Part 4

788 134 16
                                    

Ga mati kok kalo tekan tombol 'Bintang' dibawah.

.
.
.

"C-Chanyeol-ssi..." dengan suara yang lebih pantas dikatakan cicitan itu So Eun memanggil Chanyeol yang sedang sibuk menonton televisi.

Tapi tidak ada jawaban.

"C-Chanyeol-ssi...."

Dan percobaan kedua ini tidak sia-sia. Lelaki itu menoleh dengan tatapan datarnya. Sungguh sangat berbeda saat ayahnya datang tadi.

So Eun sedikit melangkah keluar dari depan pintu kamarnya. Dengan meremas kain hanbok-nya, gadis itu memberanikan diri untuk melangkah lebih dekat ke arah Chanyeol yang sedang santai di sofa.

"U-Uhm...i-itu...uhm.."

"Tsk, bisakah kau berbicara dengan lancar?!" Bentak laki-laki itu yang membuat So Eun meringgis ketakutan. Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, ia mengigit bibir bawahn

Chanyeol mendesah kesal.

"Cengeng." Gumam Chanyeol yang mulai ringam.

"A-Aku tidak cengeng." Tak disangka So Eun dengan suara yang sedikit tersendat membantah perkataan Chanyeol untuk pertama kalinya dan membuat Chanyeol mendelik ke arah gadis itu.

"Mwo? Kau sudah berani membantah perkataanku?" Tanya Chanyeol dengan nada yang sedikit mengancam. Lelaki itu berdiri dari sofa dan mendekati gadis itu dengan langkah yang lambat. Wajah tampan itu mulai menyeringai sehingga membuat So Eun perlahan mundur.

Wajah Chanyeol terlihat sepuluh kali lipat lebih menyeramkan karena lelaki itu terlihat ingin menerkamnya.

"A-Aniyeo, a-aku...a-aku..." Perkataan So Eun mulai terputus karena Chanyeol semakin mendekat kearahnya.

Tatapan tajam dari lelaki jangkung itu seolah-olah menghipnotisnya sehingga tanpa ia sadari, wajah tampan itu sudah tepat didepan wajahnya.

Chanyeol membungkukkan badannya, "Aku apa, hn?" Bisik Chanyeol di telinga So Eun sehingga membuat gadis itu memejamkan matanya sambil mengigit bibir bawahnya sendiri karena takut.

Chanyeol mulai menyeringai saat melihat gadis didepannya mulai bertingkah seperti itu.

Chanyeol terkikik dalam hati saat mengetahui bahwa gadis didepannya ini malah menahan nafasnya.

"Bernafaslah, Kim So Eun." Ujar Chanyeol sambil memberikan jarak antara dirinya dengan So Eun.

Sedetik setelah itu So Eun membuka matanya dan buru-buru menghirup udara disekitarnya lalu terengah-engah. Dilihatnya Chanyeol yang menyeringai menjauh darinya dan mulai duduk kembali di sofa.

"Aku tidak akan mencium gadis yang pasrah seperti itu." Ujar Chanyeol enteng.

"N-Ne?"

Melihat So Eun yang menampilkan muka bingung seperti itu membuat Chanyeol mendesah pasrah.

'Lugu.' Pikirnya.

"Lupakan. Jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Tanya lelaki itu sambil menatap layar televisi.

"U-uhm, a-apakah C-Chanyeol-ssi benar-benar setuju dengan rencana ayah tadi?"

"Hn, aku setuju. Wae?"

Gadis itu menunduk saat tahu jawaban Chanyeol. Lagi-lagi dia meremas hanbok-nya.

Gadis itu masih ingin mengutarakan pendapatnya tapi ia ragu. Akhirnya ia urungkan.

"J-Jadi besok jam berapa?"

"Ayah memesan penerbangan siang hari."

"B-Baiklah kalau begitu."

The Time I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang