part 5

57 6 7
                                    

"Pada dasarnya ,
Rasa penasaran yang timbul,
Suatu saat bisa berganti menjadi perasaan yang timbul "
.
.
.
.
.
.
.

Plakk...

Vanesha memejamkan matanya.

Seakan ia siap menerima dengan lapang dada apa yang akan dirasakannya jika tangan Fara berhasil mendarat di pipinya.

Tapi ia tidak segera merasakannya, dan seketika membuat ia memberanikan diri untuk membuka matanya.

Dan membuat Vanesha membelalakan matanya.

Karen. Karen ada didepannya saat ini dengan wajah yang marah .
Dengan posisi Fara memegang pipinya meredam sakit dari tamparan Karen.

Fara meringis sedikit dan menyunggingkan senyum remehnya kepada Karen.

Vanesha bingung langsung membuka suara.

" Kak Ka..renn .." ucap Vanesha ragu.

Karen mengalihkan tatapannya sejenak kepada Vanesha. Memberikan tatapan bahwa akan baik baik saja.

" Lo ngapain hah ! beraninya mau nampar dia? " bentak Karen kepada Fara .

" Gue gak suka dia , lo ngapain nampar gue ! apa urusan lo hah !? "

" Gue nampar lo , karna lo mau nampar dia " ucap Karen menahan amarahnya.

" gue gak suka dia , gue juga gak suka ada yang ikut campur ! " ulang Fara sambil menunjuk Vanesha lalu menunjuk Karen.

" Apa alasan lo? " ucap Karen sengit.

" Arka milik gue "

Karen menyunggingkan seringainya. Dan memandang Fara dengan tatapan yang lebih remeh.

" ckck lo masih aja ! Lo gak ada kerjaan lain ? " ucap Karen jengah.

" sekali lo ngomong lagi gue bakalan ngeluarin lo dari sekolah ini ! Dan tamparan ini akan menghadiahi lo skors 1 minggu asik bukan? " ucap fara dengan kekehan karena merasa tamparan Karen tidak ada apa apa dengan kekuasaannya.

" Oiya ?? Hahaha baiklah kalo Arka nanya , kenapa gue di skors gara gara apa, gue jawab karena lo boleh? " tanya Karen menantang.

Vanesha hanya diam bingung .

" Gue gak deket sama kak Arka kok kak Fara " ucap Vanesha bicara.

" Apa lo meragukan mata kepala gue? Gue liat sendiri dan gue akan kasih pelajaran ke elo tunggu itu! " ucap Fara berlalu.

Karen menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Fara, ia satu angkatan dan hafal betul dengan sifat Fara yang seenaknya.

Ia juga tau betul jika Orang tua Fara pendonasi terbanyak disekolah ini yang membuat dia juga bisa menghukum seenaknya kepada murid yang mencari masalah kepadanya.

Karen selalu berani karena ia juga risih melihat penindasan yang dilakukan gadis itu hanya karena Arka. Apalagi sasarannya sekarang adalah Vanesha. Tapi ia juga tidak takut karena faktor ia pacarnya Adam kakak kelas dan Adam sahabat Arka.

Sehingga memungkinkan baginya untuk mengancam Fara balik dengan alasan Arka.

Fara gila memang.

Karen menghembuskan nafasnya pelan dan tersenyum kepada Vanesha.

" Lo gapapa? " ucap Karen menatap Vanesha.

Vanesha hanya mengangguk dan tersenyum tanda dia baik baik saja.

My Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang