06~Peringatan

102K 3.6K 53
                                    

"Jangan dekat dengan bajingan itu lagi." Ervin langsung mengeluarkan suara nya setelah ia masuk ke dalam mobil

"Siapa yang kamu maksud bajingan ? Davis ? Sepupu kamu sendiri yang kau maksud bajingan ?" Afiya menatap Ervin yang melihat lurus ke depan

Afiya dapat melihat bahwa Ervin sedang menahan emosi nya, rahang nya yang menjadi keras dan tatapan mata nya yang menatap Afiya tajam.

"Tentu saja, dia yang aku maksud. Jadi jauhi dia" Ervin berusaha menahan emosi nya

"Kenapa aku harus menjauhi nya ? Buhkan nya dia sepupu kamu ? Keluarga kamu? Lagipula kalo di lihat dia orang yang baik" Ervin yang mendengar perkataan Afiya langsung menyipitkan mata nya menatap Afiya.

Afiya tidak mengetahui bahwa perkataan nya yang barusan di keluarkan nya, membuat nya menghidupkan singa yang sedang tertidur dan siap menirkam mangsa nya.

"APA KAMU MENYUKAI NYA ? KAMU MENYUKAI NYA ? KAMU BELAH DIA DARI PADA AKU ?" Ervin menggenggam tangan Afiya dengan kuat sehingga dapat di pastikan jika genggaman tersebut akan meninggalkan bekas merah di pergalangan tangan Afiya.

Ervin sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi di tambah Afiya yang membelah Davis.

Afiya yang melihat Ervin menjadi sangat marah dan membentak nya di tambah rasa sakit yang terdapat di pergelangan tangan nya, langsung menunduk dan menggelengkan ke pala nya.

"Aku minta maaf, apa aku membuat mu takut dan menyakiti mu ?" Ervin yang melihat ketakutan pada Afiya langsung melonggarkan pegangan tangan nya dan langsung memeluk Afiya.

Afiya hanya bisa menangis di pelukan Ervin karena ketakutan yang di timbulkan oleh pacar nya sendiri.

"Maafkan aku, karena menyakiti dan memakuti mu" Ervin mengurai pelukan nya lalu mencium dan mengelus ke 2 pergelangan tangan Afiya yang memerah.

Afiya hanya dapat dapat mengangguk dengan permintaan maaf Ervin.

"Karena itu aku mohon, jangan membantah dan membuat aku kehilangan emosi" Afiya hanya dapat mengangguk lagi, karena masih trauma dengan kemarahan Ervin

"Jadi, jauhi bajingan itu" Afiya hanya mengangguk lagi.

Ervin pun tersenyum dengan kepatuhan Afiya, lalu memeluk kembali Afiya sambil mencium pucuk ke pala Afiya.

"Sekarang ayo kita pulang, kamu pasti sangat capek sekarang" Ervin menatap lembut mata Afiya yang berwarna hitam itu.

Afiya langsung mengangguk menjawab pertanyaan Ervin.

🐝🐝🐝

"Vin, makasih udah ajak aku ketemu sama nenek dan kakek kamu" Afiya menyunggingkan senyuman tulus nya ke pada Ervin, Afiya berniat membuka pintu tetapi tertahan ketika Ervin memanggil nama nya.

"Fiya" panggil Ervin lembut

Afiya langsung berbalik ketika mendengar nama nya di panggil oleh Ervin.

CUP

Dan tiba - tiba sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Afiya

Afiya langsung membelakan mata nya setelah menyadari apa yang terjadi ke pada nya

Ervin hanya menyunggingkan senyuman manis nya sambil mengelus lembut pucuk kepala Afiya

"Jangan lupa istrirahat yang cukup, besok aku jemput ke sekolah ya" Kata Ervin sambil terus mengusap pucuk kepala Afiya dan menatap mata Afiya

Afiya mendadak menjadi sangat gugup atas apa yang barusan di lakukan oleh Ervin.

"Ya udah aku masuk dulu ya Vin, Hati - Hati di jalan" Setelah selesai mengucapkan kalimat tersebut, Afiya langsung membuka pintu mobil dan turun dari mobil lalu berlari masuk ke dalam rumah nya.

A love For My Possesive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang