Sial (2)

15 2 0
                                    

Rooth pun juga menaruh badanku di sofa, dan mereka masih memegangi aku

"Mang sekarang aja mumpum masih bisa di tahan" ucap Mr Dave yang memegang bagian kakiku

"Sip, tahan ya non" kata Mr Joko yang sontak membuatku semakin membrontak

"Sebentar-sebentar, tolong sebentar jangan sentuh duluuuu" ucapku tapi sepertinya percuma

"Lanjut aja Mr" perintah Rooth yang membuat ku jengkel, aku yang di senderkan di dada Rooth terus memberonyak, benar saja Mr Joko mulai mengambil cream yang disediakan, dan mulai menyentuh kakiku

"Akhh sakit jangan pegang" kataku meringis

"Baru disentuh mbak, belom di apa-apain" ledek Rooth

"Lanjut saja Mr, jangan perdulikan ucapannya" tambah Rooth, memang sihh ini semua untukku tapi jangan kaya gini kali caranya

Mr Joko mulai mengangkat kakiku dan mengoleskan cream yang tadi sudah di taruh sedikit di tangannya, yup aku dengan lebaynya teriak-teriak gak jelas

"Aaaaaaaa, udah jangan sentuh lagi" ucapku, walaupun baru kelas 2 SMP tapi aku pemberontak yang cukup kuat karena aku berlatih beladiri

"Diam, sudah nurut saja, lanjut saja Mr" tukas Rooth, Mr Joko pun mulai memijat kakiku perlahan

"Aku akan berikan semuanya padamu Rooth, tapi tolong bawa aku ke dokter saja" rengekku

"Percuma aku akan meminta untuk kamu diam dan menurut saja, Miss tolong pegangin tangan Angel" jelasnya sambil memberikan tanganku ke Miss Shailene, dan dia mendekatkan aku dengan tangannya

"Sst, diam dan nikmati saja pijatannya bayangkan lagi disalon bareng si Johnny" tambahnya

"Babi, beda anjir suasananya Mikir kenapa" ucapku sewot, Rooth pun menyenderkan kepalaku di dadanya dengan kakinya yang kiri ku duduki dan kananya ia naikki ke sofa

"Aw-awwwww, pelan-pelan" kataku kesal

"SsSst diem Ren sama Ben lagi tidur abis kecapean main" balas Rooth sambil memegangi kepalaku yang disenderkan ke dada bidangnya

"Sakit anjirrr akhhhhhh" ucapku keras

"Diem monyet udah gua bilang Kagak denger apa" kata Rooth kesal, akupun gak memperdulikan ucapan Rooth, dan masih terus berteriak alay

"Jocyy Tolongggg" teriakku kepada Jocy yang sibuk dengan semua tugasnya, Jocy pun mendekat

"Kenapa sihhh, ucccchhh lucuuu" kata Jocy memainkan pipiku

"Akhhh kau gila tolong aku keluar dari sini dan bawa ke dokter" yup aku jijik dengan diriku sendiri

"Hmm, abis selesai baru aku bantuin, soalnya tugasku banyak bye" balas Jocy sambil meninggalkanku dan kembali fokus ke tugas-tugasnya

"Angel kau bisa tenang sedikit gak?" tanya Rooth

"Tidak!!! Apa ada masalah?" ucap ku menahan sakit

"Ya... Aku masalah jika kau berisik my monkey" jawab Rooth dengan masih melingkarkan tangannya ke dadaku supaya aku tidak berontak

"A-a-awwww, sepertinya aku akan matiii" ucapku alay kali ini aku benar-benar jijik dengan apa yang aku katakan

"Lebay banget sihh lo, kalah tuhh sama Ben, masa anak brandal terkilir doang lebaynya udah kaya diambang maut" tanggap Rooth yang membuatku jengkel

"Wkwkwk anak motor sekalinya jatoh udah kaya mau dicabut nyawanya pake bilang sepertinya aku akan mati" tambah Mr Dave

"Anak motor yang kaya gini kayanya cuma dia doang dehh Mr, aku Aja Gak kaya gini" jawab Rooth sambil nyengir

Story In Los Angeles [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang