Part 6

67 2 1
                                    

"Tidak,
Tidak salah jatuh cinta.
Bagian yang menurutmu salah,
Ketika konsekuensinya tidak dapat kamu terima "

.
.
.
.
.
.

Pagi ini Vanesha berjalan semangat menuju kelas barunya. Kemarin sudah ditentukan dimana letak kelas 10 ipa 2 .

Bersenandung pelan sebari menyusuri koridor menuju kelasnya.

Vanesha tidak biasa datang pagi, tapi mau bagaimana lagi Adam ada tambahan pagi yang menyebabkan ia harus ikut bangun lebih awal.

Tapi ada untungnya, Mila dan Dinda mau ikut datang pagi dan mengabarkan mereka sudah dapat tempat duduk sangat strategis.

Di dekat pintu pojok depan.
Empat bangku sudah di hak patenkan oleh mila dan dinda.

Padahal mereka hanya bertiga. Mungkin Dinda akan memilih duduk dengan siapa nanti. Ia tidak tahu.

Pandangannya disipitkan agar melihat jelas apa yang dihadapannya sambil menahan tawa.

Dinda tampak menyembul di pintu kelasnya sambil menoleh kanan kiri seperti mencari sesuatu.

Tatapan Dinda berhenti ketika menemukan apa yang dicari, Vanesha.

Vanesha terkekeh dan berlari pelan menuju kelasnya.

" Ngapain sih lo, kayak tikus tau gak " ucap Vanesha masih terkekeh.

" Hehehe gue kan cari lo " ucap Dinda

" Gak tau gue kenapa alay banget tuh bocah , sini lo sebelah gue sha " ucap mila menimpali.

Vanesha mengangguk dan menaruh tasnya dibangku kedua dari urutan depan. Yang bersandingkan tembok.

Depan mejanya sendiri diisi oleh Dinda. Dia sendiri yang meminta agar tidak dikacangin jika ada gosip katanya.

Maka dari itu dia memilih depan, agar tidak ketinggalan gosip.

" Hehh btw ini terakir kita memakai atribut bodoh ini " ucap Vanesha girang.

" ya lo bener ! Gak sabar nyopot dan pakai seragam sebenarnya " ucap Dinda penuh semangat.

" Seragam dibagi kapan memang? " tanya Mila kepada kedua temannya.

" oh nanti juga udah dibagi kok , besok pakek seragam baru " ucap Dinda

Mila dan Vanesha mengangguk mengerti.

Kelas mulai terisi dan ramai.

Saat tiba tiba anggota OSIS masuk yang membuat kelas hening seketika.

Bukan hanya itu Vanesha menegang mengetahui siapa yang masuk ke kelasnya barusan.

Fara, anggota OSIS yang barusan masuk bersama anggota OSIS lelaki yang ia tak tau namanya.

Vanesha berusaha mengabaikan perasaan kawatirnya.

Mila yang mengetahui , menepuk - nepuk pelan tangan Vanesha dan memberikan tatapan, semua pasti baik baik saja.

Vanesha menghembuskan nafasnya sedikit lega, disini ia tidak sendiri bukan.

" Pagi adik adik , apa kabar nih ? " ucap lelaki yang beralmamater OSIS itu.

Seisi kelas langsung membalas
" Baik kak "

Fara dia malah duduk di kursi guru dan memainkan ponselnya , seolah tidak peduli.

My Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang