Niall P. O. V
Aku sedang berada di ruang tamu rumah keluarga Horan. Saat ini 1D day off. Dan aku akan banyak menghabiskan waktu ku di rumah.
Tak lama handpone ku berbunyi. Aku melihat layar handpone ku.
Barbara..
Ah aku merindukan wanita ini.
"Hallo babe" ujar ku sangat senang.
"Hay babe. Kau sedang apa?" ujar nya disebrang sana. Ah barbara. Suara mu itu membuat ku tambah merindukan mu..
"Aku sedang duduk saja. Kau apa kabar baby? Aku merindukan mu" ujar ku..
"Aw.. How cute Niall.. Haha. I'm fine. I miss you too My baby Blonde. Niall.. Hari ini aku ingin ke mall. Berbelanja. Kau mau menemaniku?" ujar nya manja.
Aku tersenyum. "Tentu saja baby. Everything for you" ujar ku.
"Oke.. Thank you.. I love youu" ujar nya.
"Love you too babe. Tunggu aku.. I'll pick you.. Oke.. " ujar ku"Oke.. See you.. Bye" ujar barbara.
"See you too" ujar ku.
Ah aku harus bersiap siap. Aku sangat merindukan gadis ini.
Aku menuju kamar ku. Memakai kemeja merah dan celana skinny jeans ku.
Tak lupa kaca mata hitam.
Aku menata rambut pirang ku. Wow Niall Horan! Kau sangat tampan! Tak salah bila di luar sana wanita tergila gila pada mu..
Oke.. Aku memuji diriku sendiri sekarang.
Aku keluar dari kamar ku. Manyambar kunci mobil ku.
"Ekhem.. Niall.. Mau kemana kau?" ujar seseorang..
Sepertinya mom. Aku Baru saja berada dia ambang pintu. Aku menoleh ke belakang. Ku dapati mom yang menatap ku penuh dengan tanya.
Aku mendengus. "Menjemput barbara" ujar ku. "What? Barbara? Niall. Kalau Dad tau tentu kau akan merasakan akibatnya" ujar mom..
"No problem. It's oke if dad give me punishment. Sekarang aku hanya ingin bersama Barbara. Aku sangat mencintainya mom. Tolong mengertilah" ujar ku lalu meninggalkan mom. Tak peduli panggilan mom.
Aku hanya ingin bersama barbara itu saja.
Kenapa mereka tidak mengerti apa yang kuinginkan?**
Aku berada di depan rumah barbara sekarang. Aku memencet bel rumah nya..
Tak lama barbara keluar. Ia memakai pakaian yang sedikit terbuka dan celana pendeknya.Rambutnya ia gerai.
Hot!
Aku menelan ludahku. "Ayo ni" ujar nya.
Aku mengangguk. Aku mencium bibirnya cepat. Lalu merangkul pinggangnya.
"Kau nakal" ujar barbara. "Aku merindukan mu tau" ujar ku. "Ya ya" ujar nya.
Aku mencium pipinya. Aku sangat merindukannya. "Stop kiss me niall. Ayo berangkat" ujar barbara.
Aku terkekeh. "Oke. Let's go hun" ujar ku merangkul pinggul barbara.
**
Flairy P. O. V
Aku bersama Gwen sedang berada di toko butik ternama. Mom memaksa ku membeli baju di butik ini untuk makan malam dirumah ku bersama Keluarga Horan besok malam nanti.
"Kamu serius ketemu zayn malik?" ujar Gwen tak percaya saat aku mencari dress yang Bagus saat ini.
Aku hanya mengangguk. "What the Hell Fla!!! Aku juga mau! Kapan aku dapat keberuntungan kayak kamu?! Di ajak ke starbuck sama Zayn! Di jodohkan Sama Ni--" ucapannya langsung ku potong dengan cara menutup mulutnya dengan tangan ku.
"Kau berisik! Bagaimana bila semua yang ada di sini Tau aku dijodohkan dengan Niall?" ujar ku pelan. "Biarkan saja semua tau.. Kenapa harus dirahasiakan sih" ujar Gwen kesal.
Aku mendengus kesal.
Lalu aku melihat dress berwarna soft blue diatas lutut. Aku langsung menuju ke dress itu. Di ikuti Gwen.
"wow! Mrs. Fredicson. Kurasa.. Kau benar benar bakat memilih dress. Itu sangat Cantik. Terlebih kau yang memakainya" ujar Gwen.
"Ayolah Gwen. Kau bisa saja" ujar ku terkekeh.
Ketika aku ingin mengambil dress itu. Seorang wanita juga mengambil dress itu juga. Aku tersontak ketika tau gadis itu Barbara.
"Ini punya ku!" ujar Nya ketus. Kenapa begitu? Ini aku duluan yang menemukannya. "Maaf nona. Ini aku duluan yang menemukannya" ujar ku.
"hah? Memang aku peduli? Lepas! Ini punya ku" ujar nya angkuh.
Apa sih yang ada di pikirannya.
"Tidak bisa. Ini punya ku" ujar ku.
Gwen tampak kaget melihat barbara.
Akhirnya terjadi rebut rebutan dress antara aku dan Barbara.
Akhirnya aku yang menang. "Kurasa anda harus mencari dress yang lain" ujar ku.
"Arrgghh! Kau! Baby!! Baby!!" teriak nya manja.
Aku tau betul siapa yang dia panggil.
Seorang lelaki Blonde berdiri di samping barbara sambil merangkul mesra pinggul barbara.Niall..
"What's wrong Babe?" ujar nya panik.
"Itu! Dress ku di ambil!" ujar barbara manja menujuk dress yang ku pegang.
Niall menatap ku seolah olah ingin membunuh. Tapi aku bisa melihat dia kaget dari matanya.
"Lepas! Kembalikan pada barbara!" ujar Niall ketus. "Tapi ini aku duluan yang menemukan. Jadi aku tidak bisa melakukan Itu" ujar ku.
"What Are You Doing? Hah? Ku bilang kembalikan!" ujar Niall membentak.
Aku baru tau Niall bisa membentak. Kenapa ada sayatan di hatiku ketika Niall membentak ku.
Yg ku tau niall tidak pernah marah dari Media.
"Kau mendengar ku? Ku bilang kembalikan pada barbara!" ujar Niall lagi.
Aku masih diam. Sangat kaget.. Kaget karna apa yang dia lakukan.
Niall mendesah berat. Lalu tanpa ku sadar dia telah merebut Dress yang sedari tadi ku pegang dan memberikannya pada Barbara.
Kenapa rasanya aku ingin menangis?
"Hey Niall Horan! Tidak bisakah kau bersikap baik pada Orang yang akan di jodohkan dengan mu!" ujar Gwen.
Aku langsung menatapnya. Ini aneh. Dia memaki Idolanya sendiri. Niall menatap Gwen Kaget.
Ku lihat ekspresi Barbara sangat kaget. "Gwen!" ujar ku pelan. "Biar saja Fla! Biar semua orang tau! NIALL HORAN MEMBENTAK CALON ISTRINYA! DEMI SEORANG MODEL YANG ANGKUH INI! HAHAHA.." teriak Gwen.
Aku sangat kaget. Aku memegang lengan Gwen. "Gwen.. Apa yang kau lakukan" ujar ku.
Niall menatap gwen marah. Mukanya merah. Rahangnya mengeras. Aku tau dia marah.
"Niall! Apa itu ben--" belum barbara melanjutkan omongannya niall sudah mengecup dahi Barbara. "Ayo kita pergi" ujar Niall mengandeng tangan Barbara pergi.
"Gwen.. Apa yang kau lakukan! Bagaimana bika ada papz? Nanti mereka akan membuat gosip yang tidak mengenakan" ujar ku. "Biar saja! Aku sudah terlanjur kesal karna Niall! Aku benci!" ujar Gwen.
Aku yakin Niall dalam masalah kali ini.