🌵 P.O (BLOCK B)

284 24 0
                                    

"Wedding party-nya hari ini ternyata." undangan warna biru terletak di atas nakas setelah kamu membacanya. Undangan itu kamu terima bersamaan dengan paket yang datang dua minggu lalu.

Kamu baru membacanya hari ini, karena benda berwarna biru itu telah memporakporandakan hatimu. Kerajaan yang telah kamu bangun selama bertahun-tahun hancur hanya dengan sekali getaran gempa. Kamu melihat nama kekasihmu disitu dengan mempelai wanita yang tentu saja bukanlah dirimu.

"Berarti, pagi ini aku harus ke salon. Aku tidak ingin terlihat buruk olehnya." senyum mirismu terbentuk ketika membayangkan orang yang akan menjadi suami wanita lain.

Meski kamu telah mengubur dalam-dalam dan mulai membangun kerajaan baru, rasa itu masih terasa sakit untuk dibayangkan. Masih setengah bangkit. Kamu berusaha mencari kehidupan lain dengan kakimu dan tongkat yang menopang rasa sakit.

Kamu mengemudi dijalan kota yang sibuk saat seseorang melangkah di depan mobilmu. Bugh. Wajahmu sangat ketakutan, kamu menabrak seseorang. Lelaki yang menggunakan beannie dan kacamata, tampak tak terlihat. Tanganmu yang memegang stir gemetar. Kamu berusaha menenangkan diri dan turun dari mobil untuk melihat keadaan lelaki itu.

"Ka-kamu tidak apa-apa?" tanyamu gugup melihatnya berusaha untuk berdiri.

"Aku baik-baik saja." tangan lelaki itu membersihkan pakaiannya setelah berdiri.

"Mungkin sebaiknya kita ke rumah sakit untuk memeriksa lukamu. A-aku benar-benar minta maaf, aku tidak lihat kamu menyeberang tadi." kamu masih gugup karena ketakutan, rasa bersalahmu semakin besar ketika ia menolak ajakanmu.

"Tidak perlu, ini hanya luka kecil. Aku bisa mengurusnya sendiri. Dan, terimakasih kamu tidak kabur. Ini juga bukan sepenuhnya salahmu. Kamu pasti sedang terburu-buru, aku juga begitu." setelah mengatakan hal ini, lelaki itu beranjak pergi.

"Tu-tunggu." kamu mengambil sesuatu dari dalam tas yang ada di dalam mobilmu. "Ini kartu namaku, aku tidak bisa pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab. Hubungi aku jika kamu membutuhkan sesuatu." setelah memberikan kartu namamu pada lelaki itu, kamu pun melanjutkan perjalanan menuju salon.

Mengubah sedikit gaya rambut, lalu creambath. Facial, nail art, hingga spa, kamu lakukan hari itu juga. Kegiatan di salon membuat masalahmu sedikit menghilang. Fresh, cocok untuk memulai hal baru.

Merawat diri selesai. Sekarang saatnya kamu pergi ke butik mencari gaun yang pas untuk dikenakan malam ini.

Gaun panjang selutut dengan warna peach kesukaanmu dan high heels hitam. Rambutmu kamu gerai dan ditambah pemanis sebuah aksesoris. Kamu tampak cantik, tidak ada mata panda yang sembab, tidak ada ekspresi sedih, dan tidak ada lagi seseorang yang patah hati. Malam ini, kamu akan melepas cintamu dan menemukan penggantinya.

Wedding party yang diselenggarakan di ruang terbuka atau dengan tema garden party sangat meriah. Banyak sekali hiasan bunga disetiap sudut, tiap meja bundar masing-masing memiliki vas dengan mini buket bunga. Jalan yang menuju ke arah pengantin di kanan-kiri terdapat lilin-lilin.

"Permisi Nona, silahkan isi daftar hadir dulu, atas nama siapa?" tanya seorang lelaki dengan jas hitam dan dasi kupu-kupu berwarna putih.

"Do (Y/n)." lelaki itu mencari daftar namamu, sebelum memberikannya padamu. Kamu memberi tanda tangan disana dan melihat nomor urut 32. "Nama-nama di atas, nama dari keluarganya. Apa aku nomor pertama dari orang asing? Tetapi ada satu nama yang tidak aku kenal Pyo Jihoon? Siapa dia?" katamu dalam hati.

Kamu meletakkan kembali pena. "Maaf Nona (Y/n), alat komunikasi apa pun dilarang disini. Jadi, bisa tolong anda titipkan saja ponselmu disini? Setelah pulang, anda boleh mengambilnya." kamu memberikan ponselmu, dan diletakkannya pada kotak dengan beberapa ponsel disana.

[HIATUS] Random KPop Imagine ~slow update~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang