LIMA

16 5 2
                                    

Beny's POV.

Perkenalkan dulu gue itu Justin Bibir. Heheh... bukanlah, gue itu Beny Syaputra. Gue lagi dilanda yang namanya Jatuh Cinta.

Lo pada tau nggak gimana rasanya Jatuh Cinta. Emang sakit tapi bahagia. Namanya juga Jatuh' kan sakit.

Kalian tau, gue ini seorang anggota team basket. Gini-gini gue famous dan banyak diincar sama para anak hawa di sekolah.

Tapi sorry, gue nggak bisa menerima cinta mereka. Karena gue sudah suka pada pandangan pertama sama seorang bidadari. Gini-gini gue Secret Adrmirer. Heheh... dan Stalkernya sih bidadari.

Gue diam-diam suka ngasih dia buket bunga, surat cinta, nggak jarang juga makanan. Kayak cokelat, seperti sekarang. Gue udah mau beraksi nih.

Saat bel istirahat berbunyi, tersungging sebuah senyuman di wajah ganteng gue. Jangan kalian pikir gue gila, bukan. Kalian tau kenapa? Ia gue mau ngasih dia sesuatu. Tapi ya, sampai sekarang gue kagak pernah ngungkapin perasaan gue ke dia. Gue takut di tolak. Kan kalau di tolak sakit bro...😢😢.

Gue ngambil sesuatu di dalam tas yang udah gue siapin buat dia dan keluar berjalan menuju kantin. Gue lihat dia duduk di meja seperti biasanya dengan temannya. Gue bingung gimana caranya gue ngasih nih cokelat.

"Hei!" Seorang cewek berhenti dan menoleh ke arah gue. "Gue bisa minta tolong nggak?" Dia mengangguk.

"Ini lo kasih sama cewek yang di sana." Gue menunjuk meja dia. Cewek itu mengangguk dan pergi.


"Eh... tunggu." Dia berbalik arah. "Tapi lo jangan bilang kalo itu dari gue." Dia mengangguk dan benar-benar pergi.

Gue bersembunyi di balik tembok dan melihat eskpresi dia dari sini.

Dia sepertinya bingung. Tetapi dia menerima cokelat itu. "Yes... yes. Dia nerima cokelat gue." Gue senang banget sambil loncat-loncat. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu gue. Gue berhenti meloncat.

Gue menoleh kebelakang. "Lo kenapa Ben?" Tanya Risan. Gue tersenyum lebar. "Gue tau kenapa, pasti karena dia kan?" Gue mengangguk.

Gue ngelihat dia dari sini. Saat dia tersenyum nggak terasa ujung bibir gue naik dan membentuk senyuman.

****

Chika's POV.

"Bang, ayok!! Nanti aku telat." Ucapku.

"Iya. Kamu tunggu aja di luar." Aku pun mengikuti perintahnya.

"Yuk dek." Mobil pun melaju. Aku bingung deh, ini 'kan bukan jalan menuju ke sekolah.

"Bang!!" Panggilku.

"Hemm..." Sahutnya.

"Ini 'kan bukan jalan ke sekolah?"

"Memang bukan." Ucapnya santai.

"Jadi kita mau kemana?"

"Jemput Ralisha."

Ternyata Ralisha sudah menunggu di depan rumahnya. Aku langsung pindah ke belakang.

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang