prolog

155 7 11
                                    




Eddy : "cukup , aku enggak mau denger kata-kata kamu lagi. Aku capek ! kamu bukan orang yang aku sayang lagi!"

Evolim :"apa? kamu capek? kamu mau nya apa?"

Eddy : "cukup , aku yakin kamu ngerti . aku gak harus kasih tau kamu."

Evolim : "maksud kamu? Putus? Kamu mau putus sama aku?"

Eddy : "lebih baik kita pisah untuk sementara ini , kita jalani hidup kita masing-masing"

Evolim: "aku , kecewa sama kamu!"

Tamparan itu pun mendarat tepat di pipi ku . tapi, entah mengapa, aku merasa hati ku pun ikut terpukul . Dia pun pergi begitu saja tanpa menoleh ke belakang , ingin ku menahan nya untuk tidak pergi .tapi , aku telah mengusir nya dari hidup ku. kini aku hanya Sendirian di taman itu .

angin kencang bertiup , langit pun gelap . aku belum percaya aku telah mengatakan nya. aku pun duduk di atas kursi taman itu , aku hanya melihat ke bawah . perlahan , kuangkat wajah ku . aku hanya bisa menatap langit yang gelap . Seiring dengan langit yang semakin mendung , air mata ku pun terjatuh seakan hujan yang datang lebih cepat.

hujan pun mulai turun dan membasahi tubuh ku , air mata ku pun tak dapat terbendung lagi dan keluar dengan suara tangisan. suara tangisan ku pun teredam oleh suara hujan yang turun. aku yang memilih untuk mengakhiri ini semua , tapi mengapa ini terasa begitu sakit.

          12 maret , pukul 15:27 . inikah akhir dari segalanya atau awal dari hal yang baru?

Broke UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang