Part 2

9.6K 116 4
                                    


Farra sedang duduk termenung dibalkon apartemen milik temannya menyesap rokok yang diselipkan pada sela-sela jemarinya ,Pagi hari yang cerah dan udara segar yang menenangkan hati menyambut farra hangat, tetapi bertolak belakang dengan suasana hati farra yang sangat berantakan mungkin hatinya sudah hancur berkeping-keping wajahnya yang cantik sekarang menjadi murung dan tak ada lagi senyum pada bibir tipisnya itu.

Farra merenungi betapa buruk nasibnya dan betapa kurang beruntung dirinya memiliki keluarga yang tak harmonis . Uang memang membuat semua orang kehilangan akal mereka rela melakukan apapun demi mendapatkan uang dan pada kenyataan uang tidak memberikan sebuah kebahagian pada mereka. Salah satunya farra akibat kerakusan orang tuannya farra menjadi seperti ini.
andai saja keluargaku tak seperti ini pasti hidupku sudah bahagia tapi apa dayaku nasi sudah menjadi bubur penyesalan farra dalam hati.

Farra tersadarkan dari lamunan karena indra pendengarnya menangkap alunan lagu jar of hearts dari iphone miliknya itu pertanda ada sebuah panggilan masuk . Farra tanpa bergerak dari posisinya .masih menatap kosong kedepan dan tangan kirinya mencoba meraba meja disamping kiri farra mengambil iphone yang dari tadi tak mau diam. tanpa melihat nama yang tertera dilayar ponsel farra langsung menggeser kekanan tombol hijau dan menempelkan ponsel itu ketelinganya .

"Halo" ucap farra dengan nada malas. jujur farra saat ini tidak mau berbicara dengan siapapun.
"Farra kamu dimana sayang? Kenapa tadi malem nggk pulang?" Suara parau dari sebrang sana terdengar khawatir .yang tak lain adalah anita, mama  farra
"Hei sejak kapan mama perduli sama farra?" Ucap farra meremehkan ya jelas farra sungguh tak percaya sikap mamanya yang berubah drastis seperti saat ini.
"Farra mama sayang sama kamu, mama khawatir sama kamu?"penjelasan anita.
"Apa Khawatir? Apa mama baru sadar kalo ada farra didunia ini. sudah bertahun-tahun mama nggk pernah khawatir sama farra dan sekarang mama bertindak seolah-olah seperti ibu yang baik buat farra"hati farra sudah terlanjur hancur benar-benar hancur dan saat ini ego yang menguasai hati serta fikiran farra.
"Farra mama bekerja keras buat kebahagian kamu untuk masa depan kamu sayang" ucap mama farra menjadi lirih seperti desisan.
"Kebahagiaan? Yang mama maksut kebahagiaan seperti apa? Ini yang mama sebut bahagia?" Ucap farra meninggi emosi farra meluap-luap
"Pokoknya kamu harus percaya sama mama ya sayang semua hanya demi kamu sayang" penjelasan mama farra memohon.
"Stop omong kosong ma! Sudah cukup semua yang mama dan papa berikan pada farra . Farra sudah nggk seperti dulu lagi ma farra sudah hancur semua gara-gara mama sama papa. So Let's just say I was not there, and I will do the same! "Sebelum mamanya menjawab farra sudah mematikan sambungan telfonnya.

mata farra menjadi perih dan memerah genangan air pun sudah tak bisa dibendung lagi . Air mata kesedihan sudah tumpah membasahi pipi farra dengan begitu deras . Farra yang tadinya hanya isakan kecil sekarang sudah menjadi tangisan . Farra memukul dadanya yang terasa sangat sesak sampai farra tak bisa lagi bernafas.

Tangisan farra meraung-raung sehingga nancy yang tertidur pulas menjadi terkejut mendengar tangisan farra yang mungkin saja tetangga pun mendengarnya.

Nancy menuruni ranjang untuk menemui farra. Berjalan pelan-pelan agar farra tak terganggu . Nancy berdiri berada disamping kanan fara . Tangan nancy memegang pundak farra.

Farra sedikit terkejut, dia langsung melihat kearah orang yang menyentuh bahunya. Mengetahui nancy yang ada disampingnya farra langsung menghambur pada pelukan nancy .farra masih saja menangis tapi tidak sehisteris tadi mungkin sekarang hatinya sudah mulai tenang.

Nancy sahabat satu-satunya yang selalu mendukung farra, menyayangi farra, dan peduli padanya. Farra sangat bersyukur memiliki sahabat sepertinya. Hanya pada nancy dia mencurahkan keluh kesahnya . Dan nancy hafal betul keadaan farra saat ini yang tak lain menyangkut keluarganya.

"Udah farr lo harus kuat " ucap nancy mencoba menenangkan farra. Dan masih memeluk erat tubuh lemah farra.
"Gue...gue udah nggk kuat nan sakit hati gue sakit " tutur farra terbata-bata dan tangan farra memukul keras dadanya menunjukkan betapa sakit hati yang ia alami saat ini.

Nancy tidak tega melihat farra menyakiti tubuhnya sendiri . Sontak tanganya mencekram pergelangan tangan farra berniat menghentikan aksi pukul memukul pada dadanya.
" lo nggk boleh nyakitin diri lo sendiri farr. Pliss paling tidak lo sayangi diri lo sendiri" tangan nancy masih mencekram pergelangan tangan farra dan farra memberontak meminta nancy supaya melepaskan cengkramannya. Tapi nancy enggan melepaskan tangan farra pasti farra akan membabi buta memukul dadanya sampai remuk tulangnya.
"Le..pa..sin gue nan biar gue mati aja, percuma gue hidup" farra masih bersi kukuh melepaskan cengkraman nancy.
"Apa lo nggk mikirin gue? Gue bakal sedih kalo lo nggk ada disamping gue?"nancy merasa iba melihat farra begitu menyedihkan hidupnya.

Tubuh farra terasa tak berdaya tubuh farra mulai lelah dia sudah tak memberontak lagi . Dan perlahan nancy melepaskan cengkramannya.

Farra masih dalam pelukan sahabatnya itu.
"Lo janji sama gue kalo nggk akan nyakitin diri lo lagi oke" ucap nancy mengusap punggung farra berharap memberi ketenangan pada sahabatnya itu. Dan farra hanya mengangguk lemah.

Sudah hampir 10 menit farra dan nancy berpelukan. Mereka hanya diam dengan fikiran mereka masing-masing. Dan tiba-tiba nancy bersuara.
"Hemm, mau sampe kapan pelukan terus farr ngerasa kaya teletubis aja" mendengar nancy berkata seperti itu farra langsung melepaskan pelukannya dan menatap nancy dengan cengiran khasnya.
Nancy yang melihat farra tersenyum hatinya menjadi lega.
"Nah kalo lo senyum gitu kan cantik. Tau nggk kalo lo nangis muka lo kayak--"nancy sengaja menggantung ucapanya.
"Kayak apa?" Tanya farra

"Kayak pantat ayam" nancy yang melihat farra mulai garang. Langsung dia berlari menuju kamar mandi dan mengunci dari dalam.
"Eh monyet keluar nggk apa lo mau nih pintu kamar mandi lo gue rubuhin.enak aja nyamain muka gue kayak pantat ayam" ucap farra dibalik pintu kamar mandi dan menggedor-gedor pintu itu.
"Emang bener kali" ejek nancy dari dalam kamar mandi .

Farra berfikir sejenak , hal apa yang dibenci nancy dan farra hafal betul hal-hal yang disukai dan tidak disukai sabahatnya .farra mendapatkan edi eh ide maksutnya . Farra menyeringai dan menaik turunkan kedua alisnya.

"Nan lo pilih keluar sekarang atau apartemen lo hancur sekarang juga?" Ancam Farra ,karena farra tahu nancy bakal marah kalo ada yang mengobrak-abrik apartemennya. Kali ini ancaman farra berhasil membuat nancy keluar dari kamar mandi.
"Awas aja lo berani nyentuh barang gue" nancy mengintip dari balik pintu kamar mandi.
"Sini lo"perintah farra sambil menjulurkan telunjuk tangannya dan menggerakkannya.
"Maap deh maaf. Lo pokoknya yang paling cantik " setelah berucap nancy langsung membuang muka dan mempratikan seperti orang ingin muntah.
"Emang gue cantik kali kemana aja lo " farra menjawab dengan pdnya .

Nancy melihat kelakuan farra hanya memutar bolanya jengah .dengan seperti ini setidaknya farra melupakan sejenak masalah dan memberi ruang buat farra bernafas . Nancy tersenyum lega melihat farra tak menangis lagi .dan terukir kecil senyuman pada wajah cantiknya.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang