"Makasih untuk hari ini," Rio mengecup singkat ubun-ubun Ify. Ify hanya tersenyum lalu keluar dari mobil Rio.
"Udah lama rasanya nggak nikmatin keindahan kota Jakarta," gumam Ify seraya memandang mobil Rio yang perlahan-lahan menghilang dari pandangan nya. Setelah mobil Rio menghilang di tikungan, Ify pun memilih untuk masuk ke rumah dan betapa kaget dirinya saat ia memasuki rumah melihat barang-barang berserakan dimana-mana.
"Kenapa? Lo kaget sama semua ini?" Ify mendongak menatap Dea yang tengah memegang sebuah majalah dan gunting. "Kenapa lo berantakin semua ini barang? Lo ada masalah? Kalau lo punya masalah lo bisa cerita sama gue," ucap Ify, Dea tersenyum sinis, ia melempar majalah yang di pegang nya tepat di wajah Ify.
"Elo masalah gue!" Ify menatap majalah yang di sana terpampang gambar ia dan Rio. "Kenapa?" tanya Ify tak mengerti. Dea menggeram kesal, ia menjambak rambut panjang Ify yang digulung dengan keras membuat Ify meringis kesakitan.
"De, lepas, sakit,"
"Sakit? Ini nggak seberapa dibandingkan sakit yang gue rasa," Dea mendorong Ify hingga terjatuh. Ia kembali menjambak rambut Ify keras. Ify meringis sakit hingga tak sadar jika ia mengeluarkan air matanya.
"Lo tau kenapa gue benci sama lo? ITU KARNA LO SELALU NGAMBIL KEBAHAGIAAN GUE. LO SELALU PUNYA APA YANG GAK GUE PUNYA. LO SELALU NGAMBIL APA YANG GUE MAU. GUE BENCI SAMA LO!!"
Dea semakin keras menjambak rambut Ify. Ify menangis, katakan saja ia cengeng, tapi sakit di kepalanya benar-benar sakit.
Dea menarik gulungan rambut Ify hingga rambut panjangnya terurai. Dea tersenyum sinis, "Gimana kalau rambut lo ini gue potong?"
Ify menggeleng keras, "Gue mohon jangan lakukan itu, De. Gue bakal lakuin apapun asal jangan rambut gue. Hiks," Dea tertawa keras, ia mengarahkan gunting yang ia pegang ke rambut Ify. Sama sekali tak memperdulikan racauan juga tangisan Ify. Dea memotong rambut rapunzel Ify menjadi sebahu. Ify benar-benar menangis, air matanya keluar cukup banyak.
"Gue suka denger tangisan lo. Nangis aja terus, nangis, jangan berhenti. Haha," Dea menendang rambut Ify yang berserakan di lantai lalu pergi meninggalkan Ify dengan tawa keras. Ify sesenggukan seraya menatap rambut nya yang berserakan di lantai.
"Ah, satu lagi kalau gue liat lo sama Rio lagi, gue bakal ngelakuin lebih dari ini," teriak Dea dari pintu kamarnya.
-
Ify kesian ya, Dea kok jahat sih minta Gaf gigit nih:v Main potong aja padahal kan Ify nggk tau apa-apa hmm
Sekarang rambutnya jadi pendek sebahu deh /makan chitato/
KAMU SEDANG MEMBACA
Ify The Rapunzel (SELESAI)
RandomWanita cantik bernama Ify dengan memiliki rambut layaknya Rapunzel. Apakah kehidupan juga kisah cintanya akan seperti Rapunzel? #4 rapunzel (01/06/18) #2 rapunzel (7/