- Empat -

54 6 0
                                    


~~~~~~

"Udah." Dila menemui Dian yang sudah menunggunya di ruang tamu. Dila memilih memakai dress dengan atasan berwarna putih dan bawah berwarna peach.

Dian hanya tersenyum kecil dan berjalan pelan yang diikuti Dila di belakangnya menuju mobil putih yang terparkir di depan rumah Dila. Mereka segera masuk ke dalam mobil dan bergegas pergi dengan kecepatan normal.

Mereka tiba di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai dipenuhi pengunjung, mereka pun memilih tempat duduk dan memesan makanan. Tanpa menunggu lama lama pesanan mereka pun tiba di hadapan mereka. Dengan cepat mereka menghabiskan makanan itu dengan santai.

Setelah selesai mengisi perut, Dian mengajak Dila untuk pergi ke pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari sana.

"Hy Dil, ayo kita kesana."

"Perut gue masih kenyang Dian, Sebentar lagi aja." Ucap Dila menghabiskan minumannya yang tinggal setengah itu.

"Oh tenang Dil, kita gak akan lama disana, hanya membeli sesuatu."

"Gue masih kenyang Dian Natasya."

"Oh ayolah Dil." Dian menarik pelan tangan Dila. Dila hanya bisa mendesah pelan dan mengikuti arah Dian berjalan memasuki mobil nya kembali.

*********

Pik! Pik! Pik!
Dila menekan nekan tombol di ponsel nya itu memainkan beberapa permainan yang bisa dimainkan. Sudah 15 menit Dila menunggu Dian.

'Katanya mau beli sesuatu, gak akan lama. Tapi sudah 15 menit gak nongol nongol juga tuh bocah'
Batin Dila.

"Tadaaa." Suara seseorang mengejutkan Dila dari belakang.

"Iihh lo ngagetin gue aja, dari mana lo? Lama banget sih." Ucap Dila memutar badannya itu menatap Dian yang sudah berada di belakangnya.

"Hei, what are you doing?." Ucap Dila tak percaya saat melihat Dian menyerahkan paperbag berisi          t-shirt berwarna tosca kepada Dila.

"Ambil, gue beli buat lo karena lo udah nemenin gue hari ini."

"Makasih yan, gue sayang ama lo."
Dila memeluk teman dekatnya itu.

"Ya gue juga sayang ama lo."
Ucap Dian menepuk nepuk pundak Dila.

"Yaudah kalau gitu yuk pulang, bentar lagi udah malam." Ajak Dian.

"Oh oke-oke, tapi bentar gue ke toilet dulu."

"Hm baiklah, gue tunggu disana. Cepetan." Ucap Dian berjalan perlahan menuju kursi di sebelah sana.

Dila mengangguk dan berjalan cepat menuruni eskalator menuju toilet.

"Emm permisi arah toilet dimana ya?." Tanya Dila kepada salah satu petugas cleaning servis di situ.

"Oh mbak tinggal lurus aja terus belok kanan. Di situ toilet nya." jelas petugas cleaning servis itu.

"Oh terimakasih." Ucap Dila berjalan cepat sesuai perintah cleaning servis tadi.

Dila pun tiba di depan toilet wanita itu dan bergegas memasuki wc yang berada paling ujung di sebelah sana. Selesai sudah Dila pun membuka knop pintu wc itu. Namun, pintu itu tak kunjung terbuka. Dila pun mencoba kembali memutar knop pintu itu berharap agar cepat terbuka.

Sudah berkali kali Dila mencoba membuka knop pintu itu. Namun,
hasilnya sama saja, pintu itu juga tidak terbuka. Dila pun mengetok pintu wc itu dari dalam berharap ada orang yang mendengar itu dan segara datang untuk membukakan pintu.

"Emm permisi, apa ada orang diluar. Tolong bukakan pintu ini."
Ucap Dila.

Dila mendengus kesal dan berteriak sekali lagi meminta tolong. Namun hasilnya sama saja tak ada orang yang datang untuk membukakannya.

REMEMBER The Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang