02~Menerima Kenyataan

151K 6K 62
                                    

Setelah Ervin, Afiya dan Ke 2 teman nya Ervin selesai makan di kantin, mereka pun mengantar Afiya ke kelas nya. Selama di perjalanan mereka ber- 4 menjadi pusat perhatian, terlebih lagi saat semua siwa melihat Ervin menggandeng tangan seorang gadis yang sama sekali tidak di ketahui identitas nya tersebut.

Selama di perjalanan tersebut Afiya hanya menunduk menyembunyikan wajah nya sedangkan Ervin dan ke 2 teman nya hanya cuek saja seolah tidak terjadi apa - apa mungkin karena mereka sudah tebiasa.

"Kak Ervin ama teman nya nggak risih apa di liatin gitu, Mereka pada cuek aja? Trus Kak Ervin pake acara gandengan tangan lagi kan tamba greget jadi nya..." Batin Afiya kesal.

"Kak, nggak usah anterin aku ke kelas, sampe sini aja..." Kata Afiya lembut sambil menatap wajah Ervin.

Ervin pun mengangkat sebelah alis nya mentap Afiya bingung "Emang kenapa Fiya ? Kamu nggak coba jadi single di belakang aku kan ?" kata nya dengan pelan dan lembut tetapi, menyelidik yang membuat Afiya menjadi gelagapan.

"Busyeet... Nih cowok kok jadi curigaan ya, terus yang nerima dia juga siapa sih? Orang dia yang nyempulin sendiri kalo aku ama dia pacaran . Baru juga tadi waktu di kelas mau di jawab dia udah nggak nerima penjelasan" Pikir Afiya.

"Eh...Nggak kok kak, aku nggak main gitu" Afiya menjelaskan ke pada Ervin.

"Yah, kalo nggak gitu kenapa kamu nggak mau di antar ama aku sampai kelas ?Hmm..." Balas nya menanyai Afiya, masih dengan wajah bingung yang terdapat di wajah Ervin.

"Aku nggak enak aja di liatin ama semua siswa jalan ama kaka" Kata Afiya sambil menggit bibir bawah nya lalu menunduk malu.

Sesaat kemudian Ervin mengelus pipi Afiya di depan semua siswa yang ada di koridor sekolah.

"Kamu nggak usah peduli ama mereka, kamu kenapa juga mau malu jalan ama aku ? Kamu kan pacar aku."

Katanya dengan lembut sambil tersenyum, semua siswa yang melihat senyum nya menjadi sangat girang dan pekikan pun keluar dari mulut siswa cewe. Karena Ervin memang jarang tersenyum dia hanya sering memasang wajah datar nya.

"Gila, senyum nya bikin melting deh"

"Kak Ervin tambah ganteng deh kalo senyum"

"Pasang muka datar aja udah ganteng banget, apalagi kalo senyum"

"Beruntung banget gue hari ini bisa liat kak Ervin senyum"

"Siapa sih tuh cewe beruntung banget jadian ama kak Ervin, coba gue yang jadi cewe nya"

Sekitar begitulah suara yang memenuhi koridor sekolah.

"Yaudah, lanjut jalan yuk" aku pun hanya mengangguk mendengarkan perkataan kak Ervin.

"Makasih ya kak udah anterin aku ke kelas" kata ku.

Ervin pun hanya mengangguk mendengar ucapan Terimah Kasih dari Afiya lalu mengusap pucuk kepala Afiya dan di akhiri dengan mencium pucuk kepala Afiya.

Lalu Ervin berjalan pergi dari hadapan Afiya. Saat Afiya sudah duduk di bangku nya, Miya pun datang dan menanyai Afiya apa yang terjadi dengan Afiya dan Ervin, lalu Afiya mulai menceritakan semua nya ke pada Miya. Miya yang mendengar cerita tersebut hanya mengangguk.

"Wah...Loh beruntung banget dapat Kak Ervin" Kata Miya.

"Gue beruntung nya di mana
Miyaaa... Bentar lagi gue bakalan di bully ama fans - fans nya Kak Ervin. Pokok nya gue nggak mau terlibat dalam hidup nya Kak Ervin tapi, gimana cara nya?" tanya ku bingung ke Miya

"Yah...Lo putusin aja Kak Ervin nya" Kata Miya memberi saran ke pada Afiya.

"Putusin ? Yaudah ntar gue coba pulang sekolah." kata Afiya menerima saran dari Miya.

A love For My Possesive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang