Bab2

4K 604 35
                                    

Note,

Kesulitan dalam penulisan ini, adalah pd bahasa inggrisnya jadi kalau ada kesalahan mohon dimaklumi ya.

Mengerti apa yang anda tidak mengerti,

Thanks to reads
.

*.*

.
.

"Not broken home"

"Maaf sudah membuatmu tidak nyaman karena Changmin mengambil ponselmu."

Jaejoong tergagap, menekan kedua tangan ke bantalan jok diantara tubuhnya, lalu menegakkan duduk. Pasalnya sejak dia masuk kedalam mobil Yunho dan duduk di jok belakang bersebelahan dengan Changmin, Jaejoong mengamati Yunho dari kaca spion tengah tanpa berkedip. Menilai apa-apa yang bisa dia lihat dari laki-laki itu melalui kaca spion. Saat mata bulatnya mengamati alis tebal Yunho yang menaungi mata musangnya, Jaejoong menahan napas beberapa saat. Yunho memergokinya, pandangan mereka berserobok di kaca spion.

Jaejoong menghela napas patah-patah dan menjawab,

"Tidak apa-apa, hyung."

Suaranya bergetar hingga membuat Junsu yang duduk disebelah Yunho menoleh ke belakang,

"Ada apa denganmu?"

Jaejoong menggaruk kening, melirik lagi ke arah kaca spion tengah, mobil berhenti di lampu merah dan Yunho masih menatap ke arahnya, senyum laki-laki dewasa itu tertahan di sana. Jaejoong buru-buru mengalihkan tatapannya ke Junsu,

"Aku hanya.." Jaejoong berhenti bicara, mencari-cari alasan apa yang tepat untuk menutupi kegugupan nya. Junsu bersikukuh memutar badan menghadap Jaejoong, bahkan menaikkan lututnya ke atas jok dan menyandarkan dagu di sandaran jok tempat duduknya. "Aku hanya berpikir, mengapa Yunho hyung tidak memarahi kita padahal jelas kita sedang membolos." lanjut Jaejoong.

Junsu tertawa dan kembali duduk dengan benar. Mobil berjalan lagi dan Jaejoong menghela napas lega karena Yunho sudah kembali berkonsentrasi pada jalanan. Jadi, dia memutuskan untuk mengamati Yunho lagi, Sayang sekali jika kesempatannya untuk memerhatikan laki-laki itu terbuang sia-sia.

"Aku pernah menegur Junsu sekali, tetapi setelahnya tidak lagi. Alasannya nanti kau akan tahu sendiri."

Ucap Yunho pandangannya lurus lurus tertuju pada jalanan di hadapannya.

"But don't stare at my Dad like that"

Jaejoong menoleh kesampingnya dengan wajah pusat pasi, tidak menyangka anak laki laki yang duduk disembelahnya, yang sibuk dengan ponsel dan sama sekali tidak melihat kearah dirinya ternyata mengetahui apa yang dilakukannya. Bahkan saat mengatakan kalimat itu, Changmin juga sama sekali tidak melihat pada Jaejoong.

"Jangan khawatir, hyungku bukan orang yang menyeramkan."

Jaejoong mengembungkan pipi lalu menunduk. Dia sedikit lega karena Junsu mengira dia takut pada Yunho.

"Hyung, apa kepala sekolah Changmin sudah menelepon?"

Junsu menoleh kesampingnya, mengalihkan pembicaraan agar Jaejoong tidak tegang. Dia berpikir mungkin Jaejoong ketakutan karena ini adalah kali pertama Jaejoong membolos, tidak seperti dirinya.

Yunho mengangguk,

"Tapi ibu guru Yoo benar, mungkin cara dia menegur saja yang salah."

Jaejoong melirik Changmin, memastikan bahwa bocah itu benar benar sibuk dengan ponsel, lalu perlahan menengadah. Mata doenya menatap kembali kaca spion tengah. Lebih tepatnya menatap Yunho. Sebenarnya dia sudah berusaha mengendalikan diri, tetapi rasa penasarannya tidak bisa dibendung. Kalau tidak sekarang kapan lagi, belum tentu juga dia akan mempunyai kesempatan seperti ini lagi. Memerhatikan Yunho berbicara dengan Junsu.

(Ready Book)With Autisme N Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang