Bendera sudah mulai berkibar, angka mulai di hitung mundur, para bikers mulai menggas motor mereka masing-masing. Di ronde pertama kami mengeluarkan Johnny yang ada di jalur 4, mulutku mulai komat-kamit memanjatkan doa untuknya
"Tiiitttt" bendera di kibarkan, semua pembalap langsung menancapkan gas, para penonton bersorak-sorai, Pop Corn bertebaran di mana-mana karena penonton terlalu bersemangat
"BRUAAKKK!!!" pembalap nomor 8 dengan nomor 5 bertabrakan satu sama lain, jantungku langsung berdegup kencang karena didepan motor nomor 5 ada Johnny, tim medis pun langsung melakukan tindakan kepada ke 2 pembalap itu
Kembali ku fokuskan pandangan kepada Johnny, Johnny membalap motor nomor 2 dan sekarang ia berada di posisi ke 2, di posisi pertama ada pembalap nomor 1 dari Tiger Knight Team salah satu musuh yang susah dikalahkan karena meraka menggunakan taktik menutup jalan lawan, karena ini balapan liar jadi gak terlalu banyak aturan, dia mengendarai motornya bukan dengan posisi lurus melainkan kesamping yang berfungsi menutup jalan, tapi Johnny mempunyai strategi yang bagus, iya mengendarai motornya ke arah pagar pembatas, otomatis si pengendara nomor 1 mengikuti Johnny, langsung saja setelah itu Johnny langsung tancap gas ke jalur yang tidak di tertutup oleh motornya
Dia memiringkan motornya, karena saat iya ingin membalap tepat saat Chamber, sontak saja Johnny langsung melakukan cornering dan tentu saja saat ini ia di urutan pertama, terlihat namanya di layar ada di paling atas, merasa paling depan Johnny langsung menambah kecepatan motornya, aku yang melihatnya langsung khawatir itu bisa membahayakan dia karena motornya bisa saja bannya terbakar karena gesekan antara aspal dengan ban
Sontak saja aku langsung berlari ke pit stop dan merebut ear walkie talkie Andreas yang kali ini memimpin pit strategy, alat tersebut bisa membuat kita terhubung ke si pembalap, aku pun langsung memakainya ketelingaku
"Johnny, apa yang kau lakukan, kamu mau membunuh dirimu sendiri? Kurangi kecepatanmu bodoh" kataku kesal
"Hey, hey apa yang kau lakukan kembali ke tempat penonton" omel Andreas
"Hello tuan Collins! Apa tindakanku merugikanmu? Jika tidak biarkan aku yang berbicara pada Johnny dasar BODOH kau membiarkan dia dalam kecepatan yang sangat tinggi" omelku menekankan kata B.O.D.O.H sontak saja Andreas menutup mulutnya, aku pun kembali fokus memberi arahan kepada Johnny
"Fokus, jangan membahayakan keselamatanmu dan lagi kau sudah melakukan overlap dan tinggal 1 putaran lagi dan kau akan ke pit stop, jadi kurangi kecepatanmu bodoh jangan sampai motor barumu jadi lecet" ucapku kesal
"Iya Angel, tapi ada masalah aku merasakan rantai motorku sedikit kendor, jadi apa yang harus ku lakukan sekarang" jawab Johnny
"Kurangi kecepatanmu sekarang Johnny!!! Sebelum rantai motormu terlepas" kataku sedikit berteriak karena khawatir, langsung saja aku mengcode para pit crew tentang hal ini dan langsung memberikan kembali alat penghubung ke Andreas
"Hey, hey bersiap-siap rantai motor Johnny mengendor" ucapku sontak saja seluruh pit crew bersiap-siap karena 1 putaran lagi Johnny akan memasuki pit stop
"Itu dia cepat bersiap motornya sudah tidak terlalu jauh dari pintu masuk pit stop" teriak Andreas
"Ngiiitttt!!!" Johnny menge-rem motornya dan langsung menimbulkan suara mendecit, Johnny langsung turun dari motor dan membiarkan pit crew mengerjakan motornya
"Johnny anak ini dasar bodoh , diberi makan apa sih lo sama ibu lo" omelku
"Iya Angel... Gue khilaf" ucapnya berasa tak punya dosa
"Khilaf khilaf, khilaf pala lo meletak, gue getok juga nihh anak pake kunci Inggris biar otaknya bener" omel Andreas ikut kesal
"Piece" ucap Johnny sambil senyum dengan polosnya dan mengacungkan jari telunjuk dan tengah
"Udah gihh lanjut dengerin instruksinya kalo perlu nihh korek kuping lu dulu" tambahku
"Iya, iya yaudah yak gue lanjut" jawabnya, Johnny pun kembali ke arena, setelah 2 putaran lagi Johnny sampai di garis finish, benderapun dikibarkan membuat penonton bersorak, pertandingan pertama dimenangkan oleh team kami, sontak aku langsung bersorak senang
Johnny pun membuka helmnya dengan bangga, ia melihat namanya di papan layar paling atas di susul oleh personil Tiger Knight yang bernama Patrick, setelah itu perlombaan pun di lanjut dengan babak ke 2 sampai babak ke 5 untuk laki-laki, yang di lanjut perlombaan untuk perempuan, untuk yang pertama teamku mengeluarkan diriku sendiri yang ada di jalur 2, akupun berdoa kepada Tuhan untuk setidaknya aku selamat karena lawanku kali ini adalah Paris dari Tiger Knight , waktu itu aku pernah balapan dan melawan dia, dia itu sangat licik dan menghalalkan segala cara untuk menang, akupun Pulang dengan keadaan luka-luka motorku lecet untungnya tidak meledak, dan kali ini aku akan bertekad mengalahkan dia dan teamnya, semoga saja tuhan mendengar doaku
Aku pun memakai helmku dan menjalankan motor menuju garis start, teamku pun memberikan semangat dan tepukan
"Tit, Titt, Tittt, Titttt" benderpun dikibarkan, langsung saja ku gas motorku dan berdampingan dengan Paris, dia terus memepet motorku ke pagar pembatas
'Ck, dasar licik' gumamku dalam hati, akupun menambah kecepatan tapi Paris terus memepet motorku
"Angel kurangi kecepatanmu biarkan saja dia menabrak pagar pembatas, saat dia lebih memepetkan motormu langsung kau kurangi kecepatan" ujar Jessica pemimpin pit strategy , betul saja Paris lebih memepetkan motorku aku pun langsung mengurangi kecepatan dan motor Paris beradu dengan pagar pembatas yang menimbulkan percikan api, disaat ia masih fokus ke motornya langsung saja aku membalap motornya dan menaikan kecepatan motor sampai maksimal dan melakukan overlap yang membuat motorku mendahului yang lain sampai 2 putaran akupun langsung menuju pit stop
"Hey, lain kali jangan secepat itu, lu juga harus fokus ke tujuan utama" ucap Jessica saat aku memasuki area pit stop
"Iya iya, abisnya nafsu banget Pengan ngebalap si Paris" jawabku
"Nafsu Sihh nafsu motor lu sampe panas nihh, untung gak meledak" tambah Melisa
"Wkwkw lu pada gak liat aja muka tengilnya Paris pengen gue timpuk pake sendal jepit" kataku
"Yaudah gihh balik lagi, sekarang lebih fokus ya... Tadi motorku kaya menguap gitu ampe takut gue" ucap Jessica
"Siapp... Udah yakk" kataku dan segera kembali ke arena, yang aku bingung kan kenapa motor Paris bisa didepan motorku padahal tadi aku sudah melakukan overlap sampai 2 putaran, tapi yaudahlah gak usah pikirin, fokus balap si Paris lagi, yap betul saja dia menjadi yang pertama sedangkan aku yang ke 2, tapi aku agak aneh kenapa Paris tidak membuka helmnya dan bentuk badan dia tidak seperti biasanya... Anehh padahal tadi aku melihat bentuk tubuhnya sama saja tapi setelah keluar pit stop kenapa berubah dan juga dia lebih dulu di depanku, semoga saja hanya perasaan, yaa walaupun gak jadi yang pertama tapi setidaknya gak terakhir- akhir amat masih di posisi ke dua
— Bersambung...
❤
❤
❤
❤
❤
❤
❤
❤
❤
❤
Terus ikutin "Story In Los Angeles" a.k.a SILA , gue tau jadwal updatenya emang gak tentu karena kesibukan keseharian gue yang numayan padat di tambah ada les setiap hari jadi walaupun sempet ngelanjutin paling dikit-dikit atau gak kehalang ide buat lanjutin yang berikutnya, terus kalau ada yang tanyaQ : "Judulnya Story In Los Angeles Tapi Kok Ceritanya Di Bali???"
A : "Ini ceritanya awal kehidupan dia sebelum di Los Angeles, karena nanti kalau tiba-tiba udah di Los Angeles takut pada gak ngerti jadi dibuat ceritanya dulu, kenapa dia ke Los Angeles, kenapa dia gak suka sama Papanya, DLL, jadi ini gue buatnya sedetail-detailnya biar pada ngerti sama alurnya, dari sebelum sampai nanti dia di Los Angeles" (penjelasan yang terlalu panjang dan unfaedah -,-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story In Los Angeles [ Revisi ]
AventuraPergi Ke Los Angeles Untuk Mendapatkan Kehidupan Yang Lebih Baik? Sepertinya Tidak Semudah Yang Kamu Pikirkan