Dimples

73 42 14
                                    

Hanya senyum lo. Alasan gue untuk senyum, simpel kan.

Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Bersama bang kelvin dan kay.

Di dalam mobil, bang kelvin bicara serius dengan kay. Entah aku tak mengerti, sebenernya kenapa bang kelvin sangat ingin gebetannya bang raka menjauh dari bang Raka.

"Gue gamau lah bang"

"Kenapa sih kay? Kata nya lu bakal nurutin semua yang gue suruh. Gue ga pernah minta apa apa kan kay ke lu? Please sekali ini aja tolongin temen gue" ucap bang kelvin serius

"Kenapa gak abang sendiri aja sih?" tanya kay dingin

"Kalo abang yang lakuin itu. Persahabatan gue ama raka bisa hancur kay" jelas bang kelvin

"Okay iya gue bantuin lu"

"Yesss... Nah gituu dongg. Makin sayang gue ama lu kayy. Ntar malem gue kasih tau rencananya" kata bang kelvin terlihat kesenangan di raut wajahnya.

Aku hanya diam dan menjadi pendengar yang baik. Aku tak keberatan jika kay mendekati cewe itu karna tujuannya kan untuk menolong. Dan siapa tau juga bisa jatuh cinta beneran hahaha

°°°°°

Sekarang aku sedang di dalam kelas. Mendengarkan pak berto menjelaskan bahasa indonesia yang membuat aku sangat mengantuk jujur aku tak mengerti apa yang pak Berto bicarakan.

Bel istirahat mana ini? Ga bunyi bunyi perasaan dari tadi. Apa bel nya rusak kali yaa.

*ber istirahattt berbunyii

Yeess akhirnya. Tapi kenapa gue jadi deg deg kan gini ya. Ini si daka beneran dateng ga ya?.

15 menit setelah bel aku nungguin daka di kelas. Ku pikir dia tak jadi datang.

Baru aku ingin ke kantin karna perut ku mulai lapar. Eh daka masuk ke kelas ku.

Daka menghampiri ku. Dia terlihat membawa makanan di tangannya.

Daka duduk di sebelah ku

"Hai din, gue bawain lu makan nih" kata daka tanpa ekspresi tanpa senyum malah ku kira dia sedang kesal.

"Wahhh.. Gue kira lu gabakal bawain gue makanan, gabakal dateng juga gue kira"

Daka diam

Aku sedikit bingung. Tapi aku bertekad akan membuatnya tersenyum.

"Daka" ku panggil dia

Daka menoleh dengan tatapan sendu

"Daka liat gue deh" aku memamerkan senyum paling manis ku kepadanya. Kalo kata ayah sih senyuman aku itu bisa bikin ayah ga marah lagi.

Daka terkejut dan sepertinya wajah muram nya sudah tak ada di raut muka nya.

Tapi dia belum juga tersenyum.

"Daka cara senyum tuh kaya gini" ku letakan kedua telunjuk ku di ujung bibir nya, lalu aku tarik agar membentuk senyumm

Aku lepas tangan ku.

"Nah kan kalo senyum cakepan dikit dak?"

"Mau gimana pun gue mah bakal selalu ganteng din" kata daka pelan

"Hah? Apa tadi kata lo?"

"Gue ganteng"

"Mana coba liat gantengnya?" ku dekatkan wajah ku kewajahnya.

"Hahahahahaha, jangan gitu lah din. Ntar gue cium lo. Jangan nyesel yaa"

Dengan cepat ku jauh kan wajah ku dari nya.

Kembali Ku dekatkan wajah ku ke kuping nya.
Dan berbisik

"In your dream daka" ku rasa pipi ku memerah

"Hahahahahahahahaha" tawa daka pecah

Melihat daka tertawa entah mengapa ada ruang hati ku yang merasa sangat nyaman.

"Dien"

"Hem?" ucap ku sambil mengunyah makanan

"Hanya senyum lo. Alasan gue untuk senyum, simpel kan". Daka berbisik di kuping ku.

"Haha senyum gue manis ya?"

"Bangett dien"

"Hahaha, berarti mulai sekarang kalo lu pengen liat senyum gue gak gratis ya dak, gula aja mahal dak"

"Idih parah amat lu dien, berapa sihh nihh gue bayar dienn" kata daka merogoh kantongnya

"50 juta sekali senyum dak "

"Anjirr pemerasan tingkat dewa itu mah din"

"Hahaha"

"Gapapa gue bakal selalu liat senyum lu gratis dien. Karna gue yang bakal jadi sumber senyum lu"

Aku terdiam

"Yaudah gausah salting dien "

"Hah"

Daka berdiri dari kursi dan membungkuk. Mendekatkan wajah nya ke arah kuping ku.

"Gue balik ke kelas ya sayang"

Daka menaruh tangannya diatas kepalaku.

Ku lihat daka yang mulai berjalan mendekati pintu, membuka pintu lalu menutup nya kembali.

Beberapa saat kemudia aku baru tersadar

Itu si daka kenapa sweet bangett sihh wehhh. Meleleh guee.

Omggggg

Ayaahhh dienn butuhh oksigenn

VOTE AND COMENT YAA 💕👍👍💞💞

Dimples you AndienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang