Ku dapati kamar mewah yang lengkap, besarnya berkali-kali lipat lebih besar dari pada rumah di München, dan lebih lengkap, kamar mandinya terdapat bath tub, kolam pemandian yang sudah di lengkapi pengatur panas dan dinginnya, wastafel, ruangan yang berpintu kaca yang berisi shower-shower yang menempel di dinding dan mengarahkan ke segala arah, DLL. Aku pun langsung masuk kedalam kamar, dayang perempuan itu langsung menutup pintu, kudapati di sisi ruangan ada ruang baca didalam nya ada rak-rak yang berisi buku, di setiap rak di namai sesuai isi buku rak tersebut, ku ambil satu novel yang numayan tebal dari salah satu rak yang berjudul "Pulang" karya Tere Liye, kudapati buku itu dengan bahasa Indonesia aku yang tidak dapat berbahasa Indonesia hanya penasaran dengan isinya
Tiba-tiba ada suara dari alat yang menempel di dinding berbentuk kotak yang di lengkapi dengan mic
"Ehem, untuk Rooth, Jocy, Angel, Ben, dan Ren untuk segera keruang makan untuk makan siang bersama" kata benda itu yang ternyata di lengkapi dengan layar, tapi saat orang tersebut berbicara layar itu tidak menunjukan apa-apa mungkin kameranya di matikan. Aku langsung membuka pintu tapi pintunya tidak bisa terbuka
"Help, aku tidak bisa keluar, pintunya terkunci!" kataku dengan keras sambil menggedor-gedor, tiba-tiba ku dapati suara dari luar kamar"Angel, Angel kau dengar aku" kata orang tersebut, aku sudah tidak asing lagi dengan suara tersebut dia adalah Rooth
"Angel, mengapa diam? Kau dengar aku kan? Aku Rooth"
"Iya aku dengar"
"Nahh, oke sekarang aku jelaskan pintu ini hanya bisa di buka oleh kartu"
"Tapi Kartunya dimana?"
"Iya iya, sekarang kau lihat di sebelah pintu, apa kau melihat ada kartu?"
"Ya..."
"Nahh itu kartunya, kau tinggal membukanya" kata Rooth, setelah membuka pintu ku dapati tubuh Rooth dengan kaget, di sana juga ada Jocy, Ben, dan juga Ren
"Ya tuhan, kau mengagetiku"
"Kau ini masa tidak tahu caranya, Ben dan Ren saja bisa membukanya" kata Rooth meledek
"Kau tidak mendengarkan yang tadi mengantarmu ke kamar ya... Dia kan sudah menjelaskannya" tambah Rooth, tiba-tiba dayang yang tadi mengantarku berlari ke arah kami
"Maafkan aku, tadi aku belum memberi taumu cara membuka pintu-pintu di rumah ini" kata wanita tersebut
- Bersambung
*Hai! Aku udh nepatin janji yang kemarin, terus dukung dan baca "Story In Los Angeles", Terimakasih*
KAMU SEDANG MEMBACA
Story In Los Angeles [ Revisi ]
AdventurePergi Ke Los Angeles Untuk Mendapatkan Kehidupan Yang Lebih Baik? Sepertinya Tidak Semudah Yang Kamu Pikirkan