Bali's International School

14 2 0
                                    

Setelah selesai jalan-jalan kamipun kembali ke ruang kepala sekolah

"Oke, namaku Mam Allana, jadi kalian mulai dari sekarang jangan panggil dengan sebutan anda, aku, kamu, saya dsb, understand?"

"Ya..." kata kami sangat singkat

"Oke langsung saja, aku akan memberikan formulir pendaftaran loker untuk kalian supaya resmi menjadi milik kalian, ini untukmu Rooth, untuk Jocy, untukmu Angel, dan ini untuk kalian... Ben dan Ren" Mam Allana memberikan 2 lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan

"Jadi sistem loker di sekolah ini menggunakan kartu, kode, dan sebuah finger print (sidik jari), jadi loker kalian akan aman, sekarang kalian bisa mengisi formulir-formulir tersebut, supaya bisa cepat di proses dan saat hari pertama kalian sekolah bisa langsung di pakai, mengapa aku memberikan 2 formulir? Loker kalian yang kedua berada di kelas, untuk penjelasan lebih lanjut setelah kalian masuk hari pertama sekolah, supaya bisa cepat di proses dan saat hari pertama kalian sekolah bisa langsung di pakai" ucap Mam Allana, kamipun mulai menjawab pertanyaan demi pertanyaan

"Finish?"

"Ya..."

"Oke, kemarikan formulir kalian, dan ini perlengkapan sekolah untuk kalian" kata Mam Allana memberikan sebuah kotak yang numayan besar

"Di dalam kotak sudah ada seragam dan perlengkapan lainnya, untuk seragam kecuali baju olahraga dan berenang akan tersedia nanti di dalam loker kalian, oke sampai sini dulu penjelasannya "Selamat bergabung di Bali's International School" semoga kalian senang dapat bersekolah disini" kata Mam Allana sambil menjabatkan tangannya kepada kami satu persatu, setelah itu kami di ajak untuk berkeliling ruangan demi ruangan oleh Mam Allana tapi secara terpisah karena aku, Ben, dan Ren masuk ke Bali's International Elementary School, Jocy masuk ke Bali's International Junior High School, sedangkan Rooth masuk ke Bali's International High School. Setelah selesai berkeliling kami pun pamit untuk pulang, di sepanjang perjalanan tidak ada satu kata pun yang terlontar, sesampai dirumah kami masuk kamar masing-masing, aku pun membuka isi kardus tersebut, terdapat seragam yang sudah di beri label Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday setiap hari seragamnya berbeda, kukira sekolahnya tidak memakai seragam seperti di München, ada jadwal mata pelajarannya juga yang di hias sedemikian rupa dan kertasnya di laminating, terdapat kaus kaki, sabuk/gesper, dasi (sudah terdapat di dalam seragam), dan ada kunciran rambut berbentuk pita rambut ukuran besar untuk di pakai di beberapa waktu dan terdapat beberapa pita dengan warna yang berbeda, topi untuk beberapa waktu, terdapat sebuah kertas yang juga sudah di laminating yang berisi aturan-aturan di sekolah seperti peraturan memakai pita dan sangsinya jika tidak di pakai (tapi jika kalian ingin memakainya di waktu selain yang di aturan itu tidak masalah), dsb. Masih banyak lagi barangnya aku pun segera menempatkan sesuai dengan barangnya, semua seragam ku berikan ke Miss Shailene untuk di cuci, setelah selesai aku mandi dan tidur karena lelah membereskan barang-barang, setelah tadi mendaftar sekolah papa langsung berangkat kerja dan kami semua malas untuk makan bersama karena lelah, dan kami putuskan untuk di makan di kamar masing-masing ('LOL'), dan juga papa tidak kunjung pulang juga sampai malam tiba

- Bersambung

Story In Los Angeles [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang