Nine Love - Chapter 2

438 51 0
                                    

"Ya, Irene-ah." Pria itu mengangguk dan tersenyum. Lalu pergi meninggalkan Irene yang kembali dibuat terkejut

Benarkah ini kenyataan?

∞🐥∞

Seoul, Korea Selatan

Irene melongo melihat Kim Minseok atau yang lebih dikenal dengan Xiumin, datang ke meja informasi tempatnya berdiri bersama wanita muda tadi. Xiumin tahu kalau sebentar lagi Irene selesai kerja jadi ia akan menunggunya di basement agensi. Irene bingung, bertanya apakah itu sedang berbicara denganya. Xiumin hanya tersenyum lalu pergi tanpa berkata-kata lagi.

Dua rekannya, Wendy dan Jennie langsung bertanya pada Irene apakah mengenal pria itu. Irene pikir itu adalah Xiumin dari EXO, group dimana ia bekerja. Irene merasa tak percaya kalau pria tampan itu baru saja datang dan bicara padanya. Wendy dan Jennie heran dengan Irene yang menganggap Xiumin itu member dari group EXO.

"Dia adalah pengusaha kopi yang sedang terkenal, barista single terkeren nomor 1 di Korea Selatan, Kim Xiumin!" kata Wendy menjelaskan

"Sungguh tampannya dia." tambah Jennie gemas. Irene merasa dua rekannya itu sedang menggodanya.

"Dia adalah penyanyi, Xiumin, member dari boygroup EXO di agensi kita!" ucap Irene karena sebelumnya ia melihat foto-foto pria saat akan keluar dari gedung agensi.

"Kau bilang member dari EXO? Apa yang kau bicarakan?" ucap Jennie kebingungan.

"Kau sangat aneh, Irene-ssi." ucap Wendy dan mengajak Jennie agar tak perlu bicara dengan Irene lagi. Irene benar-benar bingung apa sebenarnya yang terjadi padanya.

∞🐥∞

Irene akhirnya selesai berkerja dan menuju basement, berharap memang tadi bukan mimpi. Namun, ternyata Xiumin tak ada di basement gedung, akhirnya Irene berjalan dengan wajah lesu ke halte bus. Tiba-tiba Xiumin turun dari mobil mewah berwarna biru, memanggil Irene.

"Bae Irene." panggil Xiumin. Irene melongo tak percaya kalau Xiumin benar-benar menunggunya.

Xiumin menarik tangan Irene untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Irene bingung kenapa Xiumin memegang tanganya. Xiumin membuka pintu mobilnya, Irene menahanya seperti tak yakin bahwa Xiumin menyuruhnya untuk masuk ke mobil.

"Aku tidak akan mengganggumu lagi, jadi makan malamlah denganku sekali." ucap Xiumin.

"Dengar, aku tidak yakin kenapa kau melakukan ini. Tapi sepertinya kau salah orang." ucap Irene yakin.

"Bae Irene, aku tidak sedang bermain disini." ucap Xiumin menyakinkan.

"Aku tidak bermaksud seperti itu dan juga tidak sedang bercanda." kata Irene berusaha melepaskan tangan Xiumin yang memegangnya.

"Baiklah, kalau begitu ikut dan dengarkan apa yang akan kukatakan, oke?" ucap Xiumin. Irene pun masuk ke dalam mobil mewah Xiumin dengan melintasi jembatan sungai Han.

∞🐥∞

Irene turun dari mobil, dibuat gugup dengan melihat rumah Xiumin yang terlihat luas dan juga mewah, Xiumin pun mengajaknya untuk masuk ke dalam rumahnya. Irene melihat beberapa cover majalah diruangan depan yang menampilkan wajah Xiumin.

Irene hanya bisa melongo melihat ternyata Xiumin adalah pengusaha terkenal. Xiumin memanggil Irene yang sedang melongo melihat majalahnya, lalu mengajak Irene untuk ikut denganya.

"Irene-ah, silahkan diminum. Ini kopi khusus yang aku buatkan. Bisa mengurangi lelahmu bekerja."

Xiumin mengajak Irene minum kopi spesial buatannya lebih dulu, Irene dengan gugup mengangkat cangkir lalu meminumnya perlahan. Mereka pun mulai makan steak yang sudah disiapkan diatas meja. Sambil memotong Steak, mata Irene menatap Xiumin sampai kepalanya miring 90 derajat.

Xiumin sadar bahwa Irene terus menatapnya, kemudian ia menatap Irene juga. Irene pun buru-buru memalingkan wajahnya dan langsung makan steak dengan potongan besar. Xiumin hanya bisa tertawa melihat tingkah Irene yang menurutnya lucu.

∞🐥∞

Keduanya lalu pergi ke bagian halaman belakang, Irene terlihat gugup dan berkali-kali memainkan ujung baju yang ia kenakan. Xiumin pun menarik tangan Irene untuk duduk di sofa di depan kolam renang. Irene merasa sangat gugup karena hanya ada mereka berdua.

"Dia tidak mungkin lebih gugup dari aku. Apa aku bermimpi atau ini kenyataan?" gumam Irene menjerit dalam hati.

Xiumin tiba-tiba menyalakan remotenya, Irene melongo kaget melihat fotonya saat masih kecil terlihat dilayar dan bertanya bagiamana Xiumin bisa mendapatkanya. Xiumin pikir Irene tidak mengingatnya.

"Bagaimana bisa?"

"Itu saat kita liburan bersama. Kita sangat lucu saat itu, benarkan?" ucap Xiumin menunjuk satu foto di layar.

"Kami pergi bersama? Sejak kapan masa laluku berubah seperti ini?" gumam Irene masih tak percaya.

Irene lalu melihat foto-foto dirinya saat masih remaja, benar-benar dibuat bingung karena Xiumin bisa memilikinya. Xiumin mengaku mengambil foto Irene kapanpun saat ia melihat Irene ada didekatnya. Irene tak percaya mendengarnya. Xiumin meminta maaf karena mengambil foto tanpa meminta izin lebih dulu.

"Maafkan aku, karena mengambil fotomu tanpa izin." ucap Xiumin tulus.

"Jadi, maksudmu adalah kita sudah saling mengenal sejak kita kecil?" ucap Irene masih tak percaya.

"Aku mengerti, melihat pria yang dewasa bersamamu jadi seperti ini, pasti terasa canggung. Tapi aku masih pria yang sama dengan pria yang kau kenal dulu." kata Xiumin lalu meminta Irene menunggu sebentar. Xiumin pergi kedalam rumah.

Di layar kemudian terlihat tulisan 'Selamat Ulangtahun ke 26, Irene-ah❤'. Lalu, Xiumin datang dengan membawa sebuket bunga mawar. Irene menatap tak percaya Xiumin yang berlutut didepanya, dengan sebuket bunga mawar.

"Terima kasih karena sudah menghabiskan ulangtahunmu yang ke-26 bersamaku. Dan, selamat ulang tahun Irene-ah." ucap Xiumin manis.

"Apa kau tahu kalau hari ini ulang tahunku?" kata Irene.

"Tentu saja. Setiap tahun saat ulang tahunmu aku pikir apakah aku harus mengungkapkan perasaanku padamu." ucap Xiumin yakin. Irene kaget kalau Xiumin ingin mengungkapkan perasaannya.

"Orang bilang kalau cinta pertama tidak pernah berhasil. Jadi, aku pikir mungkin akan lebih baik untuk tetap berteman supaya kau terus berada di sisiku. Tapi aku akan mengatakannya sekarang." kata Xiumin tegas. Jantung Irene seperti berdegup dengan kencang.

"Sejak aku masih kecil, dan sampai sekarang. Bae Irene, hanya kau lah yang ada di hatiku." tambah Xiumin lalu duduk disamping lalu memejamkan mata dengan mendekatkan wajahnya.

"Apakah ia yang harus aku pilih, jika ia memang mengenalku sejak kecil? Apakah ini sesuai dengan keinginan hatiku? Bagaimana dengan 8 kartu yang lain? Baiklah, aku akan mencobanya saja." gumam Irene panik. Kemudian setelah yakin, ia memejamkan mata dan memajukan bibir mungilnya.

∞🐥∞

Waktu seperti berlalu dan semua yang sebelumnya terhenti kembali bergerak. Irene seperti tersadar dengan membuka matanya. Wendy dan Jennie masih membahas bahwa mereka hanya punya 10 menit sampai waktu selesai bekerja. Irene kaget tak percaya lalu melihat 9 kartu yang diberikan Jung Yerin tadi dan salah satunya berubah menjadi foto dari Xiumin.

"Jadi, hatiku tidak menginginkannya." dengus Irene dalam hatinya.

Irene pun pergi menghampiri dua rekannya yang sedang asyik berbincang. Disaat mereka bertiga sedang berdiskusi di meja lobby. Tiba tiba datang seorang pria yang melewati mereka.

"Bukankah dia-" ucap Irene terpana dengan apa yang ia lihat.

∞🐥∞




Tbc
Vote comment
Hunrest🐥

NINE LOVE [bjh♡EXO] COMPLETE✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang