Author P. O. V
Fla berjalan menenteng keranjang belanjaannya.
Saat ini Fla berada di Supermarket untuk berbelanja bulanan.
"Apalagi yang kurang ya?" gumam Fla.
Lalu tak sengaja seseorang menabrak Fla.
"God! I'm so sorry" ujar orang yang menabrak Fla. "It's oke. And no problem" ujar Fla. Orang itu tersenyum.
"Aku permisi duluan ya" ujar fla lalu berniat pergi. "Tunggu" cegah orang yang menabrak Fla.
Fla menoleh. "Ada yang bisa ku bantu?" ujar Fla pda Pria yang memakai Hoddie putih dan kacamata hitam ini.
"Emmm. Sebagai permintaan maaf. Mau kah kau ku traktir minum di Starbuck?" ujar Pria itu.
Fla mengangkat kedua alisnya. "Haha. Tidak usah. Aku tidak apa kok" ujar Fla menolak halus.
"Tidak tidak. Aku tidak enak pada mu. Sebagai rasa terimakasih ku" ujar Pria itu lagi.
Fla merasa kan takut. Kenapa orang ini keuhkeuh banget untuk mengajaknya minum di starbuck bersama?
Aneh.
"Kau tenang saja. Aku bukan orang jahat" ujar nya seperti bisa membaca pikiran Fla.
Fla tersenyum. "Tapi sungguh aku tidak apa" ujar fla. "Iya aku tau. Ini sebagai ungkapan rasa maafku. Mau kan?" ujar nya lagi.
Fla berpikir.
Sebenarnya fla takut. Tapi melihat pria ini sepertinya baik. Jadi tak enak menolaknya.
"Baiklah. Tapi aku ingin bayar ini ke kasir dulu ya" ujar ku.
"Oh oke. Mari kuantar" ujar nya. Fla mengangguk.
**
Zayn P. O. V
Kenapa pertama kali aku melihatnya seperti ada yang beda. Entah itu apa.
Aku melirik ke arah wanita ini. Dia sepertinya takut.
Apa aku buka saja kacamata hitam dan hoddie ku ini? Lagian kita di dalam mobil. Dan tak mungkin ada yang tau.
Aku mulai membuka hoddie ku. Lalu kacamata ku.
Dia melihat kearah ku. Melirik sebentar dan lama lama mulai memandangi ku.
"Zayn?!" ujar nya
Aku tersenyum. "Hay" ujar ku. Aku tau dia akan merasa beruntung.
"Kau benar zayn kan?" ujar nya. Aku terkekeh. "Tentu saja. Kenapa?" ujar ku.
"Aku pasti bermimpi" ujar Wanita ini.
Dia lucu. Dia menampar nampar pipinya. "Hey. Jangan seperti itu. Itu menyakiti mu" ujar ku.
"Ke.. Kenapa kau mengajak ku ke starbuck bersama zayn?" ujar nya. "Karna aku ingin menebus kesalahan ku" ujar ku.
Entah kenapa aku merasa berbohong. Hatiku bilang. Aku ingin mengobrol dengannya lebih jauh lagi.
Ah entah ini kenapa. aku bingung.
Kurasa ia tidak terlalu fanatik pada 1D. Karna dia tidak sehisteris directioner lainnya.
"Oh ya. Siapa namamu?" ujar ku. "Aku? Oh aku Flary Livia Fredicson. Aku suka disapa Fla" ujar nya.
Kenapa dia lucu sekali ya?
"Oh begitu ya" ujar ku. Tak lama kami sampai di starbuck.
"Kau pesan apa?" ujar ku "aku sama dengan mu saja" ujar Fla.
"Oke. Cappucino? Right?" ujar ku. Dia mengangguk. "Aku menyukai itu" ujar Fla. "Kenapa kita bisa sama ya. Hahaha" ujar ku.
Dia hanya tersenyum. Dan senyumnya sangat manis.
"Cappucino 2 ya?" ujar Ku pada barista.
Aku sudah memakai lagi kacamata dan hoddie ku.
"Baiklah. Mohon tunggu" ujar barista itu.
"Kau selalu menggunakan itu zayn saat keluar?" ujar fla Polos.
"Ya begitulah. Atau tidak aku akan di Serang oleh fans" ujar ku.
Dia tersenyum. "Susah ya jadi artis" ujar Fla.
"Haha. Tidak juga kok" ujar Ku.
"Zayn. Bagaimana Keadaan N--"
Ujar Fla terpotong saat barista sudah datang. "Ini pesanannya. Terimakasih" ujar barista itu.
"Kenapa fla? Keadaan siapa?" ujar ku. Namun fla malah tersenyum dan menggeleng. "Tidak jadi" ujar fla.
Flary P. O. V
Aku ingin sekali menanyakan tentang Niall ke Zayn. Yang ku tau zayn lumayan dekat dengan Niall. Mungkin aku bisa mengetahui tentang Niall dari zayn.
Aku menatap zayn yang memakai kacamata hitam. 2 keajaiban telah datang menghampiriku.
Pertama aku dijodohkan oleh Niall. Itu adalah hal yang tidak kusangka.
Kedua. Bertemu zayn, dan bisa mengobrol dekat seperti ini. Ini sangat lucky bagiku.