Malam ini Niall menggunakan tuxedo nya. Tak lupa Rambutnya yang di tata rapi olehnya.
Ia memandang wajahnya di cermin.
"Bagaimana aku menjelaskan semua ini pada Barbara?" gumam niall.
Dia terlihat sangat stres memikirkan itu.
"Niall. Kau sudah siap nak?" ujar maura dari bawah.
"I.. Iya mom. I'm coming" ujar niall setengah berteriak.
Ia menarik nafas. "Semoga saja gadis itu menolak perjodohan ini" ujar niall berbicara sendiri.
Niall turun kebawah menemui orang tuannya.
"Ya Tuhan. Anak ku tampan sekali malam ini" ujar maura.
Niall hanya tersenyum."Kau bawa mobil sendiri atau pergi bersama kami niall?" ujar bobby.
"Aku bawa mobil sendiri saja" ujar niall.
"Oke. Niall. Ingat. Jangan mempermalukan dad di depan keluarga Fredicson! Atau kau akan tau akibatnya" ancam bobby pada niall.
"Iya dad. Aku janji" ujar niall. "Yasudah ayo berangkat" ujar Maura.
**
Niall menyetir mobil nya dengan kecepatan sedang. Karna ia harus mengikuti mobil dad nya.
Tiba tiba handpone niall berbunyi. Dengan cepat niall menggunakan handset dan mengangkat teleponnya.
Dari Liam..
"What's wrong daddy?" ujar niall masih fokus ke jalanan.
"Kau tidak ikut ke Club malam ini bersama kami ni?" ujar liam disebrang sana.
Ah sebenarnya Niall sangat ingin kesana. Cuma, karna niall tidak ingin mempermalukan orang tuannya. Seperti nya itu tidak bisa dilakukan.
"Tidak Liam. Untuk hari ini" ujar niall pasrah.
"Kenapa? Tumben" ujar liam
"Aku ingin dinner dengan wanita yang akan di jodoh kan dengan ku" ujar niall
"What the fuck Niall! Yang benar saja!" ujar liam
"Ya benar lah" ujar niall
"Kau harus cerita pada ku!" ujar Liam
"Nanti saja aku ceritakan. Sudah dulu ya. Sebentar lagi aku sampai restorannya" ujar niall.
"Oke lah" ujar Liam
Lalu sambungan telepon putus.
Tak lama niall sampai di restoran begitu juga Maura dan Bobby.
"Ingat niall. Jangan memalukan Dad" ujar Bobby penuh peringatan.
Niall hanya menghela nafas berat.
Maura Dan Bobby melihat sekitar. Lalu mengajak niall kesalah satu meja.
Niall P. O. V
Dad dan Mom memandang sekitar. Dan tersenyum ketika melihat sesuatu.
"Ayo" ujar Dad. Aku mengangguk.
"Selamat malam Derwin!" ujar dad pada lelaki separuh baya.
"Hey! Selamat malam Bobby. Ayo silakan duduk" ujar lelaki separuh baya itu.
"Maaf membuat kalian menunggu" ujar Dad "ah tidak apa kok" ujar Lelaki separuh baya yang dad sapa 'Derwin'
"Oh ya apa ini Niall?" ujar Seorang wanita yang ku yakin istri dari Mr. Derwin itu.
Mom menyenggol kaki ku. Lalu memberi tatapan dengan arti 'perkenalan dirimu'
Aku berdehem. "Iya Mr. Derwin Nama ku--"
"Dad, mom maaf sedikit lama"
Ucapan ku terpotong oleh gadis yang memakai dres Hitam diatas lutut dengan rambut yang di gerai. Juga dengan make up tipisnya.Aku sempat terkesima padanya. Ah tapi langsung ku tepis karna ingat barbara. Barbara jauh lebih cantik!
"Iya sayang tidak apa. Sini duduk" ujar seorang wanita yang ku anggap notabennya istri dari Mr. Derwin.
Wanita itu menatap ku. Lalu tersenyum. Kenapa dia seperti menerima keputusan dijodohkan sih? Dia tau kali ya aku itu artis terkenal?
"Maaf niall. Jadi terpotong" ujar Mr. Derwin
"Tidak apa. Jadi Nama Ku Niall James Horan. Dan anda bisa memanggil ku. Niall" ujar ku tersenyum.
"Oh ya.. Niall. Aku Derwin. Kau panggil aku Uncle Derwin sajam dan ini istri ku Maria. Panggil dia aunty Maria" ujar Uncle derwin.
Aku mengangguk.
"Dan ini Putri kami" ujar Aunty Maria..
"Jadi ini Fla? Ya Tuhan. Dia cantik ya kan dad?" ujar Mom. Mom berlebihan. Cantikkan barbara mom.
"Iya sangat cantik. Dan kuyakin hatinya juga" ujar dad.
Kulihat Fla tersenyum..
"Bagaimana Niall dan Fla duduk di meja sebelah sana? Biar mengenal lebih dekat" ujar mom.
Aku langsung menatap mom. Kenapa dia berkata seperti itu?
"Benar sekali. So.. Kalian duduk disebelah sana saja ya. Biar lebih akrab" ujar Dad.
Ugh. Apa apaan ini.
Mom menyenggol sikut ku. Dia memberi tatapan bahwa aku harus mengikuti perintah nya.
"Baiklah. Ayo Fla" ujar ku ramah dan mengulurkan tangan ku untuk iya gandeng.
Aku duduk di bangku yang terpisah dari mom dan Dad ku.
Aku memanggil pelayan. Dan memesan makanan. Begitu pun Dia.
"Fla. Kau tau siapa aku?" ujar ku saat pelayan restoran pergi.
Gadis itu mengangguk. "Kau Niall kan?" ujar nya "dan kau tau aku itu berprofesi sebagai apa?" ujar ku
"Tidak" ujar fla. Aku aneh. Kurasa tidak ada TV dirumahnya. Tunggu kalau dia tidak tau. Mengapa dia mau dijodohkan? Kurasa dia type cewe yang sangat menurut dan Gampang menyerah.
Aku menatap wanita yang baru ku kenal bernama Fla ini dengan dalam.
Lama lama aku kaget. Kenapa dia seperti barbara?
Ah ada apa ini?
Aku mengucek mata ku. "Kenapa ni?" ujar Fla.
Aku menatap fla lagi. "Tidak" ujar ku ketus.
Aku masih memikirkan bagaimana cara untuk memberi tau barbara.
Aku sangat mencintainya. Begitupun dia.Ini semua tidak adil bagiku!