Namaku adalah Axton Ainsley .aku biasa dipanggil ax , umurku 17 tahun dan aku tinggal bersama kedua kakakku setidaknya , kedua orang tuaku sudah lama meninggal. Kakakku yang paling tua adalah Arthur dia sudah bekerja dan sangat jarang pulang kerumah sementara kakakku yang satunya selalu sibuk dikamarnya, kalaupun keluar itu karena ada hal penting. Jadi meskipun aku tinggal bersama mereka berdua dirumah peninggalan orangtua kami rasanya seperti tinggal sendiri. Karena itu juga mereka tidak tahu dengan insomnia ku,ketakutan, ataupun teror yang kurasakan pada malam hari.
Tapi seiring waktu berjalan aku mulai terbiasa hingga malam itu.
Malam yang menjadikan malam-malam lainya menjadi sangat mengerikan....
~~~~~~~~~~~~~~~
"Aku pulang",seperti biasa rumah bertingkat dua ini terasa sangat sepi.
Namun aku tahu kakakku Blake pasti sedang mengunci diri dikamar,akan lebih baik kalau aku tidak mengganggunya.
Aku pergi kedapur untuk mengambil minum ,sejenak aku merasakan kehadiran seseorang dibelakangku karena itu dengan cepat aku berbalik. Namun tak ada seorangpun disana.
'Mungkin hanya perasaanku' batinku sambil berjalan kedapur dengan tujuan yang sama seperti sebelumnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku terus menatap jendela kamarku, tak banyak yang bisa kulakukan. matahari sudah terbenam sejak 4 jam yang lalu . Aku tidak boleh kembuat keributan atau aku akan mengganggu blake . Meskipun sudah larut namun mataku tidak merasa lelah. Mungkin akan lebih baik jika aku mencoba lagi untuk minum susu hangat , walaupun awalnya tak berhasil tapi apa salahnya kembali mencoba.Aku terhenti didepan pintu kamarku ,entah mengapa rasa takut menjalari seluruh tubuhku. Aku tidak tahu mengapa seakan akan ada yang menyuruhku untuk tidak membukanya. Tapi pada akhirnya aku memutuskan untuk tetap membukanya, seperti dugaanku tak ada apa apa diluar namun suasana lorong ini benar benar mengerikan .
Aku sudah akan menekan saklar yang ada disamping pintu kamarku namun tak ada apapun disana dan hal teraneh yang aku lihat adalah menghilangnya pintu kamarku yang seharusnya selalu ada dibelakangku mengingat aku tak pernah berpindah tempat.
Lorong itu menjadi lebih suram dan tua, dengan tubuh bergetar aku berusaha berjalan untuk kekamar blake yang ada dibawah , aku tak peduli mau dia sibuk atau tidak.
Kesunyian terpecahkan dengan melodi lembut dari kotak musik yang sepertinya terdengar dari bawah.
Dalam sekejap aku menjadi lebih ketakutan 'oh astaga. Apa apaan ini ? Apakah aku tertidur dan bermimpi'batinku sembari mencubit lenganku, terasa sakit berarti ini nyata.
Tiba ditangga aku benar benar ketakutan di lantai bawah seorang anak perempuan dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya dan gaun tidur putih yang lusuh.
Ditanganya ada sebuah kotak musik melodi lembut tadi rupanya berasal dari sini.
Perlahan dia mengatakan sesuatu, tapi aku tidak bisa mendengarnya.spontan aku memejamkan mataku,setelah beberapa detik aku kembali membuka mataku dan anak itu tidak ada disana. Aku melihat sekeliling namun dia tidak ada dimanapun. Aku menggosok mataku dan mulai berpikir bahwa itu hanya halusinasi. Aku mencoba berdiri dan berhasil ,aku sudah akan menuruni tangga sebelum tarikan pada lengan bajuku.
Aku menatap lenganku dan melihat tangan putih pucat penuh retakan , sudah pasti aku tidak mau melihat pemilik tangan itu "Hei ayo bermain petak umpet denganku ?". Aku langsung lari menuruni tangga menuju kamar blake secepat mungkin, saat membuka pintu kamarnya,pintu itu terbuka namun didalam sana tidak ada siapapun dan kamar ini bukan seperti kamar blake. Disudut ruangan ada sebuah lemari besar berwarna coklat tua . "Apakah kau sudah bersembunyi kalau begitu aku mulai mencari yaa..hi..hi..hi", suara anak itu terdengar sangat dekat . Aku benar benar terkejut karena itu dengan cepat aku masuk kedalam lemari itu . Didalamnya ada bau busuk yang sangat menyengat.
Selain itu ada beberapa baju berwarna putih lusuh dan satu baju berwarna merah." K..kamu dimana ....k.kalau kau tidak kutemukan sebelum matahari terbit aku janji akan memberimu hadiah ...t.tapi kalau kutemukan ....khi..hi..hi." tubuhku bergetar ketakutan sebenarnya apa yang terjadi. Langkah langkah gadis itu terdengar semakin dekat , aku bahkan berusaha suaraku bernafas tidak terdengar . Gadis itu muncul didepan pintu kamar , tatapannya lurus kearah lemari tempatku bersembunyi kemudian gadis itu tersebut berjalan pelan kearah lemari. Rongga matanya yang kosong mengarah pada celah celah lemari. Keringat dingin membanjiri tubuhku , ' kumohon siapapun tolong aku' jeritku dalam hati. Ia mengetuk pintu lemari dengan pelan ." Hei apakah kau didalam sana ? Hi...hi ..hi. Tidak ya .... kalau begitu aku akan terus mencarimu " gadis itu cekikikan sebentar sebelum akhirnya pergi .
Aku tak berani bergerak , aku selalu melihat gadis itu selalu melewati kamar ini dari celah lemari. Setelah beberapa jam gadis itu tak terlihat melewati kamar ini . " kau sangat pintar bersembunyi ya.... aku kalah jadi sesuai janji kau mendapatkan hadiahmu ... hi...hi..hi .. lain kali aku pasti menang ." Walau penuh keraguan aku keluar dari lemari. Aku melihat sekitar hanya untuk menemukan kamarku yang terlihat normal.
Dibelakangku yang ada hanya lemari bajuku yang biasa.Sebenarnya apa yang terjadi? Apa mungkin aku hanya bermimpi . Namun semua pemikiran itu aku tepis saat melihat sebuah kotak hadiah sedang dengan pita merah ada diatas tempat tidurku dan disampingnya sebuah catatan yang terlihat tua dan lusuh bertuliskan
" kau menang . Aku menepati janjiku . Lain kali aku yang akan menemukan mu ".Sepertinya ini belum berakhir ...
KAMU SEDANG MEMBACA
I never sleep : Hide And Seek(End)
Hororaku tidak pernah tidur ya ... karena insomnia aku tak pernah tidur ... tapi itu tak masalah untukku. yang menjadi masalah adalah apa yang kulihat saat semua orang tertidur... kalian tak melihat mereka ataupun dunia mereka karena kalian tidur... m...