This is

240 16 0
                                    

Hallo,.ad ayng kangen dengan cerita Arfal x dias? ga ada ya? ah.. gpp lah.. yg pntg sya niat mau ngelanjutin crta ini ..sampai selesai.. maaf jika kalian menunggu terlalu lama.. oke silahkan baca..

"Dias.. Kok lo ga bilang lo tunangan sama kak ar.. Mama sama papa tau ga?"

"Heh..apaan sih lo xel.. Gue sama dia ga ada hubungan.."

"Wait.. Xel lo sama dia ada hubungan apa?"tanya arfal penasaran

"Dia adek gue"

"What?" mata arfal

Mereka bertiga menatap arfal dengan pandangan bertanya.

"Kenapa kak ar?" tanya axel.

"Kok gue baru tahu lo kakaknya dias. Waktu gue ngelamar si dias ga ada lo"

Dias melotot dan siap meninju muka arfal.

"Kapan lo ngelamar gue. Hah!" bentak dias menggebrak meja pesanan mereka yang masih kosong.

Beberapa pasang mata menoleh kearah meja mereka. Axel dan arfal meminta maaf kepada mereka.

"Ketika gue balik dari london sayang" jawab arfal santai.

"Wtf. Lo bilang sayang lagi ke gue. Gue bakalan bogem lo."

"Slow dong yang."

Dias sudah bersiap membogem wajah tengil arfal ketika tangannya dicengkram erat oleh axel.

"Dengerin dulu penjelasan kak ar"

Dias memutar bola matanya malas.

Axel meminta arfal melanjutkan penjelasannya.

"Oke. Jadi gini setelah aku pulang dari london tepatnya beberapa tahun yang lalu aku langsung datang dan ngelamar kamu ke dua ortumu. Mereka emang ga setuju karena kamu belum pulang ke rumah. Tepatnya kabur dari rumah. Namun aku bersikeras dengan tujuanku dan mereka akhirnya menyetujuinya. Dengan syarat kau harus pulang ke rumah dan membuatmu jatuh cinta padaku."

"Syarat pertama memang berhasil namun sepertinya syarat kedua begitu susah kudapat. Kau begitu membenciku." ucapnya memandang tajam kearah dias. Dan menghembuskan nafasnya berat

"Wait... Tunangan lo sebelum gue kemana emang?" tanya dias.

"Maksud kamu angel? Dia hanya wanita bayaranku. Agar rencanaku berjalan."

"Termasuk dengan menjahiliku di kantor.!!" introgasiku.

"Hehheeee.. Iya.. Soalnya aku gemes liat muka cemburutmu.!!"

"Eits.. Tunggu dulu.. Lo inget pertama kali kita ketemu. Lo kan rebutan highhells sama gue."

"Hehehee.. Iya. Emang!! Sepatunya emang buat kamu kok say. Awalnya tapi berhubung kamu ngotot aku juga ngerasa seneng bikin kamu kesel.." jawab arfal santai.

Dias memutar matanya malas. Merilexkan tubuhnya yang sempat kaku karena harus berdebat dengan arfal.

"Oke gue pulang dulu.. Bye" ucap dias sembari beranjak dari kursinya. Namun dicekal arfal

"Aku anterin"

Malas berdebat dias hanya mengagguk.

sesampainya didepan rumah dias langsung membuka pintu mobil.dan bergegas masuk. namun pergerakannya kalah cepat dengan arfal yang sudah berada didepannya.

"Aku butuh penjelasan kamu" ucap arfal.

dias memutar bola matanya

"yang bener itu gue yang bilang gitu"

"kamu, ga butuh penjelasan apapun sayang... cuman aku butuh satu jawaban darimu." ucap arfal memandang ke arah mata dias

"kau mencintaiku?"

dias menggeleng "tidak"

huft. arfal mengembuskan nafasnya kesal.

"baiklah. aku akan pergi dari hadapanmu mulai hari ini. terima kasih dias"

memandang dalam kearah bola mata dias lalu berjalan mendekat ke arah mobilnya.

'untuk terakhir kalinya' ucap arfal menatap bayangan dias dari spion sebelum mobilnya menjauh.

'I love you'

sedang dias termenung ditempatnya berdiri.

'kenapa dia tak berusaha.. aku hanya ingin tahu seberapa kuat usahanya untuk.meluluhkan hatiku? namun apa yang terjadi malah sebaliknya. aishh.. apakah aku menyesal sekarang? hah! baiklah.. jika aku meniliki satu kesempatan lagi aku akan menerimamu. aku janji'

dan tanpa sadar pipinya basah akan air mata.

sepertinya aku memang jatuh cinta padamu arfal namun semuanya terlambat.

I love you and i hope i get a miracle

Highheels Proposal (Hs#1)‖complete‖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang