Shadow

1

   Beauty isn't about having a pretty face. It's about having a pretty mind, pretty heart and pretty soul . -Anon 

     *****

Si Buruk Rupa

   Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis yang buruk rupa. Sejak sebuah musibah yang menimpanya, sehingga membuat wajahnya rusak, orang tuanya meninggalkannya karena malu mempunyai anak sepeti itu. Beruntung masih ada nenek yang sangat mengasihinya. Namun, ketika ia beranjak remaja neneknya meninggal. Ia pun berusaha bertahan hidup dengan menjadi seorang pembantu. Dia punya tuan yang sangat jahat. Nasib buruknya bukan hanya disitu,  jika ia tidak mendapatkan cukup makanan, terpaksa ia harus mengais-ngais sampah untuk menganjal perutnya...

   "Ihhh, apaan sih Tan? Gue ga mau akting kaya gitu ah. Jijik banget! Ngapain sih buat cerita kaya gitu? Sini, gue aja yang jadi naratornya. Ga terima gue diginiin.", ujar Kim dengan nada kesal.

   "Ya ellah, cuman akting doang kali Kim. Baper banget sih lu. Bukannya lu yang minta jadi pemeran utama?"

   " Iya, tapi ga gini juga! Gue pikir lu bakal buat drama tentang Cinderella, Beauty & The Beast, atau Princess gitu, tapi malah kaya gini. Katanya kita harus menghayati peran dan menghidupkan suasana dramanya. Kalau gue ngelakuin adengan kaya gitu gimana. Seharusnya lu konfirmasi sama gue dulu dong. Pokonya ganti!" protes Kim yang berusaha merobek naskah yang ada ditangannya.

   "Bawel banget sih, ya nih gue ganti."

Naskah drama yang dibuat Tania membuat Kim jadi marah dan kesal saat itu juga. Dengan serius kelompok mereka mengatur ulang naskah drama tersebut. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengubahnya. Pada akhirnya yang mereka dapati hanyalah jalan buntu. Bagaimana tidak? Drama yang dipentaskan hanya tersisa 5 hari lagi. Memangnya siapa yang mau jadi seorang wanita yang buruk rupa dan nasibnya? 

    " Oke guys, gue rasa kita ga ada waktu lagi buat diskusi apalagi berdebat tentang naskah drama. Jadi, tadi gue sama yang lain udah sepakat kalau cerita kita diubah dari cerita Si Buruk Rupa menjadi Cinderella . Bukan hanya itu, beberapa peran dari kalian ada yang gue ganti. Semua sudah dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing yaa. Jadi, gue harap gada yang bakal protes kaya gini lagi. Sekarang gue akan baca masing-masing dari peran kalian di dalam drama ini." ucap Dylan dengan serius.

   Yang pertama adalah Bebe...

  Peran Bebe adalah sebagai pemeran utama yaitu sebagai Cinderella.  Cinderella adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati.Kebaikan hatinya membuat semua orang menyayanginya bahkan hewan-hewan menyayanginya juga, terutama dua sahabatnya Gus dan Jaq. Mereka mau melakukan apa saja untuk Cinderella sahabatnya. Cinderella hidup bersama ibu tiri dan dua saudara tirinya yang bernama Anastasia dan Drizella.

   Yang Kedua adalah Viona...

    Peran Viona menjadi Nyonya Tremaine. Dia adalah ibu Tiri Cinderela  yang dingin, kejam dan sangat iri dengan pesona dan kecantikan Cinderella. Dia senang membuat cinderella sibuk dengan semua pekerjaan rumah , bahkan Cinderella yang sudah kelelahan tidak membuatnya kasihan. Dia malah memberikan tugas tambahan yaitu meminta Cinderella memandikan kucingnya yang nakal, Lucifer. 

Yang Ketiga adalah Kim dan Tania...

   Yaitu sebagai kakak tiri Cinderella. Berbeda dengan Cinderella yang baik dan rajin, Anastasia dan Drizella sangat malas dan iri hati oleh karena kecantikan Cinderella. Mereka menyuruh Cinderella mengerjakan semua perkerjaan sepeti membersihkan rumah, menjahit, memasak dan berkebun.

Yang keempat adalah gue, Dylan...

   " Disini gue bakal menjadi Prince Charming. Pangeran yang gagah, tampan dan juga baik hati. Dan yang lain jadi peran pembatu seperti ibu peri,dll. Gue mau kita latihan di minggu ini, dan gue harap kalian semua bisa dateng.  Trimkasih." 

     Memangnya siapa lagi yang akan protes jika Dylan yang menjadi pangerannya. Menurut mereka, memang Dylan lah yang pantas memainkan peran tersebut. Karakter pangeran charming yang bertubuh tinggi dengan dada bidang, sikapnya yang tegas, keputusannya yang bijak, serta wajah yang tampan sudah tertera jelas melalui biografi Dylan. Tania yang mendengar hasil keputusan yang sudah dibacakan dan sudah disetujui oleh anggota kelompoknya tak bisa berkutik apa-apa. Ia ingin menceritakan perasaan kecewanya kepada sahabatnya Kim. Namun, Kim sudah terlanjur kesal kepadanya. Seandainya waktu dapat diputar kembali, mungkin Tania akan membuat naskah tersebut dengan lebih bijak lagi.