Nine Love - Chapter 1

607 64 1
                                    

Seoul, Korea Selatan
10.20 a.m KST

Bae Irene adalah seorang stylist artist grup idol pria di sebuah agensi besar di Seoul. Sebuah pekerjaan favoritnya, karena ia bisa bertemu dengan idol kesukaannya. Yap, Bae Irene adalah stylist artist dari Super Boygroup, EXO.

Di hari ulang tahunnya ini Irene merasa sedih, karena dia tidak punya pacar yang bisa merayakan ulang tahun bersamanya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sampai umurnya yang ke 26 tahun, dia belum pernah pacaran. Irene selalu sendirian, terkadang ia hanya hangout bersama teman wanitanya.

Di saat sedang melamun dengan duduk santai didekat meja lobby, tiba-tiba dari jauh muncul pria tampan yang berjalan menghampiri. Irene terpana dengan ketampanan pria itu. Namun, ternyata pria itu hanya menanyakan tempat sampah untuk membuang gelas kopi.

"Permisi,dimana letak tempat sampahnya?"

"Ah ya, ada disebelah sana." ucap Irene sedikit gugup sembari menunjuk tempat sampah di ujung lobby.

"Terimakasih." ucap pria itu dengan senyum ringan. Dari arah belakang, tiba-tiba seorang wanita memegang tangan pria itu.

"Jagiya~" ucap manja wanita itu. Sang pria hanya tersenyum lebar dan pergi bersama wanita itu meninggalkan Irene sendirian. Lagi~. Irene menghela nafas dan berkata dalam hati,

apakah hadiah ulang tahunnya hanya gelas bekas kopi.

Irene kemudian dipanggil oleh salah satu rekan kerjanya. Irene diminta membantu membawakan kardus barang menuju keluar gedung agensi. Saat melewati lorong gedung, Irene melewati poster-poster superstar dari agensi tempatnya bekerja. Irene menoleh karena mendengar ada seseorang yang memanggil namanya. Namun, ternyata bukan. Hanya ada seorang pria yang memanggil kekasihnya, dan mereka berciuman tak jauh dari tempat Irene berdiri.

Irene kembali menghela nafas meratapi hidupnya yang jomblo sejak lahir dan selama 26 tahun ini belum pernah berciuman. Irene berharap sekali saja, sebelum ia berusia lebih dari 30 tahun, dia punya pacar yang bisa menjaga dan mencintainya sepenuh hati. Irene pun kembali melanjutkan langkahnya keluar gedung.

∞🐥∞

Selesai membantu rekannya, Irene kembali ke ruangan kecil tempatnya bertugas, dimana ia menggambar konsep style yang akan dipakai idolnya, EXO. Tak berapa lama, saat sedang menggambar, muncul seorang wanita dengan membawa gelas masuk ke ruangannya. Irene mengira wanita muda itu pegawai baru yang salah memasuki ruangan.

"Ah, maafkan aku jika aku mengagetkanmu. Aku hanya ingin bertanya, dimana ruangan Sajang-nim?" ucap wanita muda itu tak enak hati karena merasa mengganggu pekerjaan Irene.

"Anda hanya perlu naik lift ke lantai 5 lalu berbelok kearah kiri, diujung sana adalah ruangan Sajang-nim." Irene memberitahu arahnya dengan ramah.

"Terimakasih, maaf jika aku mengganggumu." ucap wanita muda itu sebelum beranjak pergi yang dibalas dengan anggukan kepala dan senyuman Irene.

Wanita muda itu meninggalkan gelas yang dia bawa dan juga sebuah buku kecil yang bentuknya seperti passport. Irene segera berlari ke arah dimana ruangan Sajang-nim berada untuk menyusul wanita muda itu. Irene bahkan menanyakan tentang wanita itu pada salah satu temannya disana, tapi dia tidak melihatnya. Irene bingung harus mencari kemana lagi.

∞🐥∞

Irene kemudian berlari kembali ke bagian informasi dan bertanya pada rekannya, apakah ada seorang wanita muda yang datang mencari sesuatu yang hilang. Tetapi tidak ada.

Irene kemudian melihat buku kecil yang mirip passport itu. Tetapi, itu bukan buku kecil biasa. Ada sebah simbol khusus di depannya dan tulisan ‘Ur dream is my job’. Irene terkejut menyadari kalau itu bukan buku ataupun passport dan ia membuka buku itu. Di dalamnya ada data diri wanita tadi. Namanya Jung Yerin, malaikat yang bertugas sebagai ‘Angel of Love’ atau malaikat cinta. Irene tampak kebingungan dengan apa yang dilihatnya.

Kemudian wanita muda tadi datang dan dengan panik menanyakan sebuah buku kecil yang sama persis dengan yang Irene pegang sekarang. Irene segera memberikan buku itu. Irene menjelaskan bahwa dia tadi sudah mengejar wanita muda itu untuk mengembalikan bukunya.
Tetapi Irene tidak menemukan dia. Wanita muda itu sangat lega dan berterima kasih banyak pada Irene. Dia pikir dia sudah kehilangan buku berharga itu.

“Terima kasih. Bagaimana aku harus membalasnya?”

“Tidak perlu. Aku hanya melakukan tugasku. Tidak apa-apa.”

Wanita muda itu tetap merasa tak enak, dia sangat berterima kasih pada Irene. Karena kalau buku itu hilang dia tidak akan bisa kembali lagi. Irene bertanya hendak kemana wanita itu, karena buku itu tidak terlihat seperti passport ataupun notes. Wanita muda itu memilih tak menjawab dan meminta Irene mengatakan permintaannya, karena dia ingin membalas jasa Irene.

"Katakanlah keinginanmu. Aku akan mengabulkannya, karena kau telah membantuku."

"Ah, tidak perlu. Aku senang bisa membantu." Irene menolak dengan sopan. Wanita muda itu meraih tangan Irene.

"Kumohon, katakanlah keinginanmu."
Dia sungguh ingin membalas kebaikan Irene dan meminta Irene untuk cepat mengatakan permintaannya, apapun itu. Kemudian keningnya berkerut tampak memikirkan sesuatu dan wanita itu menatap Irene dengan seksama.

“Hadiah spesial untuk ulang tahunmu. Apakah itu yang baru saja kau pikirkan?”

Irene terkejut wanita muda itu tahu apa yang dipikirkannya. Wanita muda itu lalu bilang kalau dia tahu apa yang diinginkan Irene. Wanita itu menunjuk meja di samping Irene. Disana tiba-tiba muncul 9 kartu dengan gambar siluet pria. Irene terkejut melihatnya. Wanita itu kemudian bilang kalau dalam 2 menit, Irene akan bertemu dengan pria tampan yang ia idamkan selama ini untuk berkencan.

"Diantara 9 kartu ini, kau bisa memilih mana yang kau inginkan menjadi kenyataan."

"Bagaimana car-"

"Tentu saja. Kau bisa menciumnya."

∞🐥∞

Irene masih terkejut dengan apa yang terjadi dan kemudian 2 menit yang dikatakan wanita tadi berjalan dengan begitu sangat lambat. Irene kemudian memperhatikan sekitarnya. Begitu sadar dari keterkejutannya, wanita tadi sudah menghilang ditelan bumi.

Tak berapa lama kemudian, muncul seorang pria tampan yang berjalan ke arahnya. Irene sangat terkejut. Pria itu bicara padanya.

“Aku dengar sebentar lagi kau pulang kerja. Aku tunggu di depan.” ucap pria itu seraya tersenyum manis.

“Apa? Siapa? Aku?” ucap Irene bingung sembari menunjuk dirinya sendiri.

“Ya, Irene-ah.” Pria itu mengangguk dan tersenyum. Lalu pergi meninggalkan Irene yang kembali dibuat terkejut.

Benarkah ini kenyataan?

∞🐥∞




Tbc..
Vote and Comment
Hunrest🐥

NINE LOVE [bjh♡EXO] COMPLETE✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang