Fortune Telling [Natsume Sakasaki x Readers]

1.2K 91 13
                                    

Umm, sebenernya Shiro lagi gabut dan kebetulan udah bikin fanfic ini sejak lama— /yha

Requested by: WindaDwipuspa

Fortune Telling
Natsume Sakasaki x Readers
Warning: OOC beut, alurnya gaje, absurd, abal, typo(s), dan berbagai kesalahan lainnya
Note: Maapkeun karena Shiro gabegitu memahami Natsume itu gimana, jadi maap kalau ada salah kata *mojok*

Hope you like it!

_-_

"Good night~. Hmm, aku bisa meramal masa depanmu, [Your name]-chan~."

Seketika [Your name] terlonjak kaget. Bagaimana tidak? Pemuda surai merah itu tiba-tiba menepuk pundaknya, mengatakan hal yang bahkan sama sekali tidak ia tanyakan. Sebelah alisnya terangkat, memasang ekspresi bingung.

Ya, memang pada kenyataannya pemuda pencinta sihir itu sering disebut sebagai seorang 'Magician'. Yang membuat [Your name] bingung, kenapa tiba-tiba dia mengatakan itu pada [Your name]?

"Hee? Lalu kenapa, Natsume-kun?" tanya [Your name] watados. Senyum pemuda yang diketahui bernama Natsume Sakasaki itu tersungging. Menyibak surainya yang panjangnya tidak seimbang. [Your name] membatin, 'ini orang pengen jadi model iklan shampoo ya?'.

"Memangnya kau tidak ingin mengetahui tentang masa depanmu? Misalnya tentang... jodohmu?"

Entah apa yang membuat rona merah menyebar dengan cepat pada pipi gadis di hadapannya. [Your name] tersenyum kikuk, tawa renyah keluar dari mulutnya.

"A-ahaha, t-tidak juga. Me-memangnya ada ramalan seperti itu—"

"Aku tidak suka jika ada orang yang meremehkanku, [Your name]-chan~."

Sontak, [Your name] mundur satu langkah, ketika Natsume mendekatkan tubuh ke arahnya. Satu jari telunjuknya menggaruk pipinya. Matanya menjelajahi seisi ruangan, tidak tahu apa kegunaannya. Tunggu, kenapa dia malah gugup?

"Engg, baiklah."

Mungkin [Your name] dapat memercayai ramalan yang akan diberikan Natsume. Toh, siapa tahu bakat ibunya diturunkan kepada sang anak alias pemuda dihadapannya ini. Ya, tapi memang kelihatannya begitu, sih.

"Ada syaratnya."

Sudah menawarkan secara paksa, pake acara syarat segala pula. [Your name] hanya bisa tergeleng heran, ini orang banyak maunya. Ya, tapi dia juga sedikit penasaran perihal masa depannya sih.

"Hmm, apa syaratnya?" tanya [Your name]. Natsume menampakkan senyum meremehkan.

"Kau tidak boleh mengubah masa depanmu, meskipun kau tidak suka dengan masa depanmu ini."

Glek.

[Your name] meneguk ludahnya dengan susah payah. Apalagi ketika Natsume mengangkat sebelah alis serta bibirnya, menonjolkan aura intimidasi yang sangat ketara. [Your name] merinding seketika, berfirasat bahwa masa depannya akan suram. Ya, daripada ujung-ujungnya kalau dia menolak, Natsume akan marah, lebih baik ia terima saja resikonya.

"O-okey."

Kedua mata Natsume terpejam, berkomat-kamit dengan suara yang sangat kecil. Kelopak mata [Your name] mengerjap beberapa kali, menunggu Natsume menyelesaikan mantranya.

"Karirmu..."

Deg.

Rasanya jantung [Your name] ingin lepas, padahal Natsume baru saja mengucapkan satu kata yang tidak—atau bisa dibilang belum—berpengaruh pada kelangsungan hidupnya.

"... baik. Kau akan memiliki pekerjaan yang bagus dan sesuai cita-citamu."

[Your name] mengelus dada, tersenyum lega. Matanya berbinar antusias, rasanya senang sekali mendengar ramalan—yang entah benar atau tidak—dari penyandang marga Sakasaki itu.

"Rumah tanggamu..."

Oh tidak, [Your name] tidak mau mendengar jika rumah tangganya di masa depan hancur. Apalagi kalau jodohnya bukanlah orang baik. [Your name] sedikit menutup matanya.

"... sangat baik sekali. Terlebih, kau memiliki pasangan yang sangat baik padamu."

Entah apa yang membuat Natsume mengangkat dagunya, tersenyum kemenangan. Dan lagi-lagi, [Your name] hanya bisa menghela napas lega. Lanjut mendengarkan apa yang akan Natsume ucapkan padanya.

"Terakhir, jodohmu..."

Oke, [Your name] ingin pingsan—atau mati sekalian pun tidak apa-apa. Dia memejamkan mata dengan erat, takut-takut jika orang yang menyeramkan akan menjadi jodohnya.

"... aku. Ya, terima kasih, aku akan pergi. Kau harus memercayai ramalanku, okay? Dan ingat syaratnya, [Your name]-chan~."

Natsume melenggang pergi. Meninggalkan [Your name] dengan mulut yang sedikit menganga dan wajah yang serupa dengan rambut pemuda yang baru saja meramal masa depannya. Mungkin [Your name] menarik kata-katanya perihal bahwa ia ingin mati—ya, sekarang dia ingin hidup sampai ramalan seorang Natsume Sakasaki benar-benar terjadi, eh?

~The End~

Apa ini? Gatau. /ok
Gaje ya? OOC ya? (╥_╥) *ngubur diri*
/gatau lagi harus berkata apa/

Yang req jangan lupa voment yha~. Yang mau req silahkan komen di chap yang berjudul 'Request Page'.

Jangan lupa voment eaa~
Thanks for respect! ^^

☆Ensemble Stars☆ Oneshot! [CLOSE REQUEST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang