Hi guys!
update here!
enjoy :)
don't forget to follow me ;)
------------------------------------------------------------------------
"We dream to give ourselves hope. To stop dreaming - well, that's like saying you can never change your fate."
- Amy Tan, The hundred Secret Senses-
--------------------------------------------------------------------------
Isandra Silvia James POV
"kenapa kau bilang seperti itu? hell kau selalu membawa wanita lain ke dalam rumah ini, you jerk!" ujarku geram.
"mereka hanya selingan. Lagipula kita belum menikah." Jawab Nathan santai. Aku mengepalkan kedua tanganku. Aku ingin sekali mencekiknya, tapi aku menahannya. Aku harus menunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya. "besok kau akan bertemu dengan Bodyguardmu itu" setelah itu dia memberikan gesture padaku untuk meninggalkan ruangan. Tanpa berpikir dua kali aku berjalan pergi dan menuju kamarku. Sesampainya dikamar, aku langsung mengunci pintu dan menjatuhkan tubuhku di atas lantai. Menyenderkan kepalaku tepat di belakang pintu lalu memejamkan mata. Aku kemballi membayangkan ketika Nathan merebut kesucianku dengan paksa.
---------
Los Angeles, California
Two weeks later
Tuesday, 21:00 P.M.
Malam itu adalah malam pesta pertunangan antara aku dengan Nathan. Bisa dibilang aku sangat nervous. Bagaimana tidak? semenjak pertemuanku dengan Nathan di ruang kerja dad dua minggu yang lalu, hanya tiga kali kami berdua melakukan percakapan. Aku sama sekali tidak tahu kepribadian Nathan, begitupun sebaliknya. Saat acara pertukaran cincin tadi Nathan terlihat baik padaku, tapi semua itu belum tentu nyata benar kan? Itu bisa saja pura-pura.
Benar saja.
Saat malam semakin larut dan acara pesta semakin meriah aku memutuskan untuk mengasingkan diri ke taman. Disitulah aku melihat jati diri Nathan yang sesungguhnya untuk pertama kali.
Dia sedang bercumbu dengan salah satu wanita, yang aku yakin adalah tamu. Mereka melakukan hal itu di dekat kolam renang kediamanku. Aku langsung menghampirinya dan meminta penjelasan saat itu juga. Namun, Nathan hanya diam sambil melipat kedua tangannya diatas dada. Menatapku dengan wajah datar tanpa ekspressi sedikitpun. aku bertambah kesal. Lalu aku mengancamnya untuk memberitahukan apa yang terjadi, tapi saat aku hendak pergi Nathan mencegatku dan menarikku memasuki rumah. Saat kami berdua berada di depan kedua orang tuaku dan kedua orang tuanya, dia bersikap baik dan meminta ijin untuk membawaku pergi berjalan-jalan. Aku pikir dia ingin membicarakan apa yang terjadi ditaman, tapi aku salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret ✔ [Karyakarsa]
RomanceTERSEDIA DI APLIKASI KARYAKARSA. "Every man has his secret sorrows which the world knows not; and often times we call a man cold when he is only sad." ― Henry Wadsworth Longfellow ------------------------------------------------------- for mature r...