friendship is studying deep into the night.
.
.
.
"Namjoon!" wajahmu tiba-tiba muncul di hadapan Namjoon yang sedang terlentang angkat beban.
"Munculnya bisa biasa aja gak sih?" Namjoon meletakkan barbel ke tempat semula, kemudian mengambil sikap duduk. "Untung tadi gak kejatuhan barbel."
"Maaf deh."
Namjoon berjalan ke arah olahraga kayuh. "Percuma minta maaf, entar juga gitu lagi."
"Bantuin aku dong!?"
"Bantuin apa?" Namjoon mengayuh semakin cepat.
"Yaudah ayo ikut." kamu menarik kaosnya.
"Kemana?" Namjoon memperlambat kayuhnya.
"Pokoknya ikut aja, ayok." sekarang kamu menarik lengannya yang berkeringat.
"Aku masih belum selesai ngegym, (Y/n)." Namjoon mah pasrah kamu tarik-tarik.
"Itu gak penting! Ada yang lebih penting!"
"Eh nyet, ck parah." Namjoon geleng-geleng. "Ngegym itu penting buat lelaki."
"Kalau kamu pengecualian. Perut udah mirip roti sobek begitu, mau bentuk yang mana lagi?" katamu sambil menggelitik perut Namjoon.
"(Y/n) udah, berhenti. Gak enak dilihat orang," seru Namjoon yang masih menghindari gelitikanmu.
"Yaudah, makanya jangan banyak omong." mendengarmu begitu, Namjoon langsung diam dan mengikuti kemauanmu.
Kalian turun tangga menuju parkiran. Mobil Namjoon terparkir pada arah jarum jam 10. Kamu membuka pintu depan begitu pula Namjoon membuka pintu kemudi.
"Joon." kamu menatapnya yang mulai mengeluarkan mobil dari parkiran. "Bantu aku bikin makalah. Besok aku presentasi. Kamu kan jago."
"Iya gampang, mampir rumah dulu ya. Ganti baju."
"Jangan, udah gitu aja. Udah gak ada waktu." kamu melihat lurus ke arah jalanan.
"Kamu serius? Entar kalau aku di godain sama cewek-cewek gimana? Kamu gak takut?"
"Halah, paling juga emak-emak. Lagian yang digodain kan kamu, bukan aku, ngapain takut?"
"Tega kamu sama teman sendiri."
"Udah biasa. Eh, kita langsung ke perpustakaan kota aja."
"Mampir ke cafe dulu bentar, ngemil-ngemil dikit. Kamu pasti belum sempat sarapan kan?"
"Iya sih, tapi kan."
"Ya sudah, makan aja dulu. Ntar kalau sakit, gara-gara perut kosong, aku gak mau bantuin lagi."
Akhirnya kamu nurut sama Namjoon. Makan dulu di cafe. Dari pada dia gak mau bantuin lagi kan repot. Tidak cuma itu, dari tadi sepasang mata melihat terus ke arah kalian atau mungkin, lebih tepat ke arah Namjoon yang menggunakan kaos hitam tanpa lengan. Kalau di lihat-lihat, sexy juga.
Selesai makan, kalian langsung menuju ke lokasi utama yaitu perpustakaan kota. Sesampai disana, gak jauh berbeda saat berada di cafe, tetapi kalian cuek aja.
Kamu memilih meja lebar tanpa sekat, karena lebih puas saat mengerjakan dengan buku yang banyak. Namjoon ikut membantumu mencari buku-buku pendamping untuk makalahmu yang membahas tentang "Daya Ingat". Lucu memang, karena kamu orang yang pelupa.
Hari sudah menjelang sore. Mata dan tubuhmu sudah sangat lelah, padahal Namjoon juga membantumu mengetik makalah. Kalau bukan karena bantuan Namjoon, mungkin kamu masih berada di bab 2 bukan bab 3 seperti sekarang ini.
"(Y/n), aku pamit pulang sebentar ya? Mau ganti baju. Gak enak badan udah lengket semua. Gak lama kok."
"Iya iyaa, pulang sana sudah. Gak perlu balik kesini."
"Hehehh semangat," kata Namjoon menepuk bahumu.
[ ]
"Mba, teman saya masih disini?" tanya Namjoon dengan kaos polos berlengan dan celana jeans nya.
"Masih Mas," jawab Mba penjaga perpustakaan.
"Makasih Mba sudah mau mengawasi teman saya. Permisi." Namjoon pamit dan menemuimu di tempat sebelumnya. Yang dilihat Namjoon adalah kamu yang sedang tertidur pulas.
.....
"(Y/n) bangun, sudah malam." Namjoon menggoyangkan bahumu. Kamu tak bergerak sedikitpun. Akhirnya Namjoon membisikimu sesuatu yang membuat kamu langsung terbangun.
"Berani kamu cium aku, awas aja." kamu mengepalkan tanganmu dan mengarahkan ke wajah Namjoon. Namjoon cuma terkekeh.
"Ayok pulang, udah malem nih jam 8. Perpustakaan bentar lagi tutup." kamu melihat jam di ponselmu, kemudian menumpuk buku jadi satu dan mematikan laptop.
"Mau makan apa?" tanya Namjoon saat mobil kalian sudah jalan.
"Gak perlu, aku makan di rumah saja. Makasih loh Joon udah mau bantuin."
"Apa sih yang gak buat kamu? Hahahh."
"Pret."
Selama di perjalanan, kamu kepikiran karena belum buat power point untuk presentasinya. Kamu juga sempat berpikir untuk segera mengerjakannya setelah sampai rumah.
"Semangat (Y/n), langsung tidur aja kalau capek. Good night." kamu cuma tersenyum dan melambaikan tangan setelah Namjoon pergi.
[ ]
"Namjoon, thanks ya." kamu memberikan sebatang coklat padanya.
"Buat?"
"Kemarin udah nemenin ngerjakan makalah, tanpa sadar kamu juga udah bikinkan aku power point, terus udah mau dengerin aku ngoceh latihan persentasi di telpon sampai larut malam. Pokoknya makasih banyak deh."
"Cuma coklat? Gak pake cium pipi nih?" kamu cuma diam denger perkataannya. "Bercanda kok (Y/n)."
"Makasih," katamu lagi sambil mencium telapak tangan kanan Namjoon. "Tangan ini udah berjasa baget. Hehehh, wajahmu gak perlu merah gitu."
Namjoon menarik tangannya. "Si-siapa juga yang memerah!" jawab Namjoon dengan nada sedikit tinggi. Lagi-lagi kamu tertawa pelan.
😅😅
(170711)
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] Random KPop Imagine ~slow update~
De TodoRandom Kpop Imagine Cerita ini hasil dari pemikiran sy sendiri. Jadi, bila ada sesuatu hal yg mirip, itu adalah ketidaksengajaan. Dan mungkin beberapa cerita di sini hampir mirip alurnya dengan cerita2 yang sy buat sebelumnya. Alur cerita, tidak sel...