Bab16

2.8K 541 55
                                    

"Autism like a rainbow, has a bright side, and a dark side and even though it can mean rough weather, it can be beautiful"

*

"In A Different Life"

*

Sic sic memberhentikan mobil di depan rumah Yunho, ia menghela napas pelan kemudian menoleh kebelakang, monoleh ke jok dimana Jaejoong dan Changmin yang masih getol adu mulut.

"Sudah sampai,"

Seketika tatapan keduanya beralih ke Sicsic, seolah olah Sicsic pengacau ditengah tengah keributan mereka.

"Tidak perlu ikut campur hyung!" seru jaejoong, ia mengalihkan tatapan ke Changmin yang milai membuka pintu mobil dengan kasar, lalu dengan cepat keluar dari mobil dan berlari kehalaman rumahnya.

Sicsic melongo, kepalanya mencoba mengilas balik yang baru saja terjadi,.seingatnya ia hanya mengatakan sudah sampai bukan ikut campur.

"Yak! Tunggu!" Jaejoong melompat keluar melalui pintu yang masih terbuka, dan mengejar Changhmin, ia berhasil menyelinap masuk kedalam rumah tepat sebelum Changmin menghempas pintu keras keras.

"Kau boleh berlaku buruk didepan siapapun, sekali dua kau masih dimaafkan, tapi tidak didepan mom mu Changmin." Jaejoong masih terus mencoba berbicara, walaupun Changmin sama sekali tak menghiraukan. Jaejoong tahu persis anak laki laki itu, isi kepalanya bisa menangkap dengan cepat apa apa yang diucapkan orang lain walaupun ia seperti tidak menghiraukan.

Changmin berbalik, dan berjalan ke kamarnya, Jaejoong mengikuti dibelakangnya. "Kau boleh menyukai siapa saja, tapi tetap saja Mom mu yang utama, dia yang melahirkanmu."

Changmin berhenti di pintu kamar, dan berbalik lagi menghadap Jaejoong, "Leave me alone." katanya tegas, tatapannya tepat menghujam manik Jaejoong. 

"Changmin dengarkan aku!" Jaejoong meninggikan suara, berharap Changmin luluh dan mendengarkannya, tetapi nihil. Jaejoong lupa satu hal, Changmin tidak bisa dibentak.

"Get out!" Teriakan Changmin lebih keras. "Chang..." Ucapan Jaejoong belum selesai, ketika Changmin meraih daun pintu dan menghempasnya tanpa ampun. Dentamannya membuat Jaejoong terjengit, "Get Out! please!!! Get out!"

"Okay! aku akan pergi, aku akan pergi karena kau yang minta."

"Kim Jaejoong."

Jaejoong menoleh ketika mendengar namanya disebut, Yunho sudah berdiri beberapa langkah darinya, 

"Changmin tidak akan bisa dibujuk dengan teriakan, jika kau berteriak dia akan lebih keras berteriak." Yunho berusaha mengingatkan dan berbicara selembut mungkin.

Tak jauh beda dari Changmin, Jaejoong dan Changmin sama keras kepalanya, barang kali memang Yunho tidak perlu mengingatkan jika tidak mau terjadi hal seperti ini, seharusnya lebih baik ia diam dan memerhatikan, seperti yang biasa ia lakukan pada saat Changmin merajuk.

"Kalau begitu, hyung saja yang membujuk!"

Jaejoong pergi tanpa harus menunggu penjelasan lainnya. Dan yang bisa Yunho lakukan, hanya menghempas tubuhnya diatas sofa dan memijit kepalanya, ia harus menyetok kesabaran dua kali lebih banyak dari biasanya. Dua orang yang terpenting dalam hidupnya, memiliki kespesialan hidup yang berbeda. Memberikan sedikit waktu untuk memahami segala hal pada mereka berdua, mungkin lebih baik dari pada bujukan yang hanya akan berakhir sia sia.

*

*****

*

"Seharusnya aku tidak disini, aku tidak perlu meladeni orang gila itu."

(Ready Book)With Autisme N Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang