the other world

124 17 2
                                    

Kejadian semalam benar benar membuatku takut.
Sepulang sekolah aku hanya menatap kotak hadiah berpita merah itu , aku tidak berani membukanya tapi aku juga penasaran dengan isinya. Ini adalah bukti bahwa kejadian semalam itu nyata dan bukanlah mimpi .
Sebenarnya apa yang terjadi dan apakah aku pergi ke dunia lain semalam .
Tapi kalau begitu kenapa aku bisa ada didalam lemariku , dan kotak hadiah ini.
Setelah memikirkanya cukup lama aku memutuskan untuk membukanya .
Didalamnya hanya ada sebuah buku tua dan kunci berwarna perak. Aku menyimpan kunci itu dan mulai membaca buku itu. Hanya ada tulisan dihalaman pertama dan sisanya kosong . Tulisan itu berkata :
"Dia hidup diantara orang mati tapi dia tidak pernah mati,dunianya adalah kegelapan".
Aku menduga kalau 'Dia' adalah gadis kecil yang semalam mencariku dalam permainan petak umpet kami.
Tapi aku tak mengerti apa maksud dari 'dia hidup diantara orang mati tapi dia tak pernah mati ' apakah artinya gadis itu semacam malaikat kematian .
'tapi dia tak terlihat seperti itu' batinku.
Semua ini membuatku cukup stres tapi tak mungkin aku mengatakanya pada blake ataupun arthur, mereka pasti tidak akan percaya atau mungkin hanya akan menertawakanku.
Pasti mereka bilang padaku kalau itu semua hanya lah mimpi.
Aku kekamar mandi untuk mencuci mukakku.
Tapi saat aku bercermin ,
Dia disana.
Gadis itu tersenyum dibelakangku.
Aku terdiam selama beberapa lama sebelum akhirnya melihat kebelakang tapi tak ada siapapun disana .
' Apakah aku berhalusinasi ?
Apakah aku ini sudah mulai gila ?'
Sebelum aku berpikir lebih jauh , perhatian ku teralih pada suara pintu dan suara yang cukup familiar untuk ku yang berseru 'aku pulang'.
Aku langsung turun kebawah untuk memastikan ini bukan halusinasi . Untunglah bukan , diruang tamu Arthur duduk dengan tenang disampingnya ada sebuah koper yang biasanya dia bawa saat bekerja.
"Arthur , tidak biasanya kau pulang secepat ini apakah ada masalah ?" Kataku .aku sudah tidak terbiasa memanggilnya kakak sejak dia mulai bekerja , rasanya aneh karena bagiku arthur lebih mirip ayah daripada kakak.
"Tidak ada masalah, memangnya kalau aku pulang secepat ini harusnya ada masalah ya ?" Balasnya sebelum beranjak kedapur.
"Tidak juga , hanya ya kau tahu lah . Biasanya kan kau pulang tengah malam atau tidak pulang sama sekali" jawabku.
Dia terkekeh sebelum meminum segelas air ditangannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam kembali , aku masih kesusahan untuk tidur. Aku ingin sekali turun dan berjalan jalan , tapi mengingat kejadian kemarin sepertinya aku tidak akan beranjak dari kamar ini.
Ketukan pelan terdengar dipintu kamarku " ax apa kau masih bangun , ini aku arthur . Bisakah kau keluar ?" . Mendengar arthur memanggilku aku keluar dari kamar namun yang kutemui hanya lorong panjang yang mengerikan seperti kemarin .
Namun kali ini di dinding dihadapanku terulis ' Dunia .... kami..... Mati '.
Tintanya berwarna merah persis seperti darah.
Aku kembali memastikan ini mimpi atau bukan tapi aku kembali mendapatkan hasil yang sama yaitu ini bukan mimpi.
Ketakutan kembali menguasaiku.
"Ayo kita kembali bermain ...
Kali ini sedikit berbeda . Kau harus bersembunyi sambil mencari pintu keluar , kau bisa mengetahuinya dengan kunci perak itu. Kali ini aku akan menemukanmu dan menang hi...hi....hi.." .
Suara yang sama kembali bergema diseluruh lorong itu. Ini berbeda dari kemarin lorong ini tidak seperti lorong didepan kamarku .
Mungkin yang dimaksud dunia lain , seperti yang tertulis di dinding didepanku mungkin ini adalah dunia orang mati dan aku sudah tersesat didalamnya. Tapi ini bukan yang terpenting sekarang . Aku harus mencari tempat bersembunyi ,
Aku langsung masuk kepintu yang berada tak jauh dariku. Didalam sana sangat berbau busuk dan banyak sekali peti mati.
Aku harus mengalahkan ketakutanku ,karena akan lebih buruk kalau gadis kecil itu yang menemukanku.
Aku membuka salah satu peti mati yang ternyata kosong dan masuk kesana . Walaupun kosong bau busuk ini sangat menusuk , membuatku mual dan nyaris muntah.
Sesaat semuanya sunyi sebelum terdengar langkah kaki yang cukup pelan . "Kau dimana...
Hi...hi....hi. kau memang selalu pandai bersembunyi " suaranya kembali menggema .
Terdengar pintu terbuka dan beberapa menit kemudian suara benda yang jatuh mulai terdengar dan sepertinya suara itu adalah penutup peti peti yang ada disini.
Aku hanya berharap peti ini tidak akan terbuka. Dan petinya memang tidak terbuka, suara langkah kaki sudah menjauh sebelum akhirnya menghilang.
Aku keluar dari peti dan hampir saja aku terkena serangan jantung.
Dengan terbukanya semua peti , semua mayat didalamnya juga ikut terbangun . Ya, sekarang ada belasan mayat yang tengah berdiri dan menatap kearahku.
Aku dapat merasakan kakiku bergetar ketakutan. Aku mundur perlahan hingga mencapai pintu dan keluar dari sana.
Aku dapat merasakan keringat dingin membanjiri seluruh tubuhku.
Kakiku terasa lemah tapi aku memaksakan mereka untuk mencari pintu keluar atau tempat persembunyian baru.
Belum seberapa jauh aku menyusuri lorong ini , langkah kaki yang pelan kembali bergema.
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk dipintu yang ada dihadapanku. Didalam sana hanya ada sebuah kursi dan lampu yang remang remang.
Aku tidak melihat ada tempat sembunyi ,tapi berbahaya untuk keluar . Jadi aku hanya mengintip lewat lubang kunci dan berharap dia tidak akan masuk keruangan ini.
"Kau sebaiknya tidak melakukan itu..
Dia bisa melihatmu , bila kau melihatnya.."
Dengan spontan aku berbalik setelah mendengar bisikan pelan tadi.
Dan dikursi itu sudah ada seorang wanita berambut pendek dan tidak memiliki mata sama halnya dengan gadis kecil itu.
Tubuhku kembali bergetar ketakutan . Tak mungkin aku mempercayainya bukankah dia sudah mati , yah. Bukankah ini wajar mengingat ini adalah dunia orang mati. Jadi pastilah dia sudah mati.
"Percayalah padaku. Karena kau lihat kami berdua tidak memiliki mata. Dan kami melihat dengan menggunakan cermin dan mata adalah cermin "
Aku tidak bisa berkata apa apa walau aku ingin bertanya kenapa dia memberitahuku hal ini.
" kalau kau ingin tahu kenapa aku melakukan ini. Anggap saja aku sudah lelah melihatnya menyeret orang orang tak bersalah kedalam dunianya. Oh dan jika kau ingin pergi kau lari saja keujung lorong , itu adalah pintu yang sebenarnya . Ingat jangan melihatnya "
Aku tidak bisa percaya tapi mungkin ini adalah kebenaran .
Tapi konsekuensinya terlalu besar .
Meski penuh kebimbangan aku memutuskan percaya dan keluar ruangan.
Dengan cepat aku berlari keujung lorong yang wanita itu katakan sebelumnya. Disana ada sebuah pintu berwarna hitam .
"Apakah itu kau...
Hi....hi.....hi" aku mendengar suara dibelakangku tapi aku tetap fokus pada pintu itu.
Aku mengambil kunci dan mulai membuka pintu.
Langkah pelan yang semakin mengeras terdengar di belakangku .
Aku berhasil membuka pintu ,melompat masuk kemudian menutup pintu itu.
~~~~~~~~~~
Aku ada dikamarku dan sedang bersandar dipintu kamarku. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Aku masih tak bisa mengatakan bahwa tadi itu tak nyata saat melihat kotak hadiah berukuran sedang dengan pita merah seperti kemarin kembali ada di tempat tidurku yang sedikit berantakan.
Ada sebuah catatan kecil diatasnya yang bertuliskan :
"Kau benar benar pandai dalam segala hal hi...hi ....hi...

Tapi ini belum berakhir .

Kita akan bermain lagi.....

Hi...hi."

Aku harus mencari cara untuk mengakhiri ini , bagaimanapun caranya.
Aku tidak mau ini berlanjut . Ini harus berakhir untuk selamnya....

I never sleep : Hide And Seek(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang