengambil pisau dan garpu itu,

"guanya Not bad, masih bagus kok, tapi aku tidur dimana ya?" Marry masih terus-terusan ngomong sendiri,

"What 'cha doing here!?" karena kaget Marry langsung nengok ke belakang dia melihat anak-anak sekitar 12 tahun-an menggunakan pakaian Maid, yang bersimbah darah dan memegang gunting, rambut panjang dengan model keriting gantung itu membuatnya sangat imut, namun kasihannya, mata sebelah kirinya sudah tidak ada,

"a-aku Marry, a-aku akan tinggal disini.. Aku takut ketahuan polisi" ucap Marry merinding karena takut melihat anak kecil itu,

"Kau pembunuh?" tanya Anak kecil itu

"Ti-tidak.. Juga sih.. Aku baru membunuh 1 orang, tapi dendam yang ku pendam ini belum tuntas.." ucap Marry,

"baiklah, perkenalkan namaku Redlight, biasa dipanggil Red, aku adalah pembunuh!" ucap Red

"kenapa kau bisa menjadi pembunuh dengan umurmu yang masih kecil ini?" tanya Marry dengan nada takjub dan tidak percaya,

"akan kuceritakan"

Lalu Red menyalakan lampu yang berada didalam gua, walaupun lampunya agak sedikit redup,

"baiklah ceritakan..." ucap Marry

Flashback #Redlight

Redlight P.O.V

Saat aku berumur 8 tahun aku sudah mulai diperkerjakan pada oranglain, karena orangtua ku sangat membenci diriku,

Majikanku selalu menganggap rendah orang yang berkerja dirumahnya, dan dia suka menyiksa orang yang diperkerjakan nya termasuk aku,

Ada sedikit rasa dendam yang ku pendam pada majikanku ini, karena dia selalu menyiksaku padahal aku ini masih kecil, terlebih lagi dia sangat membenci sesuatu yang berwarna merah maroon, sedangkan aku? Sangat menyukai warna merah maroon,

Ya kenapa? Karena aku terlahir dengan rambut berwarna merah maroon. Bola mataku pun berwarna merah maroon, jadi dia sangat benci dengan diriku ini yang serba merah maroon.

Bahkan dia mencoba untuk mengcungkil mataku, namun itu tidak akan pernah terjadi karena, aku tidak selemah yang dia kira.

Dan pada suatu hari aku melakukan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan oleh majikanku ini, sehingga dia menamparku,

Karena aku tidak kuat diperlakukan seperti ini lagi aku pun mulai melawannya,

"dasar pembantu bodoh! Tidak punya pikiran, apa yang telah kau lakukan pada barang-barang ku yang mahal ini!?" ucap majikan bodohku itu

"semuanya telah rusak karena dirimu yang ceroboh itu! Memang si merah sialan! Dasar pembawa sial!" dia mulai menghinaku, lalu aku mulai melawannya

"memangnya kenapa kalau aku pembawa sial? Apa sial itu salah?? Kalau aku pembawa sial kau akan melakukan apa terhadapku? Mau membunuhku? Aku peringatkannya aku tidak selemah yang kau kira" lalu majikanku terdiam, pembantu lain hanya bisa menatapku dengan tatapan takjub karena sudah berani Melawan,

Ya karena aku hanyalah seorang anak kecil yang baru berumur 8 tahun, tetapi sudah berani melawan? Ya karena majikan bodohku itu sudah keterlaluan!

Dengan tatapan geram menjawab
"Apa kau bilang!?!? Kau kira kau lebih kuat apa dariku!?"

Lalu aku menjawab "Ya, aku lebih kuat darimu, ingat apa yang kau lakukan terakhir kali padaku?(pas mau nyungkil mata)itu tidak terjadi padaku karena apa? Karena aku lebih kuat dari mu"

"Jadi kau mau apakan diriku, membunuhku?" lalu majikanku mengambil gunting yang lumayan besar yang berada diatas meja dan langsung menusukannya ke mataku,

Aku hanya bisa berteriak, tapi dengan cepat aku langsung menarik tangannya itu, alhasil mataku berhasil dia cungkil,

"B-berhenti!! I-itu sakit!!" ucapku agak berkunang-kunang, dan pusing

"DIAM KAU!" dia menarik lidahku dan mengguntingnya, i know that was Fucking hurt, no one care i think...

Karena memang saatnya aku melawan, aku mengambil gunting yang kusimpan dibaju Maid ku dan kutusuk jantung majikanku ini,

Dan pada akhirnya dia mati,

Semua pembantu yang melihat hal itu kaget, mereka melihatku ketakutan, tentu saja, seseorang yang tidak memiliki bola mata sebelah, dan berdarah-darah apa tidak menyeramkan menurut mereka?

Sekitar 3 pembantu melihatku ketakutan, mulai ku mendekati mereka dan berkata "Dont be scared, give me your tongue and eyes.." ucapku tidak jelas, ya karena lidahku sudah tidak ada.

Karena aku memang sedih kehilangan mataku, kucungkil mata mereka semua dan menusuk mereka hingga mati, kejadian yang menyerukan...

Setelah pembantu yang berada disini aku bunuh, aku sudah memiliki gelar psycho karena telah membunuh well sekitar 8 orang atau lebih...

Karena takut ketahuan polisi aku pergi menggunakan tudung, dan masih dengan menggunakan pakain maid ini,

Pergi ke hutan merah, yang katanya legenda hutan yang menyeramkan, no one care...

Dan pada akhirnya aku tinggal disini.

Flashback Off

"Ooh... Jadi seperti itu, pantesan aja kamu membawa gunting" ucap Marry,

"Ya.. Aku suka dengan dunia ini" ucap Red,

"aku pun.. Aku belum tuntas membalaskan dendamku pada orang-orang yang telah membully ku... Kapan ya?" kata Marry,

"jika kakak memerlukan bantuan, akan ku bantu!" ucap Red

"Boleh juga sih.." jawab Marry lalu menatap wajah Red,

"Kak? Mata kakak bercahaya indah! Kayak bintang... Aku suka!" ucap Red sambil memperhatikan mata Marry dengan saksama,

"Kau tahu? Untuk memiliki mata seperti ini memerlukan rasa juang dan rasa sakit yang hebat, seperti pada saat kau kehilangan matamu" ucap Marry,

"memangnya bagaimana cara kakak memiliki mata seperti itu?" tanya Red,

"Akan ku ceritakan..." ucap Marry

Blinded Star (Creepypasta OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang