TAP TAP TAP
Suara langkah sepasang tapak kaki terdengar begitu jelas di basement yang sudah kelewat sepi ini. Membuat tiga Orang Laki-laki yang tadinya berjalan pelan sembari berbincang kecil terlihat menunjukkan ekspresi berbeda.
Ayolah, Dari pada Jimin dan Jin, Suga-lah nampak santai dengan wajah datar dinginnya yang khas. Sungguh berbeda sekali dengan kedua rekannya yang sudah berpelukan satu sama lain."Pecundang!"
Uhh, lidah tajam penuh merica itu kembali mengolok dengan wajah remeh. Membuat Jin yang terlihat tidak terima mengelak gamblang.
"Bagaimana, kalau itu hantu? Kau juga akan lari Min YoonGi."
Suga bahkan hampir tertawa dibuatnya. Laki-laki lebih tua yang penakut, ini abad keberapa dan masih bisa-bisanya percaya akan makhluk tak kasat mata seperti itu.
"Hantu tidak mempunyai kaki bodoh. Mereka melayang, kau tau melayang."
"PRAKKK!"
"Kyaaa! Apa itu-"
"Jin Hyung! Apa itu-"
"Aku juga tidak tau Jimin."
Suga terhenyak. Suara apa itu? Seperti benda jatuh dari ujung sana. Apakah Suga mulai takut? Tentu saja tidak, hanya saja dia sedikit terkejut. Itu saja. Berbeda dengan Jimin dan Jin yang sudah berpelukan lebih erat dari sebelumnya. Astaga, menggelikan sekali mereka berdua.
"Aduh- ash!"
Suara lain muncul. Seperti suara seorang perempuan, yang semakin membuat bulu kuduk meremang.
Suga juga terlihat menunjukkan bahwa ia mulai was-was, pukul satu malam dibasement remang-remang dan hanya jejeran mobil para staff yang belum pulang. Tidak ada orang sepertinya, dan hantu bisa jadi- Ah, lupakan kenapa Suga juga ikut-ikutan percaya takhayul seperti itu."Yah, untung tidak apa-apa. Kalau ini rusak mungkin aku akan mati."
Mereka bertiga berpandangan, Mati? Hantu sudah mati tidak mungkin dia akan mati kembali.
TAP TAP TAP
Suara tapak kaki itu kembali muncul. Semakin dekat dan dekat kearah Jimin, Jin dan Suga.
"Bisa mati kalau kameranya rusak. Aku akan dibunuh Kakak nanti."
Bagai angin segar yang menerpa rasa gerah. Sosok Gadis ber-perawakan mungil menunjukkan wujudnya, Gadis bersurai pendek yang terlihat mengamati kamera LSR ditangannya. Berjalan menunduk tanpa menyadari tiga orang Laki-laki yang terlihat menampakkan ekspresi datar seolah kesal.
"Heh, kau menakuti kami ha?"
Jin menyeloroh tidak terima, membuat Gadis mungil itu terkejut hingga memundurkan tubuhnya beberapa langkah.
Kepalanya mendongak seolah mencari tau, siapa yang membentaknya seperti itu. Memang apa salahnya?
Namun, seolah lebih terkejut Gadis itu bahkan menjatuhkan kameranya begitu saja. Menghantam lantai basement hingga menjadi beberaoa bagian dan bercecer tidak karuan."Hyung! Kau menakutinya."
Jimin berbisik pelan kearah Jin yang terlihat berlebihan membentaknya. Hingga membuat Gadis yang awal tadi membuat mereka takut, menjatuhkan kamera mahal itu. Bahkan, sepertinya membuat Gadis itu juga berdiri menjadi patung.
"Oppa!"
Astaga, apakah dia Army? Kedua mata gadis itu mengerjap beberapa kali yang menggemaskan. Tiba-tiba saja begitu cepat merubah ekspresi menjadi senyum lebar dengan kedua mata berbinar.
"Eungh- Maaf kameramu jatuh."
Jimin menunjuk kearah kamera yang naas dibawag sana. Bahkan lensa dari kamera itu terlepas seolah patah.
Satu Detik
Dua Detik
Tiga Detik
"APA? AISH- MATI AKU."
Ketiga Pemuda menawan itu menjatuhkan rahang mereka secara bersamaan. Memandang Gadis dihadapannya yang begitu lambat menyadari bendanya jatuh dan rusak. Bahkan, kini Gadis itu merengek memunguti setiap bagian yang bercecer.
Haruskah mereka prihatin, apa kamera itu hasil pinjaman? Uhh, maka artinya Gadis ini harus menggantinya. Sayang sekali, kamera itu benar-benar mahal dari yang mereka tau.TAP TAP TAP TAP TAP
Suara langkah kaki kembali yang mulai mendekat dari arah kejauhan. Menurut Suga apakah yang akan datang ini juga satu spesies?
"Yakk! Sehunku!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Fan Sister ( Park Jimin)✔
Teen FictionSi Misterius pemilik rambut Silver Grey. ©️2018