One

106 14 2
                                    

Cahaya mentari pagi ini membuat Clara membuka matanya secara terpaksa karena ia lupa menutup tirai jendela apartemennya.

"Masih malem gini ada cahaya darimana coba?"tanyanya pada diri sendiri,sampai ia tak sadar sedaritadi ada cowo yang memerhatikannya dibalik  pintu apartemennya.

"Clara bangun woyy. Udah jam tujuh gini lo belom bangun juga,pasti lo nonton bola sampe larut ya. Cepat bangun ra,ini gerbang udah mau ditutup sama pak kumis dan sekarang ada pelajaran Bu Laras. Lo taukan gimana kalo kita sampe telat masuk kelas dia".Cerocos seorang Aldino yang langsung dihadiahi lemparan bantal oleh Clara.

Ya. Aldino Pratama. Cowok yang sedaritadi memerhatikan wajah Clara yang tenang jika sedang tidur. Memang. Dia memang dengan seenaknya keluar masuk ke apartemen Clara dan sebaliknya.
"Cepetan bangun atau gue tinggal lo". Ancam cowok bermata almond yang membuat para kaum hawa terpesona oleh ketampanan Aldino Pratama.

                                      ***

"Gc kerjain tugas gue sama Aldino,gue traktir baso kok selau aja". Ucap Clara santai dengan sikap bosynya kepada salah satu murid yang dianggapnya pintar karena tahun lalu murid itu pernah terpilih olimpiade matematika. So?Mustahil kalo kagak pinter. Dan murid itu mengangguk pasrah:(

Setelah menyogok murid itu (Diana), Clara kembali ke meja nya dan memasang earphone pada Iphone nya serta duduk dengan santai dikursinya dan menghiraukan panggilan Aldino yang daritadi membujuknya supaya tidak marah, karena Aldino benar-benar meninggalkannya karena Clara susah dibangunin.
"Ra.."
"Ra.."
"Raaaaa...". Kali ini lebih panjang karena daritadi dipeanutin oleh Clara:( Tetapi Clara tetap enggan menengok ke cowok itu.
"Ra jangan ngambek mulu dong. Gakuat gue kalo liat lo cemberut mulu. Lo tuh manis tauga kalo lagi gitu?" Pujian Aldino membuat pipi Clara berubah warna seperti kepiting rebus.

"Apasih, lo tuh bisa gak sehari aja diem dan jauh jauh dari hidup gue". Ucap Clara menutupnutupi supaya tidak ketahuan sedang blushing.

"Aku gabisa jauh-jauh dari kamu ra:( Kamu adalah mukhjizat Tuhan yang harus aku jaga,bukan untuk dijauhi.."Ucap Aldino dengan wajah memelasnya,namun siapapun yang melihat pasti ingin sekali memeluknya. Dan seketika pipi Clara memerah kembali dan Aldino langsung menggodanya.
"Lo lucu deh kalo lagi blushing gitu.. Imut ra. Sumpah." Ucap Aldino dengan tangan yang  berbentuk V menandakan peace.
"Bodo." Ucap Clara judes. Dengan cepat Clara langsung pergi menghindari Aldino.

"Lagi PMS kali ya tuh anak." Batin Aldino.

                                   ***

Suasana kantin siang ini tidak seperti biasanya. Riuh. Biasanya Clara selalu berada disampingnya dan selalu menjaga Aldino dari serbuan para fans nya yang bisa dibilang lumayan banyak di SMA Kusuma Rajawali.

Bagaimana tidak?Wajah tampan Aldino dapat memikat para kaum hawa. Kulit kuning langsat,bola mata almond,dan suara bass nya membuat para fans nya selalu memujinya namun adakala yang mengatangatainya seperti "gausah sok ganteng deh lo,kalo lo songong sama aja tingkat kegantengan lo berkurang 90%". 

Ya.. Memang Aldino terkenal dengan kedinginan sifatnya. Ia hanya ingin mengobrol dengan teman terdekatnya saja. Seperti gengnya (the cangcuters) dan Clara. Bahkan ia jarang sekali ngobrol dengan orang tuanya karena masalah sepele.

"Bu jus melon nya satu ya." Ucap Aldino dengan mengacungkan jari telunjuknya.

"Iya mas,ditunggu bentar yo." Ucap salah satu penjual, dengan logat jawanya yang terlihat masih seumuran dengannya.

Dan Aldino langsung menuju ke meja pojok,yaitu meja kekuasaannya dan gengnya itu.
"Wesst tumben mas sendirian.. Pujaan hatinya kemana?kok gak diajak?" Ledek Angga salah satu geng nya.

"Lagi PMS dia marah marah mulu" Ucap Aldino malas.

"Lo ada apa sama Clara no?Ribut?Gabosen lo ribut mulu?"

"Curhat kali mas gausah dipendem sendirian"

"Taulo no kayak sama siapa aja".

Begitulah kurang lebih ocehan yang keluar dari mulut para sahabatnya itu.

"Permisi mas iki jus melon'ne- .Ucap penjual tersebut terhenti ketika Brian langsung menggoda penjual yang termasukknya masih seumuran dengannya.

"Gausah pake bahasa inggris kali neng.. Abang mah ngerti. Tapi kalo mereka pasti enggak bakalan ngerti. Oh iya kalo boleh, minta pin BB nya dong neng.. Siapa tau kita jodoh." Ucap Brian dengan santainya dan mendapatkan gelak tawa dari teman-temannya,karena ditinggal begitu saja oleh yang diajak ngobrol.

"Lo pada jahat amat sih. Temen lagi usaha tuh didukung bukannya diketawain." Ucap Brian dengan muka memelas.

"Lagian lo aneh-aneh aja yan.. Demen sama anaknya penjual kantin."Ucap Putra dan dihadiahi gelak tawa oleh Aldino ddk.

"Kalo suka sama orang itu jangan diliat dari status ekonominya..liat tuh dari hatinya. Tulus apa enggak. Percuma kalo kaya, tapi lo diduain. Pasti gak enak kan?!"Cerocos Brian yang membuat teman-temannya melongok tak percaya kalau Brian bisa sebijak ini. Dan dihadiahi tepukan tangan oleh Aldino ddk.

"Terus lo sama Clara kenapa lagi?". Tanya Putra kepada Aldino.

"Gapapa cuma masalah sepele doang kok gausah dipikirin sih ribet lu pada." Ucap Aldino ngotot.

"Selau dong mas.."Ucap Putra

"Lo gabakal marah kalo emang bener lo sama Clara gaada apa-apa no." Ucap Brian yang sepertinya men-sekak Aldino secara tidak langsung.

"Heemm..."Ucap Aldino pasrah oleh teman-temannya itu yang sedaritadi memojokkan nya.

"Jadi lu kenapa sama Clara?Hm?" Tanya Angga.

"Dia marah sama gue cuma gara-gara gua tinggalin dia tadi,lagian dibangunin susah banget kan bt. Yaudah gue tinggal. Jadinya dia diemin gue terus. Selesai. Puas lo pada! Udah lah gue mau cabut kekelas."

Namun ketika Aldino hendak melangkah lengan nya ditahan oleh perempuan yang sepertinya lebih tua satu tahun darinya.

"Hayy Aldino boleh minta pin BB kamu gak?" Ucap perempuan yang tiba-tiba menahan lengan Aldino yang hendak kekelasnya. Namun Aldino hanya meliriknya sekilas dan mendiamkannya.

"Minta pin BB aku aja, aku jones kok.. Kalau Aldino mah udah ada yang punya.. Jangan dinganggu dia udah bahagia sama kekasihnya" Ucap Angga lebay yang notabenya selalu menggoda gadis yang selalu menggoda Aldino.

"Apa-
Ucap gadis itu (Bianca) tergantung karena bel masuk baru saja berbunyi. Dan dengan langkahnya yang cepat Aldino pergi kekelasnya untuk menghindari Bianca.

                                     ***

Voment:)
See you readers💓

Love In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang